Jumat, 11 November 2016 0 komentar

Makalah Konsep dan Kedudukan Evaluasi Kurikulum dalam Pengembangan Kurikulum di Sekolah Dasar




Konsep dan Kedudukan Evaluasi Kurikulum
dalam Pengembangan Kurikulum di Sekolah Dasar
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum SD
Dosen Pengampu: Drs. Purnomo, M. Pd.



Disusun Oleh:
Nama      :           Ulfah Nurul Wahdah
NIM       :           1401414283
Rombel   :           11




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016


0 komentar

DASAR-DASAR DAN KAIDAH KEBAHASAAN MORFOLOGI BAHASA INDONESIA SEBAGAI RUJUKAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa sangat penting dalam komunikasi baik tertulis maupun tak tertulis. Sehingga penggunaannya harus berdasar pada kebahasaan dan perbendaharaan kata yang kaya dan lengkap. Begitu juga dengan bahasa Indonesia yang merupakan milik bangsa Indonesia merupakan alat komunikasi yang efektif dan efisien dalam pemersatu bangsa ini.
Tata bahasa harus berlangsung sesuai dengan kelaziman penggunaannya sehingga dapat diterima oleh semua penggunanya yaitu tata bahasa yang baku. Tata bahasa baku merupakan bahasa yang menjadi kelancaran dalam penggunaannya dan tidak bersifat mengekang bagi bahasa yang bersangkutan. Bahasa mempunyai struktur dan bentuk yang menyusun sebuah kata. Oleh karena itu ilmu morfologi bahasa yang mempelajari tentang struktur dan bentuk kata sangat penting dipelajari oleh bangsa ini baik dari jenjang bawah sampai jenjang atas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud morfologi?
2. Bagaimana morfem dalam pembentukan suatu kata?
3. Apa yang dimaksud alomorf?
4. Apa yang dimaksud afiksasi?
5. Apa saja jenis-jenis kata ulang bahasa Indonesia?
6. Apa makna kata ulang bahasa Indonesia?

Jumat, 04 November 2016 0 komentar

UTS Asesmen Pembelajaran SD (2014)



 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
UJIAN MID SEMESTER GENAP 2015/2016 Mata Kuliah : Asesmen Pendidikan Dasar
Dosen Pengampu : Dr. ALI SUNARSO, M.Pd.
Jenis dan Sifat Soal : Esay terstruktur/ take home
Hari/ tanggal/waktu : Kamis, 27 Oktober 2016

Petunjuk soal :
1.        Jumlah materi soal 10 butir, terbagi 2 kategori. berbasis konseptual teori.  Kategori berbasis aplikasi  dan praktek.
2.        Setiap butir soal masing-masing butir berbobot score 10, bila saudara dapat  menjawab dengan tuntas dan sempurna, bila ketahuan terdapat jawaban yang sama bentuk dan redaksi kalimatnya (copy paste)dengan sesama peserta ujian, maka score 0.
3.        Kerjakan pada lembar kertas  HVS diketik. Diperbolehkan tidak urut nomor yang dikerjakan. Di sudut kanan atas  tulis nama, NIM,  , Makul yang diujikan, dosen pengampu, tanggal pelaksanaan ujian, tanda tangan, dan  prodi saudara.
Sabtu, 17 September 2016 0 komentar

Pentingnya Menumbuhkan Kesadaran Moral di Era Globalisasi dalam Dunia Pendidikan



MAKALAH

PENTINGNYA MENUMBUHKAN KESADARAN MORAL DI ERA GLOBALISASI DALAM DUNIA PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
                 Menyikapi perubahan-perubahan kultur yang terjadi pada masyarakat kita, umumnya masyarakat Indonesia dan khususnya kalangan remaja yang masih pada tingkat usia sekolah, para pendidik mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dan lebih berat dalam membantu membentuk pribadi siswa menjadi pribadi yang insan kamil. Pribadi insan kamil adalah pribadi unggulan, pribadi yang sempurna.
                 Disadari atau tidak, kemajuan teknologi menjadi salah satu penyebab terjadinya degenerasi moral pada saat ini. Meski tak dapat kita pungkiri, teknologi memang memiliki manfaat yang cukup besar, tetapi harus kita waspadai pula akibat-akibat negatif yang ditimbulkannya. Selain itu, hampir semua siswa mengetahui bahwa menyontek, menjiplak, membawa kertas catatan ke ruang ujian, adalah perbuatan yang tidak jujur dan secara moral tidak bisa diterima tetapi banyak yang melakukannya. Jadi ada kesenjangan antara apa yang diketahui anak dengan apa yang dilakukannya. Sebagai seorang pendidik, kita harus dapat mengarahkan anak bertindak konsisten antara pikiran dan tindakannya.
                 Kesadaran moral (hati nurani) di dasarkan atas nilai-nilai yang benar-benar esensial dan fundamental. Perilaku manusia yang berdasarkan atas kesadaran moral, perilaku akan selalu direalisasikan sebagaimana yang seharusnya, kapan saja dan di mana saja. Tindakannya berdasarkan atas kesadaran, bukan berdasarkan pada suatu kekuasaan apa pun dan juga bukan karena paksaan, tetapi berdasarkan “kekuasaan” kesadaran moral itu sendiri.
0 komentar

