PENDEKATAN, METODE DAN
TEKNIK
PEMBELAJARAN BAHASA
1. PEMBUKA
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Kegiatan pengupayaan ini
akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan
efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa analisis tujuan dan
karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar, menetapkan strategi
pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian
pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan
prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh karena itu, setiap pengajar harus
memiliki keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran untuk setiap jenis
kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, dengan memilih strategi pembelajaran
yang tepat dalam setiap jenis kegiatan pembelajaran, diharapkan pencapaian
tujuan belajar dapat terpenuhi.
Gilstrap dan Martin (1975) juga menyatakan bahwa peran pengajar lebih erat
kaitannya dengan keberhasilan pebelajar, terutama berkenaan dengan kemampuan
pengajar dalam menetapkan strategi pembelajaran.
Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu,
pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pebelajar dalam
berkomunikasi, baik lisan maupun tulis (Depdikbud, 1995). Hal ini relevan
dengan kurikulum 2004 bahwa kompetensi pebelajar bahasa diarahkan ke dalam
empat subaspek, yaitu membaca, berbicara, menyimak, dan mendengarkan.
Sedangkan tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran (1999) adalah
keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang
dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan
mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi
kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, pembelajaran bahasa harus mengetahui
prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan
pembelajarannya, serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam
kegiatan pembelajarannya. Dan agar pembelajaran lebih efektif serta efisien
diperlukan meode dan teknik dalam pembelajaran bahasa.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa sajakah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa ?
2.
Apa sajakah metode yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa ?
3.
Apa sajakah strategi yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa ?
4.
Apa sajakah model yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa ?
5.
Apa sajakah teknik yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa ?
1.3 Tujuan Makalah
1.
Untuk mengetahui pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa
2.
Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa
3.
Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa
4.
Untuk mengetahui model yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa
5.
Untuk mengetahui teknik yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa
1.4 Manfaat Makalah
1.
Dapat mengetahui pendekatan yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa
2.
Dapat mengetahui metode yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa
3.
Dapat mengetahui
strategi yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
4.
Dapat mengetahui model yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa
5.
Dapat mengetahui teknik yang digunakan dalam pembelajaran
bahasa
2. PEMBAHASAN
2.1 PENDEKATAN PEMBELAJARAN BAHASA
Pendekatan adalah suatiu ancangan atau kebijaksanaan dalam memulai pengajaran
suatu bidang studi yang memberi arah dan corak kepada metode pengajarannya dan
didasarkan kepada asumsi yang berkaitan.
1.
Pendekatan
komunikatif
Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada tujuan pengajaran
yang mementingkan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi (Syafi’ie, 1993: 17,
Hymes dalam Brumfit, 1987: 2, dan Djiwandono, 1996: 13). Pendekatan komunikatif
memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk
berkomunikasi) dalam pembelajaran.
Berdasarkan prinsip pendekatan komunikatf, pengajaran menulis harus
diarahkan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya
pembelajaran menulis surat.
2.
Pendekatan Integratif
Pembelajaran bahasa harus dilakukan secara utuh. Para siswa dituntut untuk
terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.
Keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dilakukan secara terpadu dalam
satu proses pembelajaran dengan fokus satu keterampilan. Misalnya, para siswa
sedang belajar keterampilan menulis maka ketiga keterampilan yang lainnya harus
dilatihkan juga, tetapi kegiatan tersebut tetap difokuskan untuk mencapai
peningkatan kualitas menulis.
3.
Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif
Pendekatan cara belajar siswa aktif diartikan sebagai kegiatan belajar
mengajar yang melibatkan siswa. Artinya, siswa secara aktif terlibat dalam
proses pengajaran.
4.
Pendekatan
Belajar Kooperatif
Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan siswa ke
dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja sama dan saling membantu
dalam menyelesaikan tugas.
5.
Pendekatan
Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap kegiatan
belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan terlebih dahulu ialah
tujuan yang hendak dicapai. Dengan memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan
itu dapat ditentukan metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang
bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat dicapai.
