MAKALAH
GETARAN DAN
GELOMBANG
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang masalah
Pernahkah
kamu menyentuh sound system dalam keadaan berbunyi ? Ketika menyentuh sound
system tentu kita akan merasakan getaran. Dan pernahkah kamu melemparkan batu
ke permukaan air yang tenang? Maka akan terjadi gelombang di permukaan air yang
menjalar menjauhi pusat usikan yaitu tempat jatuh batu tadi. Apabila yang jatuh
ke permukaan air adalah tetes-tetes air hujan dari pipa bocor akan menimbulkan
usikan yang tiada henti. Dengan demikian gelombang permukaan air akan terjadi
terus menerus. Dan bayangkan jika air yang menetes lebih dari satu, maka. pola
gelombang permukaan air yang saling melingkar akan berpadu dan menyatu. Tetapi
tahukah kalian apa yang dimaksud dengan getaran dan gelombang, bagaimana sifat-sifat,
dan bagaimana pula manfaat dari getaran dan gelombang tersebut.
Maka
penulis akan membahas lebih dalam tentang getaran dan gelombang pada ulasan
kali ini.
B.
Rumusan
masalah
1.Apakah
pengertian getaran dan gelombang?
2.Apakah
sifat-sifat getaran dan gelombang?
3.
Apakahmanfaat getaran dan gelombang dalam kehidupan sehari-hari?
C.
Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan getaran
dan gelombang.
2. Mengetahui
bagaimana sifat-sifat getaran dan gelombang.
3. Mengetahui
apa manfaat dari getaran dan gelombang itu sendiri.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. GETARAN
A. Pengertian Getaran
Gejala getaran banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Getaran bandul, jam dinding, senar gitar yang dipetik, dan pita suara yang bergetar hingga menimbulkan bunyi, merupakan beberapa contoh benda yang melakukan getaran.
Getaran adalah gerak
bolak-balik atau gerak periodik disekitar titik tertentu secara periodik.Gerak
Periodik adalah suatu getaran atau gerakan yang dilakukan benda secara
bolak-balik melalui jalan tertentu yang kembali lagi ke tiap kedudukan dan
kecepatan setelah selang waktu tertentu.
B. Amplitudo
Getaran
Satu
getaran didefinisikan sebagai satu kali bergetar penuh, yaitu dari titik awal
kembali ke titik tersebut. Satu kali getaran adalah ketika benda bergerak dari
titik A-B-C-B-A. Simpangan adalah jarak antara kedudukan
benda yang bergetar pada suatu saat sampai kembali pada kedudukan seimbangnya. Sedangkan jarak antara B–A atau B–C adalah
jarak simpangan terbesar yang dikenal dengan amplitudo. Jadi, Amplitudo
adalah simpangan maksimum yang dilakukan pada peristiwa getaran.
C. Frekuensi
dan Periode Getaran
Bandul yang digetarkan akan bergerak
bolak-balik melalui titik setimbangnya. Hal ini berarti bahwa bandul akan
melakukan sejumlah getaran setiap sekon. Sebuah getaran yang dilakukan setiap
sekon disebut frekuensi getaran. Jadi, frekuensi adalah banyaknya getaran yang
terjadi tiap satu satuan waktu.
Bersarnya frekuensi
getaran dapat dirumuskan:
f = n/t
ket: f = frekuensi (Hz)
n=
banyaknya getaran
t=
waktu (s)
Untuk
melakukan satu kali getaran, bandul membutuhkan waktu tertentu.Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran disebut periode. Periode getaran dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
berikut:
T = t/n
nilai frekuensi dan
periode selalu tetap, meskipun besar simpangannya berbeda. Dengan demikian,
besarnya frekuensi dan periode tidak tergantung pada amplitudo. Hubungan
frekuensi dan periode dapat dirumuskan sebagai berikut:
T=1/f atau
f=1/T
Contoh soal
Sebuah tali bergetar sebanyak 30 kali selama 0,25 menit. Tentukan:
a. periode dan
b. frekuensi getarnya!