Landasan Yuridis, Filosofis dan Psikologis Pengembangan Kurikulum



MAKALAH
LANDASAN YURIDIS, FILOSOFIS DAN PSIKOLOGIS PENGEMBANGAN KURIKULUM

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.
Dengan landasan yang kokoh kurikulum yang dihasilkan akan kuat, yaitu program pendidikan yang dihasilkan akan dapat menghasilkan manusia terdidik sesuai dengan hakikat kemanusiannya, baik untuk kehidupan masa kini maupun menyongsong kehidupan jauh ke masa yang akan datang.
Penggunaan landasan yang tepat dan kuat dalam mengembangkan kurikulum tidak hanya diperlukan oleh para penyusun kurikulum ditingkat pusat (makro), akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar pertimbangan oleh para pengembang kurikulum ditingkat operasional (satuan pendidikan), yaitu para guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan (supervisor) dewan sekolah atau komite pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait (stacke holder).
Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan cukup sentral dalam perkembangan pendidikan, oleh sebab itu dibutuhkan landasan yang kuat dalam pengembangan kurikulum agar pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas.
0 komentar

Hakikat Assesment Pembelajaran



MAKALAH
Hakikat Assesment Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa dan bagaimana kemampuan yang harus dikuasai oleh tenaga pengajar di berbagai tingkatan sekolah.  Misalnya, Gagne (1974) mengemukakan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, terdapat tiga kemampuan pokok yang dituntut dari seorang guru yakni: kemampuan dalam merencanakan materi dan kegiatan belajar mengajar, kemampuan melaksanakan dan mengelola kegiatan belajar mengajar, serta menilai hasil belajar siswa.   Dalam buku yang disusun oleh Tim PPPG (Proyek Pengembangan Pendidikan Guru) dikemukakan 10 kompetensi mengajar yaitu: 
1.     Kemampuan menguasai landasan kependidikan,
2.     Kemampuan menguasai bahan ajaran,
3.     Kemampuan mengelola proses belajar mengajar,
4.     Kemampuan mengelola kelas,
5.     Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar,
6.     Kemampuan menilai hasil belajar, 
7.     Kemampuan mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan.
8.     Kemampuan menyelenggarakan Administrasi Pendidikan,
9.     Kemampuan menggunakan media/sumber belajar, dan 
10. Kemampuan menafsirkan hasil penelitian untuk kepentingan  pengajaran.
 
Minggu, 11 September 2016 0 komentar

Manusia sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan serta Tugas dan Peranannya didalam Kehidupan (Hakikat dan Tanggungjawab Manusia Terhadap Tuhan)






Manusia sebagai Makhluk Ciptaan Tuhan serta Tugas dan Peranannya didalam Kehidupan
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian dan Kemasyarakatan
Dosen Pengampu: Drs. Isa Ansori, M. Pd.



Disusun Oleh:
Kelompok 1-Rombel 13
1.      Ulfah Nurul Wahdah   (1401414283)
2.      Haryo Bismoko           (1401414291)
3.      Silvi Dwi Nirmawati   (1401414302)




PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016


Kamis, 25 Agustus 2016 0 komentar

Fonologi



BAB I
PENDAHULUAN
I.       LATAR BELAKANG
Peranan bahasa bagi bangsa Indonesia adalah bahasa merupakan sarana utama untuk berkomunikasi, seperti yang telah dikemukakan bahwa manusia menyampaikan hasil pemikiran dan penalaran, sikap, serta perasaanya melalui bahasa. Melalui bahasa nilai-nilai dalam masyarakat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Bahasa yang digunakan akan dikatakan baik jika maksud yang diungkapkan dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut.Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa yang efektif dalam menyampaikan suatu maksud. Syarat kebahasaan yang baik dan benar antara lain baku, logis ,kuantitatif, tepat, denotatatif ,ringkas.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia berkomunikasi melalui bahasa, khususnya bangsa Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa merupakan bhasa persatuan dan sarana untuk menyampaikan aspirasi. Bahasa indonesia mempunyai cakupan yang luas mengenai aturan tata bahasanya. Baik dari segi huruf, suku kata, kata, kalimat, paragraf, dan tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf.