6. Pendekatan Struktural
Pendekatan
struktural merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang
dilandasi oleh asumsi yang menganggap bahasa sebagai seperangkat kaidah. Atas
dasar anggapan tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus
diutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa. Dalam hal ini
pengetahuan tentang pola-pola kalimat, pola kata, dan suku kata menjadi sangat
penting, jelas, bahwa aspek kognitif bahasa diutamakan. Dengan pendekatan
struktural siswa akan menjadi cermat dalam menyusun kalimat, karena mereka
memahami kaidah-kaidahnya.
7. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan
kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL) merupakan konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat.
Pendekatan
ini mempunyai konsep, guru menggunakan objek di sekitar siswa sebagai media
pembelajaran di kelas. Misalnya peristiwa kebakaran di Pasar Juwana dapat
dijadikan bahan atau materi menulis artikel.
2.2 METODE
Metode
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan
guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Terdapat metode-metode pembelajaran
dari metode yang berpusat pada guru (ekspositori), seperti ceramah, tanya
jawab, demonstrasi, sampai dengan metode yang berpusat pada siswa (discovery/
inquiry), seperti eksperimen.
1.
Metode
ceramah merupakan penuturan secara
lisan oleh guru terhadap kelas.
2.
Metode tanya
jawab merupakan metode mengajar
dimana guru menanyakan hal-hal yang sifatnya faktual.
3.
Metode
diskusi, guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan informasi yang telah
dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
4.
Metode kerja
kelompok, dengan metode ini siswa
dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas
kelompok-kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
5.
Metode
demonstrasi dan eksperimen, dengan
demonstrasi guru atau narasumber atau siswa mengadakan suatu percobaan.
6.
Metode
sosiodrama dan bermain peran merupakan
metode mengajar dengan cara mendramatisasikan masalah-masalah
hubungan sosial. Merupakan suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda
mati.
7.
Metode
pemberian tugas belajar dan resitasi, dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa mempelajari kemudian
melaporkan hasilnya.
8.
Metode
karyawisata, merupakan suatu metode
mengajar di mana guru mengajak siswa ke suatu objek tertentu dalam kaitannya
dengan mata pelajaran di sekolah.
9.
Drill atau
pemberian latihan merupakan
cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang dipelajari.
10. Metode debat, merupakan salah satu metode
pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa.
Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra.
11. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih
siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan
maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru
menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan
dialog.
12. Cooperative Script, adalah
metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan
mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
13. Picture and Picture adalah
suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/ diurutkan menjadi
urutan logis.
14. Metode Jigsaw, dalam
metode ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen
lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar
kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota
bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/ subtopik yang ditugaskan
guru dengan sebaik-baiknya.
Selain metode-metode di atas,
dikemukakan juga metode pembelajaran bahasa yang lainnya, yaitu:
1. Metode langsung
Metode
pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa
tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan
baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Di dalam metode langsung
terdapat 5 fase yaitu demonstrasi, pembimbingan,pengecekan, dan pelatihan. Di
dalam metode ini terdapat teknik dalam pembelajaran menulis yaitu teknik gambar
atau menulis langsung.
2. Metode Komunikatif
Desain yang
bermuatan metode komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa.
Metode komunikatif dapat dilakukan dengan teknik menulis dialog. Siswa menulis
dialog tentang yang mereka lakukan dalam sebuah aktivitas. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan perseorangan maupun kelompok
3. Metode Integratif
Integratif
berarti menyatukan beberap aspek ke dalam satu proses. Integratif terbagi
menjadi interbidang studi dan antarbidang studi. Interbidang studi artinya
beberapa aspek dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, menyimak
diintegrasikan dengan berbicara dan menulis. Metode inregratif dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran mambaca dengan memberi catatan bacaan. Siswa
dapat membuat catatan yang diangap penting atau kalimat kunci sebuah bacaan.
Dalam melakukan kegiatan membaca sekaligus siswa menulis.