Penyelesaian:
Diketahui:
n = 30
t =0,25
menit = 0,25
× 60 sekon = 15
sekon
Ditanyakan:
a. T = . . .?
b.
f =
. . .?
Jawab
:
a.
T = t/n = 15/30 = 1/2 = 0,5 sekon
jadi periode getaran tali tersebut
adalah 0.5 sekon
b.
f = n/t = 30/15 = 2 Hz
jadi,
frekuensi getaran tersebut adalah 2Hz
Praktikum 1
Percobaan menghitung frekuensi dan perioda
getaran
Dengan menghitung lamanya 1 getaran, akan
didapatkan periode getaran, dan menghitung banyaknya getaran tiap satuan
waktu akan diperoleh nilai frekuensi.
|
Titik A
pada gambar menjadi titik setimbang.
Bila
penggaris yang bagian ujungnya menggantung (tidak menempel meja) di tarik
ke atas atau ke bawah, maka gerakannya akan bolak-balik melewati titik A
yang disebut titik setimbang. Ini membuktikan bahwa getaran memiliki titik
setimbang yang tetap.
|
2. GELOMBANG
A.
Pengertian Gelombang
Pada
saat kamu menggerakkan tali ke atas dan ke bawah, dikatakan bahwa kamu
memberikan usikan pada tali. Jika usikan itu dilakukan terus menerus, akan
terjadi getaran. Setelah memberi usikan atau getaran, kamu akan melihat ada
sesuatu yang merambat pada tali. Sesuatu itu disebut gelombang. Jadi, gelombang
adalah getaran yang merambat atau usikan yang merambat.
B.
Jenis-jenis Gelombang
1.
Pembagian jenis-jenis
gelombang berdasarkan
arah getarnya:
a. Gelombang transversal, yaitu
gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah perambatannya. Idealnya
gelombang transversal berbentuk sinusoidal. Biasanya satu gelombang transversal
dinyatakan dalam satu lembah dan satu bukit gelombang. Contoh gelombang
transversal adalah gelombang riak air, gelombang tali, dan gelombang cahaya.
Pada saat kamu mengikatkan sebuah ujung tali ketiang yang kuat, setelah
itu kamu pegang ujung tali yang satunya kemudian kamu sentakkan ujung tali yang
kamu pegang akan terlihat bentuk denyut pada tali arahnya tegak lurus terhadap
arah rambatan. Seperti halnya bila usikan pada tali dilakukan terus-menerus.
Timbul gelombang yang merambat ketiang. Pola yang terdiri bukit dan lembah
disebut gelombang. Jadi, gelombang transversal adalah gelombang yang arah
getarnya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
Bukit gelombang adalah lengkungan A-B-C sedangkan
lembah gelombang adalah lengkungan C-D-E. Titik B disebut puncak gelombang dan
titik D disebut dasar gelombang. Kedua titik ini disebut juga perut gelombang.
Adapun titik A, C, atau E disebut simpul gelombang. Satu panjang gelombang
transversal terdiri atas satu bukit dan satu lembah gelombang. Jadi, satu
gelombang adalah lengkungan A-B-C-D-E atau B-C-D-E-F. Satu gelombang sama
dengan jarak dari A ke E atau jarak B ke F.
Amplitudo gelombang adalah jarak B-b atau jarak D-d.
b.
Gelombang
Longitudinal, yaitu gelombang yang arah
getarnya sejajar atau berimpit dengan arah rambatnya. Biasanya, satu gelombang
longitudinal dinyatakan dalam satu rapatan dan satu regangan. Gelombang ini misalnya terjadi pada
slinki yang digetarkan, searah dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan
regangan. Jarak dua rapatan yang berdekatan atau dua regangan yang berdekatan
disebut satu gelombang.
Contoh: getaran sinar gitar yang dipetik, getaran tali yang
digoyang-goyangkan pada salah satu ujungnya.
Dari gambar
di atas tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan
gelombang. Serangkaian rapatan dan
regangan merambat sepanjang
pegas. Rapatan merupakan daerah
di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling menjahui.
Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah, maka
gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang
gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang
berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan
berurutan pada rapatan atau regangan.
2.