II.       RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka, pembahasan pada makalah ini difokuskan pada:
1.      Apa yang dimaksud dengan fonologi ?
2.      Bagaimana konsep dasar fonologi ?

0 komentar

1. Hakikat, fungsi, dan ragam bahasa secara universal 2. Teori pemerolehan dan perkembangan bahasa 3. Sejarah Bahasa Indonesia dan kedudukan Bahasa Indonesia



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Di era modern ini, manusia sebagai makhluk berbudaya dan berbahasa memiliki potensi dan ilmu dalam berinteraksi di kehidupan sehari-harinya, tidak bisa dipungkiri bahwa manusia akan berinteraksi satu sama lain yang memiki bahasa dan budaya yang berbeda. Karena manusia sudah ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi dengan manusia lain.
Dalam interaksi antar satu manusia dan manusia lain, maka dibutuhkan sesuatu alat komunikasi yaitu ‘Bahasa’. Bahasa adalah hal yang berperan penting dalam kehidupan kita. Bahasa memiliki banyak fungsi seperti untuk berkomunikasi dengan orang lain dan untuk menyampaikan gagasan. Bahasa tidaklah muncul secara tiba-tiba. Setiap bahasa yang ada di dunia ini memiliki sejarah masing-masing. Termasuk Bahasa Indonesia yang memiliki sejarah mulai sejak muncul, proses penyempurnaan hingga sekarang ini menjadi bahasa yang kita gunakan dalam kehidupan kita.
Sehingga muncul beberapa teori tentang cara pemerolehan serta perkembangan bahasa. Akibatnya bahasa juga memiliki banyak ragam serta jenis. Di dalam suatu negara bahasa juga memiliki kedudukan, seperti sebagai bahasa nasional, alat pemersatu bangsa, lambang dan lain-lain.

B.     RUMUSAN MASALAH  
1.    Apakah hakikat bahasa, fungsi bahasa, dan ragam bahasa secara universal ?
2.    Bagaimanakah Teori pemerolehan dan perkembangan bahasa ?
3.    Bagaimanakah Sejarah Bahasa Indonesia dan kedudukan Bahasa Indonesia ?
      
Senin, 22 Agustus 2016 0 komentar

Asesmen Layanan Pendidikan ABK di SD






ASESMEN LAYANAN PENDIDIKAN ABK DI SD
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus
Dosen Pengampu: Dra. Kurniana Bektiningsih, M. Pd.


Disusun Oleh:
KELOMPOK 12 - ROMBEL 7
1.      Fahmilia Nuzulina                        (1401414061)
2.      Niken Ria Nastiti                         (1401414067)
3.      Mira Fenia                                    (1401414203)
4.      Ulfah Nurul Wahdah                   (1401414283)



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

Kamis, 09 Juni 2016 0 komentar

Pembelajaran Sastra Anak



Pembelajaran Sastra Anak
1.      Pembuka
1.1  Latar Belakang
Di era globalisasi ini, tentunya kita tahu bahwa teknologi berkembang dengan pesat seiring dengan berkembangnya jaman. Berbagai peralatan yang canggih pun, sekarang sudah tidak sulit untuk didapatkan. Berbagai media hiburan modern seperti televisi, radio, komputer, dan lain sebagainya kini dirasa lebih menarik perhatian daripada hiburan tradisional. Buktinya, di jaman sekarang, anak-anak lebih banyak yang senang memainkan game online dengan laptop dan kebanyakan anak jaman sekarang sudah tidak mengenal permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak pada jaman dahulu. Apalagi, pada jaman sekarang kebanyakan anak sudah memiliki gadget sehingga anak cenderung malas untuk belajar dan lebih memilih bermain game. Tentu saja hal ini akan berakibat pada perkembangan potensi anak yang kurang maksimal sehingga prestasi belajar anak pun kurang memuaskan.Memang dengan adanya perkembangan teknologi saat ini tentunya dapat meningkatkan pengetahuan kita. Namun, kita harus ingat dan selektif dalam mengambil manfaat yang positif  dari perkembangan teknologi ini sehingga kita tidak terjerumus ke dalam hal yang bersifat negatif. Kita tidak boleh bergantung pada perkembangan teknologi, karena sebenarnya masih banyak terobosan lain yang dapat kita tempuh.
Kita tahu bahwa sekarang ini pembelajaran sastra khususnya sastra anak kurang diminati oleh anak-anak, padahal kita semua tahu bahwa dalam sastra anak banyak terkandung nilai-nilai moral yang bernilai luhur. Namun pada kenyataannya, anak-anak sekarang lebih memilih menyukai cerita-cerita yang berbau aksi, seperti Naruto ataupun Dargon Ball yang mengandung unsur-unsur yang kurang pantas untuk ditiru oleh anak-anak (misalnya perkelahian). Dunia anak-anak yang penuh dengan kegembiraan merupakan salah satu aspek penting untuk dipertimbangkan dalam memilih pembelajaran yang cocok diberikan kepada mereka terutama dalam pembelajaran sastra anak. Karya sastra merupakan pembelajaran yang cocok untuk diberikan dikelas rendah karena telah diketahui oleh kita pada umumnya. Dengan membaca karya sastra, hati kita bisa merasakan sesuatu yang menyenangkan dan menggembirakan. Selain itu karya sastra pun memberikan nilai-nilai dan pengetahuan yang belum pernah diketahui oleh anak-anak. Melalui karya sastra, mereka dapat mencurahkan pengalaman hidup mereka dan pada akhirnya mereka dapat menemukan nilai-nilai yang terkandung dari pengalaman yang telah mereka tuangkan ke dalam karya satra.

0 komentar

Pembelajaran Menulis Permulaan



 PEMBELAJARAN MENULIS PERMULAAN



1.    PEMBUKA
1.1.    Latar Belakang
Menulis permulaan merupakan dasar pengajaran yang pertama kali diajarkan guru kepada anak kelas satu. Keterampilan pembelajaran  menulis permulaan disajikan bersama dengan membaca permulaan sehingga sering di sebut dengan MMP (Membaca dan Menulis Permulaan).
Pada umumnya tujuan dari penulisan permulaan ini adalah mengajarkan anak menulis supaya anak bisa menulis dengan benar. Namun dalam menulis permulaan ini bisanya dilaksanakan setelah atau bersamaan dengan belajar membaca permulaan pada anak kelas satu. Karena anak yang bisa membaca akan mempermudah pembelajaran anak dalam menulis permulaan.
Menurut pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan ejaan.
Dalam pembelajaran di kelas satu yang paling mendasar adalah keterampilan membaca dan menulis, karena hal tersebut merupakan dasar pelajaran bagi kelas selanjutnya. Sehingga dalam pembelajaran MMP ini keterampilan guru sebagai pengajar yang pertama bagi anak kelas satu ini harus sangat  penuh dengan perhatian kepada anak.

1.2.   Rumusan Masalah
1.2.1.        Apa yang dimaksud dengan menulis permulaan ?
1.2.2.        Apa tujuan menulis permulaan ?
1.2.3.        Seperti apakah pembelajaran menulis permulaan ?
1.2.4.      Bagaimana langkah-langkah pembelajaran menulis permulaan ?
1.2.5.       Apa saja rambu-rambu dalam pembelajaran menulis ?
1.2.6.      Permasalahan apa yang dapat terjadi dalam pembelajaran menulis dan bagaimana cara menanggulanginya ?

0 komentar

Pembelajaran Membaca Permulaan



Pembelajaran Membaca Permulaan

1.      Pembuka
1.1    Latar Belakang Masalah
              Sebagaimana kita semua ketahui, tujuan akhir kita dari pengajaran Bahasa Indonesia adalah siswa terampil berbahasa. Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbahasa tercermin dalam empat aspek keterampilan berbahasa, yakni berbicara, membaca, menulis, dan menyimak. Pemerolehan keterampilan berbahasa selalu saling terkait, artinya pemerolehan keterampilan berbahasa yang satu akan mendasari keterampilan lainnya.
              Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahsa tulis yang reseptif. Semua yang diperoleh melalui bacaan itu akan memungkinnkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirannya, mempertajam pandangannya dan memperluas wawsannya. Dengan demikian maka kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapa pun yang ingin maju da meningkatkan diri. Pembelajaran di kelas I dan kelas II merupakan pembealajaran tahap awal, kemamapuan membaca siswa diperoleh di kelas I dan kelas II tersebut akan menjadi dasar pembelajaran membaca dikelas berikutnya. Oleh sebab itu, pembelajaran membaca di sekolah mempunyai peranan yang penting.

1.2    Rumusan Masalah
1.2.1      Apakah pengertian membaca permulaan?
1.2.2      Bagaimanakah tujuan membaca permulaan?
1.2.3      Apa sajakah metode yang digunakan dalam pembelajaran  membaca permulaan?
1.2.4      Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan anak mengalami kesulitan membaca permulaan?
1.2.5      Apa sajakah kesulitan yang dihadapi anak dalam membaca permulaan?
1.2.6      Bimbingan apa sajakah yang dilakukan guru dalam mengatasi anak yang megalami kesulitan membaca permulaan?
 
;