4. Metode Tematik
Dalam metode
tematik, semua komponen materi pembelajaran diintegrasikan ke dalam tema yang
sama dalam satu unit pertemuan. Yang perlu dipahami adalah tema bukanlah tujuan
tetapi alat yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut
harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer, kongkret, dan
konseptual. Tema yang telah ditentukan harus diolah sesuai dengan perkembangan
dan lingkungan siswa. Semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan
logika yang dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari
analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.
5.
Metode
Konstruktivitas
Asumsi
sentral metode konstruktivistik adalah belajar itu menemukan. Artinya, meskipun
guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka melakukan proses mental atau
kerja otak atas informasi itu agar informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman
mereka. Metode konstruktivistik didasarkan pada teori belajar kognitif yang
menekankan pada pembelajaran kooperatif, pembelajaran generatif strategi
bertanya, inkuiri, atau menemukan dan keterampilan metakognitif lainnya
(belajar bagaimana seharusnya belajar).
6.
Metode
Kontekstual
Pembelajaran
kontekstual adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata
pelajaran dengan situasi dunia nyata dan pembelajaran yang memotivasi siswa
agar menghubungkan pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari.
Adapun metode ini dapat diterapkan dalam salah satu pembelajaran menulis
deskripsi. Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata.
2.3 STRATEGI
Menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia, strategi bermakna sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus. Strategi dapat diartikan pula sebagai upaya
untuk mensiasati agar tujuan suatu kegiatan dapat tercapai.
Strategi Pembelajaran Bahasa
Indonesia berisi segala sesuatu yang dapat digunakan dalam menyusun rencana
pembelajaran bahasa Indonesia secara cermat yang mengacu pada tujuan
pembelajaran. Agar
pembelajaran berbahasa memperoleh hasil yang baik, strategi pembelajaran yang
digunakan guru harus memenuhi kriteria berikut :
1.
Relevan
dengan tujuan pembelajaran
2.
Menantang
dan merangsang siswa untuk belajar
3.
Mengembangkan
kreativitas siswa secara individual ataupun kelompok.
4.
Memudahkan
siswa memahami materi pelajaran
5.
Mengarahkan
aktivitas belajar siswa kepada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
6.
Mudah
diterapkan dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit.
7.
Menciptakan
suasana belajar mengajar yang menyenangkan.
Rubin, seorang pakar yang
dirintis sebagian besar bekerja di bidang strategi, membuat perbedaan antara
strategi memberikan kontribusi langsung untuk belajar dan mereka berkontribusi tidak
langsung untuk belajar. Menurut Rubin, ada beberapa jenis strategi yang
digunakan oleh peserta didik yang memberikan kontribusi langsung maupun tidak
langsung untuk belajar bahasa :
1. Cognitive Learning Strategies (Strategi Belajar Kognitif)
Strategi ini merujuk pada
langkah-langkah atau operasi yang digunakan dalam pembelajaran atau pemecahan
masalah yang memerlukan analisis langsung, transformasi, atau sintesis bahan
pembelajaran. diidentifikasi 6 strategi utama belajar kognitif memberikan
kontribusi langsung untuk belajar bahasa :
a.
Klarifikasi/
verifikasi
b.
Penalaran
Induktif/ menebak
c.
Penalaran
deduktif
d.
Praktek
e.
Menghafal
f.
Monitoring
2. Metacognitive Learning Strategies (Strategi Belajar Metakognitif)
Strategi ini digunakan untuk
mengawasi, mengatur atau bahasa diri langsung belajar. Dalam strategi ini
melibatkan berbagai proses perencanaan, prioritas, menetapkan tujuan, dan
manajemen diri.
3. Communication Strategies (Strategi Komunikasi)
Mereka tidak langsung
berhubungan dengan bahasa belajar karena fokus mereka adalah pada proses yang
berpartisipasi dalam percakapan dan mendapatkan arti seluruh atau
mengklarifikasi apa yang dimaksudkan pembicara. Komunikasi strategi yang
digunakan oleh pembicara ketika menghadapi kesulitan karena kenyataan bahwa
komunikasi mereka berakhir berlari lebih cepat dari komunikasi mereka berarti
atau ketika dihadapkan dengan kesalahpahaman oleh pembicara.
4. Social Strategies (Strategi
Sosial)
Strategi sosial adalah mereka
terlibat dalam kegiatan pembelajar yang mampu mereka kesempatan untuk menjadi
terkena dan praktek pengetahuan mereka. (Rubin and Wenden 1987:23-27).
2.4 MODEL PEMBELAJARAN BAHASA
Model
pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir
yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Beberapa model Pembelajaran Yang Efektif antara lain :
1. Cooperatif Script (Dansere
Cs..1985)
Metode
belajar di mana siswa bekerja kelompok (4 orang) bergantian secara lisan
mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Langkah-langkah :
a.
Guru membagi
siswa dalam kelompok
b.
Guru
memberikan wacana/ materi kepada siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
c.
Guru dan
siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pendengar.
d.
Pembicara
membacakan ringkasannya.
Sementara
pendengar :
1)
menyimak/
mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
2)
membantu/
mengingat/ menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau
dengan materi lainnya.
e.
Bertukar
peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar, dan
sebaliknya,serta lakukan seperti di atas.
sebaliknya,serta lakukan seperti di atas.
f.
Kesimpulan
siswa bersama-sama dengan guru.
g.
Penutup
2. Student Teams - Achievment Divisions (STAD)
Tim siswa kelompok prestasi (Slavin 1995).
Langkah-langkah:
a.
Membentuk
kelompok yang anggotanya terdiri dari 4 orang secara heterogen (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin)
b.
Guru
menyajikan pelajaran
c.
Guru
memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok.
Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai
semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d.
Guru
memberikan kuis/ pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab tidak
boleh saling membantu
e.
Memberi
evaluasi
f. Kesimpulan
3. Numbereded Heads Together (Kepala bernomor - Spencer Kagan,1992)
Langkah-langkah:
a.
Siswa dibagi
dalam kelompok,setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
b.
Guru
memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
c.
Kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar,dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya/ mengetahui jawabannya.
d.
Guru memanggil
salah satu nomor siswa, dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama
mereka.
e.
Tanggapan
dari teman yang lain kemudian guru menunjuk nomor yang lain
f.
Kesimpulan
4. Problem Based introduction (Pembelajaran berdasarkan
Masalah )
Langkah-langkah
:
a. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau
alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut..(menetapkan topik,tugas,jadwal)
c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
d. Guru membantu siswadalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
5.
Demonstration
Langkah-langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan
d. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario yang
telah disiapkan
e. Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisanya
f. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa
didemonstrasikan.
didemonstrasikan.
g. Guru membuat kesimpulan
6. Word Square
Media : Soal dalam
bentuk teka-teki
Langkah-langkah :
a. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru membagi lembaran kegiatan sesuai contoh
c. Siswa menjawab soal (mengisi kotak-kotak tersebut dengan huruf-huruf sesuai
pertanyaan )
d. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
7.
Explisit instruction (Pengajaran langsung - Resenshina
& Stevens,1986)
Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa
tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah
Langkah – langkah :
Langkah – langkah :
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
b. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
c. Membimbing pelatihan
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
e. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan
8.
Complete
Sentence
Media: Siapkan blanko isian berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap. Langkah – langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
b. Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau
model dengan waktu secukupnya
c. Guru membentuk kelompok 2 atau 4 orang secara heterogen
d. Guru membagikan lembar kerja berupa pargraf yang kalimatnya belum lengkap
e. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang
tersedia.
f. Siswa berdiskusi secara kelompok
g. Setelah jawaban didiskusikan,jawaban yangsalah diperbaiki. Tiap peserta
membaca sampai mengerti
h. Kesimpulan
9.
Artikulasi
Langkah – langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru menyajikn materi sebagaimana biasa
Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
Guru menyajikn materi sebagaimana biasa
Untuk mengetahui daya serap siswa,dibentuk kelompok berpasangan dua
b. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu menceritakan materi yang baru
diterima dari guru dan pasangannyamendengar sambil membuat catatan kecil
kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya.
c. Menugaskan siswa secara bergiliran/ diacak menyampaikan hasil wawancara
dengan teman pasangannya sampai sebagian siswa sudah menyampaikan hasil
wawancaranya.
d. Guru mengulang/ menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami
siswa
e. Kesimpulan/ penutup
10. Student Fasilitator and Explaining
Siswa mempersentasikan ide/ pendapat pada rekan peserta lainnya.
Langkah – langkah :
Langkah – langkah :
a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi
Guru mendemonstrasikan/ menyajikan materi
b. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya.
Misalnya melalui bagan/ peta konsep.
c. Guru menyimpulan ide/ pendapat dan siswa
d. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
e. Penutup
2.5 TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA
Teknik
pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran
berlangsung.
1. Teknik Umum
Teknik umum
adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk semua bidang studi. Contohnya
antara lain:
a.
Teknik
ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas.
b.
Teknik tanya
jawab, merupakan metode mengajar dimana guru menanyakan hal-hal yang sifatnya
faktual
c.
Teknik
diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya menggunakan
informasi yang telah dipelajari untuk memecahkan suatu masalah
d.
Teknik ramu
pendapat
e.
Teknik
pemberian tugas, dengan metode ini guru memberikan tugas, siswa mempelajari
kemudian melaporkan hasilnya
f.
Teknik
latihan, merupakan cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa
yang dipelajari.
g.
Teknik
inquiri, siswa diberi kesempatan untuk meneliti suatu masalah sehingga dapat
menemukan cara pemecahannya.
h.
Teknik
demonstrasi
i.
Teknik
simulasi
2. Teknik Khusus
Teknik
khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau memantapkan) bahan-bahan
pelajaran bidang studi tertentu. Berikut ini beberapa teknik pembelajaran
menulis:
a.
teknik
mengarang gambar
b.
teknik meringkas
c.
teknik
menyadur
d.
teknik
melanjutkan karangan
e.
teknik
mendeskripsikan objek
Apa yang
dikemukakan di atas hanya contoh dari sekian banyak teknik yang ada. Untuk itu,
guru harus kreatif dan aktif untuk mengaktifkan siswa.
3. Penutup
3.1 Simpulan
1.
Pendekatan dalam pembelajaran Bahasa meliputi Pendekatan komunikatif, Pendekatan Integratif, Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif, Pendekatan
Belajar Kooperatif, Pendekatan Tujuan, Pendekatan Struktural dan Pendekatan Kontekstual
2.
Metode dalam pembelajaran
bahasa meliputi Metode
ceramah, Metode tanya jawab, Metode diskusi, Metode kerja kelompok,Metode
demonstrasi dan eksperimen, Metode sosiodrama dan bermain peran, Metode pemberian tugas belajar dan resitasi, Metode karyawisata, Drill atau pemberian latihan, Metode debat, Metode Pemecahan Masalah, Cooperative
Script, Picture and Picture. Metode
lain adalah Metode
langsung, Metode
Komunikatif, Metode Integratif, Metode Tematik, Metode Konstruktivitas, Metode
Kontekstual
3.
Strategi
pembelajaran Bahasa meliputi Cognitive Learning Strategies (Strategi Belajar Kognitif), Metacognitive
Learning Strategies (Strategi Belajar Metakognitif), Communication Strategies (Strategi Komunikasi) dan Social
Strategies (Strategi
Sosial)
4.
Ada bermacam – macam
model pembelajaran bahasa
5.
Teknik dalam
pembelajaran Bahasa meliputi teknik umum dan teknik khusus
3.2 Saran
Sebagai seorang guru
diharapkan dapat memahami untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa di sekolah dasar, seorang guru diharuskan mengetahui
prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam kegiatan
pembelajarannya, serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai petunjuk dalam
kegiatan pembelajarannya. Dan agar pembelajaran lebih efektif serta efisien
diperlukan meode dan teknik dalam pembelajaran bahasa.
SUMBER PUSTAKA
Rahim, Farida.
2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sapani, Suardi,
dkk. 1997. Teori Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar