Sabtu, 20 September 2014

Makalah Fase- fase Perkembangan dan Ciri-cirinya



 Fase- fase Perkembangan dan Ciri-cirinya




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan yang diberikan kepada anak didik harus sesuai dengan tahapan-tahapan perkembangan anak didik. Tenaga pendidik tidak seharusnya mengajarkan materi yang belum saatnya untuk diketahui anak didiknya, karena hal itu tidak akan menghasilkan apa-apa atau percuma saja.Mendidik adalah memberikan bantuan pada  orang lain yang “Menimbulkan hidup”. Dalam bantuan yang “Menimbulkan hidup” tadi ada ketegangan antara membimbing dan membiarkan. Adanya ketegangan ini dapat menerangkan bahwa dalam pendidikan tadi selalu akan timbul berbagai kesulitan : “Kesulitan pendidikan dapat timbul dalam setiap keluarga”. Salah satu lembaga pendidikan yang paling fundamental adalah keluarga.
            Anak yang memberikan sedikit atau bahkan banyak kesukaran atau problema belum termasuk anak yang sukar didik. Anak yang betul-betul tergolong anak sukar-didik harus di didik di luar rumah (dalam perumahan khusus) dan di masukkan ke sekolah-sekolah khusus untuk anak-anak sukar didik. Seorang tenaga pendidik, pastilah harus memahami kondisi psikis dan fisik dari anak didiknya agar apa yang dia sampaikan saat mengajar tidak sia-sia ataupun tidak merugikan anak didik karena bahan ajarnya yang tidak sesuai dengan tahapan anak pada masa perkembangannya. Anak-anak tidak pernah mau dipisahkan dari kata ‘bermain’. Bermain adalah sebagian dari hidup mereka. Mereka asik sendiri dengan dunia mereka. Jika kita tidak dapat memasuki area ‘asik’ mereka, setidaknya kita jangan mengganggu mereka bermain. Tenaga pendidik harus bisa menempatkan diri saat bersama dengan anak-anak didiknya. Harus mengetahui kapan peserta didik harus diajari pelajaran dan kapan peserta didik harus diajari bermain. 
Untuk menjadi tenaga didik yang handal memahami tahap perkembangan anak merupakan salah satu caranya. Bila tenaga pendidik dapat benar-benar mengerti bagaimana tahapan-tahapan perkembangan anak didik, maka anak didik pun akan dengan mudah menerima materi ajaran dari tenaga pendidik. Begitupun tenaga pendidik tidak akan memberikan pengajaran yang percuma kepada peserta didik. Perlu dipahami bahwa karakteristik siswa SD berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya. Perbedaan karakteristik siswa SD tersebut secara global dibedakan antara siswa SD kelas satu dan dua, kelas tiga dan empat, serta kelas lima dan enam. Kelompok tersebut mempunyai perbedaan yang tampak sekali, yang dapat diamati pada kerakteristik gerak dan karakteristik tarinya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam makalah ini dirumuskan sejumlah masalah sebagai berikut ini.
1.      Apa yang dimaksud dengan perkembangan?
2.      Apa saja fase-fase perkembangan?
3.      Apa sajakah ciri-ciri perkembangan itu? 

C.     Tujuan Penulisan
1.            Untuk memenuhi tugas Psikologi Perkembangan
2.            Untuk menjelaskan pengertian perkembangan
2.      Untuk memahami fase-fase perkembangan
3.      Untuk mengetahui ciri-ciri perkembangan 


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Dan Ciri-Ciri Perkembangan
Perkembangan  adalah perubahan  yang progesif dan kontinyu (berkesinambungan)
dalam  diri  individu  mulai  lahir  sampai  mati.  Pengertian  lainnya  yaitu  :  Perubahan 
perubahan  yang  dialami  individu  atau  organisme  menuju  tingkat  kedewasaannya  yang
berlangsung  secara  sistematis,  progesif,  dan  berkesinambungan  baik  menyangkut  fisik
maupun psikis.
1. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling ketergantungan atau
saling  mempengaruhi  antara  bagian    bagian  organisme  (fisik  &  psikis)  dan  merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2. Progesif  :  perubahan  yang  terjadi  bersifat  maju,  meningkat,  dan  mendalam  baik  secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis) .
3. Berkesinambungan  :  perubahan  pada  bagian  atau  fungsi  organisme  berlangsung  secara beraturan atau berurutan.
Ciri – ciri perkembangan secara umum yaitu :
1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ – organ tubuh)
dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi) .
2. Terjadinya  perubahan  dalam  proporsi:  aspek  fisik  (proporsi  tubuh  anak  berubah  sesuai dengan  fase  perkembangannya)  dan  aspek  psikis  (perubahan  imajinasi  dari  fantasi  ke realitas)
3. Lenyapnya  tanda    tanda  yang  lama:  tanda  -  tanda  fisik  (lenyapnya  kelenjar  thymus
(kelenjar anak – anak) seiring bertambahnya usia. Aspek psikis (lenyapnya gerak – gerik
kanak – kanak dan perilaku impulsif).
4. Diperolehnya tanda – tanda  yang  baru:  tanda – tanda fisik  (pergantian  gigi  dan  karakter seks  pada  usia  remaja), tanda    tanda  psikis  (berkembangnya  rasa  ingin  tahu  tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis).





B. Fase-Fase Perkembangan
            Pendapat  para  Ahli mengenai  fase-fase perkembangan anak :
1)      Tahap perkembangan berdasar analisis biologis.
Pembagian  masa-masa  perkembangan ini  didasarkan  kepada  keadaan atau  proses  biologis  tertentu.
a.       Aristoteles  menggambarkan perkembangan individu sejak anak-anak  sampai dewasa dalam 3 tahap. Setiap tahapan lamanya 7 tahun, yaitu :
·         Tahap I            :  0 – 7 tahun (masa anak kecil/ masa bermain)
·         Tahap II           :  7- 14 tahun (masa anak, masa sekolah rendah)
·         Tahap III         : 14-21 tahun ( masa pubertas / peralihan dari anak                 menjadi orang dewasa)
Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik atau jasmani. Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan II di batasi oleh pergantian gigi, antara tahap II dan III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.
b.      Kretscmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati 4 tahapan, yaitu :
·           Tahap   I           : 0-3 tahun, Fullungs (pengisian) periode I,  Pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk..
·             Tahap II         : 3-7 tahun, Streckungs (rentangan) periode I, pada periode ini anak kelihan langsing (memenjang/ meninggi)
·           Tahap III         : 7-13 tahun, Fullungs periode II, pada fase ini anak kelihan pendek gemuk kembali.
·           Tahap IV         : 13- 20 tahun, Streckungs periode II, pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.
c.       Menurut Elizabeth Hurlock  ada 5 tahapan, diantaranya :
·         Tahap I            : Fase Prenatal (sebelum lahir) , mulai masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu 9 bulan atau 280 hari.
·         Tahap II           : Infancy (orok),  mulai lahir sampai usia 10 atau 14 hari.
·         Tahap III         : Babyhood (bayi) , mulai dari 2 minggu- 2 tahun.
·         Tahap IV         : Childhood (kanak – kanak) , mulai usia 2 tahun – masa remaja(puber).
·         Tahap  V          :  Adolesence/puberty, mulai usia 11 atau 13 tahun sampai usia 21 tahun.  
a)  Pre  Adolesence         : pada usia 11-13 tahun   
b)  Eary  Adolesence       : usia 16-17 tahun
c)  Late Adolesence        : masa perkembangan yang terakhir sampai masa usia kuliah di perguruan tinggi.
            d.  Menurut Thornburg, fase perkembangan dibagi menjadi 4 tahap :
Ø  Masa bayi 0- 2 tahun :
a.       periode dalam kandungan : mulai dari terjadinya konsepsi sampai lahir.
b.      Periode baru lahir : lahir sampai umur 4 atau 6 minggu
c.       Periode bayi : umur 4 atau 6 minggu sampai 2 tahun
Ø  Masa kanak- kanak 2- 11 tahun:
a.       Periode kanak-kanak permulaan, umur 2-5 tahun
b.      Periode kanak- kanak pertengahan, umur 6-8 tahun
c.       Periode kanak-kanak akhir, umur 9 – 11 tahun
Ø  Masa Remaja 11-19 tahun
a.       Remaja permulaan, 11-13 tahun
b.      Remaja pertengahan, 14 – 16 tahun
c.       Remaja akhir, 17 – 19t ahun
Ø  Masa Dewasa, 20- 81 tahun
a.       Dewasa permulaan 20-29 tahun
b.      Dewasa pertengahan 30-49 tahun
c.       Dewasa 50- 65 tahun
d.      Dewasa akhir 66-80 tahun
e.       Tua 81 tahun ke atas
2)  Tahap perkembangan berdasar psikologis.
          Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis ialah Oswald Kroch . Tahap  ini  menggunakan  aspek  psikologis  sebagai  landasan  dalam  menganalisis tahap  perkembangan,  mencari  pengalaman  individu  yang  digunakan  sebagai  masa perpindahan dari fase yang satu ke fase yang lain dalam perkembangannya. 
Berdasarkan  masa ini,  dimana  individu  mengalami  goncangan  psikis,  perkembangan individu dapat digambarkan melewati tiga periode atau masa, yaitu dari sampai masa kegoncangan  pertama  (tahun  ketiga  atau  keempat  yang  biasa  disebut  masa  kanak-kanak), masa  goncangan  pertama  sampai  pada  masa  kegoncangan  kedua  (masa keserasian bersekolah), dari masa kegoncangan kedua sampai akhir masa remaja yang biasa disebut masa kematangan.
3)  Tahap perkembangan berdasar didaktis.
Penahapan berdasarkan didaktis atau instruksional antara lain dari pendapat Comenius dan pendapat Rosseau.
1.  Comenius.  Dipandang  dari  segi  pendidikan,  pendidikan  lengkap  bagi  seorag  ibu
berlangsung dalam 4 jenjang yaitu : 
a.  Sekolah ibu (scola maternal)                       : untuk anak – anak usia 0- 6 tahun  
b.  Sekolah bahasa ibu (scola vernaculan)       : anak –anak usia 6 – 12 tahun  
c.  Sekolah latin (scola latina)              : usia 12 – 18 tahun
d. Akademik (academica)                               :untuk pemuda-pemuda usia 18- 24 tahun.
2. Penahapan perkembangan menurut Rosseau :
a.  Tahap I (0 – 2 tahun) : usia asuhan
b.  Tahap II (2 – 12 tahun) : masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera
c.  Tahap III (12 – 15 tahun) : periode pendidikan akal
d.  Tahap IV (15 – 20 tahun) : periode pendidikan watak dan pendidikan agama.

C. Perkembangan manusia secara umum :

Periode perkembangan
Usia
Prakelahiran
9 Bulan
Masa bayi
18 – 24 bulan
Masa awal anak anak
    1- 6 tahun
Masa pertengahan dan akhir anak anak
6 – 11 tahun
Masa remaja
12 – 18 tahun
Masa awal dewasa
20 – 30 tahun
Masa pertengahan dewasa
35 – 60 tahun
    Masa akhir dewasa
     60  – akhir


1.      Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.
Masa sebelum lahir ini terbagi dalam 3 priode;
yaitu:
a. Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua.
b. Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.
c. Periode Janin(fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi lahir.
2.      Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
Masa  bayi  ini  dianggap  sebagai  periode  kritis  dalam  perkembangan  kepribadian  karena
merupakan  periode  di  mana  dasar-dasar  untuk  kepribadian  dewasa  pada  masa  ini
diletakkan.
3.      Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.
4.      Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.
5.      Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.
6.      Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia 20 tahun dan yang berakhir pada usia 30 tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

7.      Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.
8.      Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
      Secara garis besar, dapat disimpulakan bahwa tahapan perkembangan manusia yaitu dimulai dari masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, dan masa dewasa. Dalam tiap tahapan perkembangan tersebut manusia memiliki ciri khas yang berbeda dengan yang lain. Dalam setiap tahap perkembangan, akan muncul kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai pada periode perkembangan tertentu yang menjadi tugasnya.
B.     Saran
Untuk tenaga pendidik harus bisa membimbing peserta didiknya dan mengembangkan bakat yang ada pada setiap peserta didik pada tahap perkembangan yang tepat.
Pendidik harus dapat membantu anak didiknya dalam hal :
1.      Menentukan tujuan pendidikan di sekolah
2.      Memilih bahan belajar yang sesuai dengan kemapuan anak
3.      Memilih strategi beajar yang sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuan anak

1 komentar:

Munif Blogspot mengatakan...

Tolong dikasih referensinya kak

Posting Komentar

 
;