Pembagian jenis-jenis gelombang Berdasarkan Zat
Perantaranya :
a. Gelombang mekanik, yaitu
gelombang yang perambatannya memerlukan zat perantara. Kebanyakan gelombang
merupakan gelombang mekanik karena dalam perambatannya memerlukan zat
perantara, seperti gelombang tali, gelombang air dan gelombang bunyi.
b. Gelombang Elektromagnetik, yaitu
gelombang yang perambatannya tidak memerlukan zat perantara karena yang
dirambatkanya adalah medan listrik magnet. Contoh gelombang elektromagnetik
adalah gelombang cahaya, gelombang radio, dan gelombang radar.
3.
Pembagian jenis-jenis gelombang berdasarkan
amplitudo dan fasenya :
a. Gelombang stasioner, yaitu
gelombang yang amplitudonya dan fasenya tidak sama atau selalu berubah pada
setiap titik yang dilaluinya.
Gelombang stasioner terjadi jika dua
gelombang yang mempunyai frekuensi dan amplitudo sama bertemu dalam arah yang
berlawanan. Gelombang stasioner memiliki ciri-ciri, yaitu terdiri atas simpul
dan perut. Simpul yaitu tempat kedudukan titik yang mempunyai amplitudo minimal
(nol), sedangkan perut yaitu tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai amplitudo
maksimum pada gelombang tersebut. Gelombang stasioner dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu Gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul bebas dan
gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul tetap.
a. Gelombang Stasioner Ujung Terikat
Seutas tali diikatkan salah satu ujungnya pada satu tiang sementara ujung lainnya kita biarkan, bila ujung yang bebasnya digetarkan keatas dan kebawah berulang – ulang maka gelombang akan merambat dari ujung yang bebas menuju ujung yang terikat, gelombang ini disebut sebagai gelombang datang. Ketika gelombang datang tiba diujung yang terikat maka gelombang ini akan dipantulkan sehingga terjadi interferensi gelombang.
Apabila pada titik Q gelombang datang memiliki
persamaan [y{1}= A sin ( ωt - kx)] dan persamaan gelombang pantul yang sampai
di titik C dinyatakan ; [y{2}= A sin ( ωt + kx)] maka persamaan gelombang
stasioner di titik O dinyatakan sebagai y_{1}+y_{2} sehingga untuk hasil
interferensi gelombang datang dan gelombang pantul di titik O yang berjarak x
dari ujung terikat P adalah sebagai berikut:
y=y_{1}+y_{2}= A sin ( ωt - kx) + A sin ( ωt + kx)
y=y_{1}+y_{2}= A sin ( ωt - kx) + A sin ( ωt + kx)
Dengan menggunakan aturan sinus:
sinA + sin B = 2sin{1}{2}(A+B).cos {1}2{(A-B)};
Persamaan simpangan menjadi: [y= 2 A sin{(kx)}. cos{(ωt})]
sinA + sin B = 2sin{1}{2}(A+B).cos {1}2{(A-B)};
Persamaan simpangan menjadi: [y= 2 A sin{(kx)}. cos{(ωt})]
Keterangan :
A = amplitude gelombang datang atau pantul (m)
k =
ω= {2лf } = { }
l = panjang tali (m)
x = letak titik dari ujung terikat (m)
λ (lambda) = panjang gelombang (m)
t = waktu sesaat (s)
Ap = 2 A sin kx = amplitudo gelombang stasioner (AP)
k =
ω= {2лf } = { }
l = panjang tali (m)
x = letak titik dari ujung terikat (m)
λ (lambda) = panjang gelombang (m)
t = waktu sesaat (s)
Ap = 2 A sin kx = amplitudo gelombang stasioner (AP)
Tempat simpul (S) dari ujung pemantulan:
[S_{n}=(n-1)
λ] dengan
n=1,2,3,…
sehingga S_{n}= 0,
λ ,
λ,
λ ,
λ dst
Tempat perut (p) dari ujung pemantulan:
[P_{n}=(2n-1) )
λ] dengan
n=1,2,3,…
sehingga P_{n}=
λ ,
λ ,
λ ,
λ dst
b. Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Jika kita perhatikan
gambar pemantulan gelombang diatas , gelombang yang terbentuk adalah gelombang
transversal yang memiliki bagian – bagian diantaranya perut dan simpul gelombang. Perut gelombang terjadi
saat amplitudonya maksimum sedangkan simpul gelombang terjadi saat amplitudonya
minimum. Dengan demikian kita akan dapat mencari letak titik yang merupakan
tempat terjadinya perut atau simpul gelombang.
Persamaan simpangan:
[y= 2 A cos{(kx)}. sin{(ωt})]
Tempat Simpul (S) dari ujung pemantulan:
[S_{n}=(2n-1)
λ] dengan
n=1,2,3,…
sehingga S_{n}=
λ ,
λ,
λ,
λ dst.
Tempat Perut (P) dari ujung pemantulan:
[P_{n}=(n-1)
λ] dengan
n=1,2,3,…
sehingga P_{n}= 0,
λ ,
λ ,
λ,
λ, dst
Contoh soal :
Seutas tali panjangnya 5 m
dengan ujung ikatannya dapat bergerak dan ujung lainnya digetarkan dengan
frekuensi 8 Hz sehingga gelombang merambat dengan kelajuan 3 ms {-1}. Jika
diketahui amplitude gelombang 10 cm, tentukanlah:
1.
Persamaan simpangan
superposisi gelombang di titik P yang berjarak 1 meter dari ujung pemantulan.
2.
Amplitude superposisi
gelombang di titik P; dan
3.
Letak perut gelombang
diukur dari ujung pemantulan
Penyelesaian :
k =
= 2л {
} =
ω = 2лf = 2л(8) = 16л rad/s
ω = 2лf = 2л(8) = 16л rad/s
1. Persamaan simpangan di titik P, satu meter
dari ujung pemantulan.
y = 2 A cos (kx) sin (ωt-
}
y = 2 (0,1) cos (
(1)) sin ( 16лt - 2л {
}5)
y = 0,2 cos ( ) sin ( 16л t - )
y = 0,2 cos 2л ( ) sin 2л (8t - ))
y = 0,2 cos ( ) sin ( 16л t - )
y = 0,2 cos 2л ( ) sin 2л (8t - ))
2. Amplitudo superposisi gelombang di titik P (
x = 1 m ).
y = 0,2 cos 2л (
)
=
0,2 cos 2л (
) = - 0,1 m
tanda (–) menunjukkan di
titik P simpangannya ke bawah
3. Letak perut gelombang dari ujung pemantulan.
x = (n-1)
λ, dengan n=1,2,3…
x = 0,
m,
x =
m, x =
m, x =
m …..
b. Gelombang
berjalan, yaitu gelombang yang
amplitudonya dan fasenya sama di setiap titik yang dilaluinya.
Persamaan Gelombang
Berjalan
Yang harus diperhatikan sobat dalam
persamaan gelombang berjalan adalah tanda negatif (-) dan positif (+).
Perhatikan gambar di bawah ini
Gelombang adalah getaran yang berpindah tempat (merambat).
Misal titkk O melakukan getaran
harmonik dengan frekuensi f dan simpangan terjauh A maka persamaan
simpangan y adalah
y = A sin ωT
Jika getaran harmonik tersebu kemudian berjalan (gelombang berjalan)
dari titik O sejauh x menuju titik P dengan cepat rambat gelombang v maka waktu
yang diperlukan getarn untuk sampai ke titik P adalah.
t’ = x/v
Jika P bergetar t’ sekon setelah O, maka
jika O sudah bergetar selama t sekon maka P telah bergetar selama (t-t’) sekon.
Dengan demikian persamaan gelombang berjalan pada titik P adalah
Cara menetukan tanda negatif atau positif
♥ Jika gelombang merambat ke kanan maka tanda dalam sinus adalah negatif,
dan jika gelombang merambat ke kiri maka tanda dalam sinus adalah positif.
Untuk mudah mengingatnya itu kebalikan kanan negatif, kiri malah positif.
♥ Jika pertama kali sumber gelombang bergerak ke atas, maka
amplitudo (A) bertandan posfitif dan jika pertama kali bergerka ke bawah maka
amplitudo (A) bertanda negatif
Keterangan rumus
A = simpangan terjauh atau amplitudo gelombang (m)
t = lama titik asal telah bergetar (s)
T = periode getaran (s)
v = cepat rambat gelombang (v)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi getaran (Hz)
k = bilangan gelombang
y = simpangan getaran di titik yang berjarak x dari titik asal getaran (m)
x = jarak titik pada tali dari titik asal getaran (,)
λ = panjang gelombang (m)
t = lama titik asal telah bergetar (s)
T = periode getaran (s)
v = cepat rambat gelombang (v)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
f = frekuensi getaran (Hz)
k = bilangan gelombang
y = simpangan getaran di titik yang berjarak x dari titik asal getaran (m)
x = jarak titik pada tali dari titik asal getaran (,)
λ = panjang gelombang (m)
Buat lebih jelas mari kita kerjakan contoh soal beriktu
Contoh Soal Gelombang Berjalan
Soal
UjianNasional 2011
Sebuah gelombang berjalan pada sebuah tali memenuhi persamaan simpangan y = 2 Sin π (10t – (x/25)) dimana y dan x masing-masing dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan berap kecepatan rambat gelombang tersebut?
Sebuah gelombang berjalan pada sebuah tali memenuhi persamaan simpangan y = 2 Sin π (10t – (x/25)) dimana y dan x masing-masing dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan berap kecepatan rambat gelombang tersebut?
Caranya sangat mudah, lihatlah bentuk-bentuk persamaan
gelombang berjalan (3 persamaan di atas) dari persamaan
y = 2 Sin π (10t – ( ))
kalau kita bentuk dalam persamaan y = 2 Sin (ωt – kx) akan menjadi
y = 2 Sin (10πt – ( )) —> y = 2 Sin (ωt – kx)
dari kedua persamaan di atas didapat
y = 2 Sin π (10t – ( ))
kalau kita bentuk dalam persamaan y = 2 Sin (ωt – kx) akan menjadi
y = 2 Sin (10πt – ( )) —> y = 2 Sin (ωt – kx)
dari kedua persamaan di atas didapat
ω = 10π (diketahui ω
= 2πf)
2πf = 10π
2f = 10
f = 5 Hz
2f = 10
f = 5 Hz
kx = πx/25
k = (k = )
=
=
λ = 50 cm = 0,5 m
v = λ.f = 0,5 x 5 = 2,5 m/s
k = (k = )
=
=
λ = 50 cm = 0,5 m
v = λ.f = 0,5 x 5 = 2,5 m/s
Contoh Soal 2
Sebuah gelombang berjalan punya persamaan y = 0,02 sin π (4t- x), x dan y dalam cm dan t dalam sekon. Besar sipangan di titik yang berjarak 5 cm dari titik asalah pada saat titik asal telah bergetar selama 1 sekon adalah?
Sebuah gelombang berjalan punya persamaan y = 0,02 sin π (4t- x), x dan y dalam cm dan t dalam sekon. Besar sipangan di titik yang berjarak 5 cm dari titik asalah pada saat titik asal telah bergetar selama 1 sekon adalah?
Jawab :
Diketahui
y = 0,02 sin π (4t- x)
x = 5cm
t = 1 s
y = 0,02 sin π (4t- x)
x = 5cm
t = 1 s
Ditanya besar sipangan y’
masukkan nilai x dan t pada persamaan sehingga didapat
masukkan nilai x dan t pada persamaan sehingga didapat
y = 0,02 sin π (4t- x)
y = 0,02 sin π (4(1)-5 )
y = 0,02 sin -π = 0
jadi simpangan yang terjadi pada gelombang berjalan pada saat jarak 5 cm dari titik awal adalah = 0 c
y = 0,02 sin π (4(1)-5 )
y = 0,02 sin -π = 0
jadi simpangan yang terjadi pada gelombang berjalan pada saat jarak 5 cm dari titik awal adalah = 0 c
C.
Cepat
Rambat Gelombang
Gelombang yang merambat dari ujung satu ke ujung yang lain memiliki
kecepatan tertentu, dengan menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu
pula. Dengan demikian, secara matematis, hal itu dituliskan sebagai
berikut.
Karena jarak yang ditempuh dalam satu periode (t
= T) adalah sama dengan satu gelombang (
) maka:
dengan:
cepat rambat
gelombang (m/s)
periode gelombang (s)
panjang gelombang (m)
periode gelombang (s)
panjang gelombang (m)
Untuk bisa melakukan manipulasi
persamaan Cepat Rambat Gelombang kita bisa menggunakan segitiga ajaib
berikut ini
Cara penggunaannya
sangat mudah, jika kita ingin mencari nilai f tinggal kita
tutup f dengan tangan maka diperoleh
. Jika mencari nilai v dilakukan hal yang
sama, sehingga diperoleh
. Nah silhakan Anda coba bagaimana kalau ingin mencari
nilai
Contoh Soal I
Pada seutas tali merambat gelombang dengan frekuensi
10 Hz. Jika jarak yang ditempuh dalam satu periode adalah 20 cm,
tentukan cepat rambat gelombang tali tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui : perambatan
gelombang pada tali dengan
f = 10 Hz
= 20 cm = 0,2 m
Ditanyakan : cepat rambat gelombang (v)
Jawab:
(10 Hz)(0,2 m)
2 m/s
Jadi, cepat rambat gelombang tali tersebut
adalah 2 m/s.
Contoh Soal II
Permukaan air merambat
dengan panjang
gelombang 2 m.
Jika waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu gelombang adalah 0,5
s, tentukan:
a. cepat rambat gelombang,
b. frekuensi gelombang.
Penyelesaian:
Diketahui : perambatan
gelombang pada air dengan
2 m
0,5 s
Ditanyakan : a. Cepat rambat gelombang (v )
dan b. frekuensi (f)
Jawab:
a.
Jadi, cepat rambat gelombangnya adalah 4 m/s.
b.
Jadi, frekuensi gelombang adalah 2 Hz.
D.
Sifat-sifat Gelombang
a. Dapat Dipantulkan (Refleksi)
Pernahkah Anda berteriak di suatu
lembah? Ketika Anda melakukannya, Anda akan mendengar kembali teriakan Anda
beberapa saat setelah Anda selesai berteriak. Demikian pula ketika gelombang
laut membentur batu karang, gelombang tersebut akan berbalik ke arah datangnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa gelombang mengalami pemantulan (refleksi).
b.
Dapat Dibiaskan (Refraksi)
Di dalam pembiasan gelombang akanberlaku Hukum Snellius:
“gelombang datang dari medium kurang rapat (n1) menuju medium lebihrapat
(n2) akan dibiaskan mendekati garis normal, begitu juga sebaliknya.”
c.
Dapat Dipadukan (Interferensi)
Interferensi adalah
perpaduan antara dua buah gelombang atau lebih pada suatutempat pada saat yang
bersamaan. Interferensi dapat terjadi bila gelombangmelalui selaput tipis atau
celah ganda maupun kisi-kisi. Contohnya kepingan VCD yang ada warnanya.
d.
Dapat Dilenturkan (Difraksi)
Lenturan
gelombang dapat terjadi jika gelombang gelombang sampai pada suatu penghalang
yang berupa celah sempit. Jadi, jika gelombang melewati celah sempit atau
penghalang maka titik titik pada celah yang sempit itu akan menjadi sumber
gelombang yang baru dan meneruskan gelombang itu ke segala arah.
e.
Dapat Diserap Arah Getarnya (Polarisasi)
Pengertian
polarisasi hanya untuk gelombang transversal. Polarisasi berkaitandengan arah
getar gelombang medan magnet dan medan listriknya. Cahaya alam(cahaya tampak)
termasuk gelombang transversal, dan merupakan gelombangyang dapat
terpolarisasi.Beberapa jenis bahan dapat mempolarisasikan cahaya dinamakan
polarisator.
Praktikum 3
Air dalam wadah (ember) saat tenang (tidak
diberi perlakuan apapun), bila diberi perlakuan dengan meneteskan air misalnya,
maka air tenang itu akan terusik dan menyebabkan terbentuknya gelombang. Sumber
getaran untuk gelombang air berada pada tempat tetesan air jatuh, sehingga
gelombang menyebar ke segala arah. Dari gambar tersebut tampak bahwa semakin
jauh dari sumber, gelombang semakin kecil. Hal tersebut disebabkan energi yang
dirambatkan semakin berkurang.
Praktikum 4
Pada
saat kamu mengikatkan sebuah ujung tali ketiang yang kuat, setelah itu kamu
pegang ujung tali yang satunya kemudian kamu sentakkan ujung tali yang kamu
pegang akan terlihat bentuk denyut pada tali arahnya tegak lurus terhadap arah
rambatan. Seperti halnya bila usikan pada tali dilakukan terus-menerus. Timbul
gelombang yang merambat ketiang.
Pola yang terdiri bukit dan lembah disebut gelombang.
E.
Pemanfaatan Gelombang
1) Microwave
Panjang
gelombang radiasi microwave berkisar antara 0.3 – 300 cm. Penggunaannya
terutama dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi melalui ruang
terbuka, memasak, dan sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa microwave
ditembakkan kepada sebuah target dan refleksinya diukur untuk mempelajari
karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical Rainfall
Measuring Mission’s (TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi
microwave yang dipancarkan dari Spektrum elektromagnetik Energi elektromagnetik
atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di awan dan intensitas hujan.
2)
Infrared
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan
menyelidiki pancaran inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut
termogram digunakan untuk mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan
kanker. Radiasi inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri. Seorang pencuri
tanpa sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan menyembunyikan alarm. Remote
control berkomunikasi dengan TV melalui radiasi sinar inframerah yang
dihasilkan oleh LED ( Light Emiting Diode ) yang terdapat dalam unit, sehingga
kita dapat menyalakan TV dari jarak jauh dengan menggunakan remote control.
3)
Ultraviolet
Sinar UV diperlukan dalam asimilasi
tumbuhan dan dapat membunuh kuman-kuman penyakit kulit.
4)
Sinar X
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran
untuk memotret kedudukan tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang
yang patah. Akan tetapi penggunaan sinar X harus hati-hati sebab jaringan
sel-sel manusia dapat rusak akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.
5)
Radio
Radio energi adalah bentuk level energi
elektromagnetik terendah, dengan kisaran panjang gelombang dari ribuan
kilometer sampai kurang dari satu meter. Penggunaan paling banyak adalah
komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan sistem radar. Radar berguna untuk
mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta 3D permukaan bumi, mengukur curah
hujan, pergerakan es di daerah kutub dan memonitor lingkungan. Panjang
gelombang radar berkisar antara 0.8 – 100 cm.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Getaran adalah gerak bolak balik secara periodik melalui titik
kesetimbangan.
2.
Ciri-ciri
getaran ditandai dengan adanya amplitudo dan frekuensi
3.
Getaran merupakan elemen dasar dari gelombang, maka seluruh
karakteristik getaran juga dimiliki oleh gelombang
4.
Gelombang
adalah getaran yang merambat atau usikan yang merambat.
5.
Berdasarkan
arah rambat gelombang, gelombang digolongkan menjadi dua: gelombang longitudinal
dan gelombang transversal.
6.
Berdasarkan
cara rambat dan medium yang dilalui, gelombang dikelompokkan menjadi dua:
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik
7.
Sifat-sifat
umum gelombang , antara lain: dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dapat
dipadukan, dapat dilenturkan, dan dapat diserap arah getarnya.
8.
Pemanfaatan
gelombang diantaranya adalah microwave, infrared, ultraviolet, dan sinar X, dan
radio.
B.
Saran
Dari pembahasan tentang getaran
dan gelombang diatas, penulis menyarankan agar pembaca dapat mengaplikasikan
dan memanfaatkan konsep getaran dan gelombang dalam
kehidupan sehari-hari sesuai metode penerapan getaran dan gelombang yang sudah
di tetapkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar