MAKALAH
LISTRIK DAN MAGNET
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan modern, manusia tidak dapat dipisahkan
dengan listrik. Andaikata tidak ada listrik, berarti tidak ada radio, tidak ada
televisi, tidak ada lampu penerangan, tidak ada lampu lalu lintas. Sebaliknya,
dengan listrik kehidupan manusia menjadi sangat menyenangkan. Lampu penerangan,
telepon, televisi, alat-alat rumah tangga, semua menggunakan listrik. Jadi
listrik dapat dikatakan suatu bentuk hasil teknologi yang sangat vital, dalam
perikehidupan manusia.
Melalui pokok bahasan tegangan listrik dan arus listrik,
memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami konsep-konsep dasar
kelistrikan. Konsep-konsep dasar tersebut sangat penting untuk dapat memahami
prinsip kerja alat-alat yang serba listrik, bahkan dapat pula menjadi dasar
untuk dapat mengembangkan pengetahuan ke tingkat pemahaman masalah kelistrikan.
Radio, televisi, komputer, yang menjadi mitra kehidupan
masa kini maupun masa mendatang tidak akan dipahami oleh kita tanpa memahami
masalah-masalah yang akan dibahas dalam tegangan listrik.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan listrik ?
2.
Bagaimanakah
sejarah penemuan dan perkembangan listrik ?
3.
Apa yang
dimaksud dengan muatan listrik ?
4.
Bagaimanakah
bunyi Hukum Couloumb ?
5.
Apa yang
dimaksud medan listrik ?
6.
Apa yang
dimaksud potensial listrik ?
7.
Apa yang
dimaksud dengan arus listrik ?
8.
Apa yang
dimaksud energi listrik ?
9.
Apa yang
dimaksud kapasitas listrik ?
10. Apa yang dimaksud magnet ?
11. Apa yang dimaksud dengan medan magnet ?
12. Apa yang dimaksud dengan induksi magnet ?
13. Bagaimanakah hubungan antara listrik dan kemagnetan
?
14. Apa sajakah manfaat listrik dan magnet untuk
kehidupan sehari – hari kita?
C.
Tujuan Makalah
1.
Untuk mengetahui
tentang listrik
2. Untuk mengetahui sejarah penemuan dan
perkembangan listrik
3. Untuk mengetahui tentang muatan
listrik
4. Untuk mengetahui tentang bunyi
Hukum Couloumb
5. Untuk mengetahui tentang medan
listrik
6. Untuk mengetahui tentang potensial
listrik
7. Untuk mengetahui tentang arus
listrik
8. Untuk mengetahui tentang energi
listrik
9. Untuk mengetahui tentang kapasitas
listrik
10. Untuk mengetahui tentang magnet
11. Untuk mengetahui tentang medan
magnet
12. Untuk mengetahui tentang induksi
magnet
13. Untuk mengetahui tentang hubungan
antara listrik dan kemagnetan
14. Untuk mengetahui tentang manfaat listrik dan magnet
untuk kehidupan sehari – hari kita?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Listrik
Listrik adalah aliran
elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar. Semua atom memiliki
partikel yang disebut elektron, terletak pada orbitnya mengelilingi proton.
Atom yang paling sederhana adalah atom Hydrogen (Atom Air), yaitu
hanya mempunyai satu elektron yang mengelilingi satu proton.
B. Sejarah
Penemuan Listrik dan Perkembangannya
Kira-kira 600 tahun sebelum masehi, seorang filosof Yunani bernama Thalus memiliki sebuah batu ambar yang
tidak mengkilap. Dalam upaya menjadikan batu tersebut mengkilap, dia
menggosokkan batu ambar pada kain bajunya. Ternyata batu tersebut dapat menarik
serbuk kayu yang halus.
Pada tahun 1600 setelah masehi, seorang dokter berkebangasaan Inggris
bernama William Gilbert menemukan
fenomena yang sama pada gelas, balerang, ebonit dan damar. Oleh Gilbert
kekuatan yang ditimbulkan benda ketika digosok dinamakan kekuatan elektron
sesuai dengan nama betu ambar dalam bahasa Yunani. Dari kata elektron, orang
Belanda mennerjemahkan electriceit, dan bahasa Indonesia menerjemahkannya
menjadi listrik.
Pada tahun 1897, J. J. Thompson,
fisikawan inggris, dengan percobaan yang dirancangnya berhasil membuktikan
adanya elektron. Kemudian muridnya yakni Ernest
Rutherford mengemukakan teori mengenai struktur atom pada tahun 1911.
Ternyata di dalam atom terdapat inti yang terdiri atas proton dan neutron,
serta elektron yang mengelilingi inti. Proton bermuatan positif, elektron bermusdfghj
atan negatif sedangkan neutron tidak bermuatan. Kemudian para ahli fisika
menyimpulkan bahwa semua muatan yang bergerak dapat menimbulkan arus listrik.
Muatan yang bergerak dapat berupa elektron maupun proton.
Pada tahun 1752, Benyamin Franklin
menaikkan layang-layang mendekati sebuah gumpalan awan ketika hendak turun
hujan. Layang-layang tersebut dikendalikan dengan seutas benang. Pada ujung
sebelah bawah benang dikaitkan sebuah anak kunci. Pada saat hujan turun benang
menjadi basah dan ketika dia mendekatkan telunjuknya pada anak kunci, terlihat
bunga api kecil meloncat. Awan ternyata mengandung listrik yang ingin mengalir
ke tanah melewati apa saja yang dapat menghantarkannya.
C.
Muatan listrik
Muatan listrik
merupakan salah satu sifat dari elemen tertentu. Muatan listrik ada dua macam,
yaitu muatan positif dan muatan negatif. Jika muatan sejenis di dekatkan akan
tolak-menolak, sedangkan muatan tidak sejenis akan tarik menarik. Satuan muatan listrik adalah Coulomb (C).
Muatan positif atau proton mempunyai harga +1,6x10-19 C, dan muatan
negatif atau elektron mempunyai harga -1,6x10-19 C.
Jika suatu zat dibentuk
energi, maka akan muncul sejumlah muatan positif dan negatif. Sebaliknya jika
zat berubah menjadi energi, maka akan hilang sejumlah muatan positif dan
negatifnya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip kekekalan muatan, jumlah muatan listrik
dalam sistem terisolasi selalu tetap. (Beiser, 1983)
D.
Hukum Coulomb
Menurut Hukum Coulomb,
besarnya gaya listrik yang diakibatkan suatu muatan dengan muatan yang lain
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Dimana q1 dan q2 adalah besarnya muatan
listrik, r adalah jarak antara q1 dan q2, dan k adalah
konstanta. Dalam ruang hampa nilai konstanta adalah
Dimana
adalah permitifitas dalam ruang hampa, dan
nilainya adalah
Secara lengkap Hukum Coulomb dapat dinyatakan dengan :
Contoh
:
Berapakah
besar dan arah gaya yang bekerja pada suatu muatan listrk +3 x 10-9C
yang berada 6 cm dari suatu muatan +4 x
10-9C?
Jawab:
q1 : +3 x 10-9C
q2 : +4 x 10-9C
r : 6 cm = 6 x 10-2 m
menurut
Hukum Coulomb:
=
=
= 3 x 10-5
E.
Medan Listrik
Medan listrik adalah
suatu daerah dari suatu ruang dimana suatu muatan listrik berada. Dengan kata
lain dapat dinyatakan bahwa sebuah muatan listrik akan menimbulkan suatu medan
listrik disekitarnya.
Jika muatan q0
pada suatu titik tertentu mengalami gaya F, maka medan magnet listrik pada
titik tersebut akan mengikuti hubungan :
Kuat medan listrik
merupakan besaran vektor. Satuan kuat medan listrik adalah Newton/ Coulomb atau
N/C, atau Volt Meter (V/M).
F.
Potensial listrik
Beda potensial V antara
dua titik dalam suatu medan listrik adalah usaha yang diperlukan untuk membawa
satu satuan muatan listrik dari suatu titik ke titik yang lain. Jadi pernyataan
tersebut dapat dirumuskan menjadi :
Satuan beda potensial
atau potensial listrik adalah volt (V). Beda potensial antara dua titik dalam
medan listrik homogen (uniform) E dapat dirumuskan :
Jika suatu medan
listrik yang biasanya dihasilkan dengan menggunakan suatu beda potensial antara
dua pelat logam yang terpisah sejauh s, maka dapat dirumuskan :
Contoh:
Beda potensial sebesar 30V digunakan pada dua pelat paralel dan
menghasilkan medan listrik 600 V/m.
Berapa jarak antara dua pelat tersebut?
Jawab:
= 0,05 m = 5 cm
G.
Arus listrik
Apabila dalam suatu
konduktor terjadi muatan listrik maka timbulah arus listrik. Dalam baterai atau
generator arus listrik selalu mengalir dari kutub positif ke kutub negatif.
Arus listrik dalam
kawat logam merupakan aliran elektron, dan arus diasumsikan terjadi dengan arah
berlawanan dengan arah gerak elektron. Muatan positif dan negatif bergerak jika
berada dalam konduktor zat cair atau gas. Konduktor merupaka suatu zat yang
dapat menghantarkan listrik. Lawan dri konduktor adalah isolator, yaitu suatu
zat yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Jika muatan q melewati
titik tertentu dalam suatu konduktor dalam selang waktu t maka arus dalam
konduktor adalah
Satuan untuk kuat arus
listrik adalah amper (A). Perbedaan potensial diantara kedua ujung suatu
konduktor akan menimbulkan arus listrik. Dalam konduktor logam kuat arus
listrik akan sebanding dengan beda potensial. Hubungan ini dikenal sebagai
Hukum Ohm, yang berbunyi : Kuat arus
berbanding lurus dengn beda potensial, dan berbanding terbalik dengan hambatan
listrik. Jika ditulis secara sistematis, maka :
Satuan untuk R atau tahanan/
hambatan arus listrik adalah ohm. Dari pernyataan Hukum Ohm tersebut dapat
disimpulkan bahwa makin besar hambatan dalam suatu konduktor, maka semakin
berkurang kuat arus untuk beda potensial tertentu. Hambatan dalam konduktor
mengikuti ketentuan
Dimana L adalah panjang
konduktor, A adalah penampang lintang konduktor, dan
adalah resistivitas bahan konduktor.
Resistivitas bahan konduktor bervariasi dengan suhu. Jika R adalah hambatan
pada suatu konduktor pada suhu tertentu, kemudian berubah hambatannya sebesar
∆R, jika suhunya berubah sebesar ∆T, maka :
Dimana
adalah koefisien suhu suatu hambatan dari
suatu bahan. (Beiser, 1983).
Contoh :
Suatu pemanas listrik dengan tegangan (potensial) 220 V
mempunyai tahanan 20 ohm. Berapa batas minimum sekering yang harus digunakan ?
Jawab :
Menurut
Hukum Ohm :
Jadi batas
minimum sekering yang dipakai adalah 11 A
H.
Energi listrik
Besarnya
usaha yang dilakukan untuk mempertahankan arus listrik dapat dinyatakan dengan
:
Dimana I adalah arus
listrik (A), V adalah tegangan atau potensial (volt), dan P adalah daya (watt).
Jika suatu konduktor dilewati arus listrik, maka daya yang dipakai dapat
dinyatakan dengan :
Menurut Hukum Ohm :
Jadi :
Sedangkan usaha :
Rangkaian listrik
dibagi menjadi dua jenis, yaitu rangkaian arus searah dan rangkaian arus bolak
balik.
1.
Rangkaian arus searah
Jika hambatan dihubungkan seri, maka :
kuat arus yang melewati masing-masing tahanan tidak berbeda (sama)
Rs = R1+ R2 + R3 + ....
Jika dihubungkan paralel :
2.
Rangkaian arus bolak
balik
Rangkaian arus bolak
balik merupakan rangakaian arus listrik yang digunakan pada listrik yang bersumber
dari PLN. Arus listrik pada rangkaian bolak balik disebut arus kuat.
I.
Kapasitas listrik
Suatu kapasitor
merupakan suatu sistem penyimpanan energi. Kapasistas dari kapasitor dapat
dinyatakan sebagai berikut :
dimana C adalah kapasitansi, Q adalah muatan listrik, dan V
adalah beda potensial. Satuan kapasitas suatu kapasitor adalah farad (F).
1.
Kapasitor Pelat Paralel
Kapasitor yang terdiri
atas dua pelat paralel yang luas tiap pelatnya A, dan terpisah sejauhd akan
mempunyai kapasita sebesar :
Dimana
adalah permitivitas ruang hampa, yang
besarnya adalah : 8,85 x 10-12 C2/N.m2 = 8,85
x 10-12 F/m
K
adalah konstanta dielektrik bahan yang berada antara pelat-pelat kapasitor.
2.
Hubungan Kapasitor
Jika kapasitor dihubungkan seri akan mengikuti ketentuan
Jika
kapasitor dihubungkan paralel, maka akan mengikuti ketentuan
3.
Energi pada kapasitor
Dimana W adalah energi potensial kapasitor, C adalah kapasitas
kapasitor, Q adalah muatan listrik, dan V adalah beda potensial.
Contoh Soal :
Empat
kapasitor masing-masing mempunyai kapasitas 2 mikroFarad, 1 mikroFarad, 3
mikroFarad dan 4 mikroFarad. Keempat kapasitor disusun seri. Kapasitas
penggantinya adalah…
Pembahasan
Diketahui :
Diketahui :
Ditanya :Kapasitas
pengganti
Jawab :
Kapasitas pengganti :
Jawab :
Kapasitas pengganti :
Kapasitas pengganti adalah
0,48 mikroFarad.
J.
Magnet
Magnet atau
magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet
(magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang
kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu
magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Magnet dapat
juga dikatakan sebagai suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi
tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang
sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki
dua kutub. Magnet dapat menarik benda lain.
1.
Sifat-Sifat
Magnet
Hasil
kerja Maxwell telah banyak menyatukan listrik statis dengan magnetisme, yang
menghasilkan sekumpulan dari empat persamaan mengenai kedua medan tersebut.
Namun, di bawah formula Maxwell, masih ada dua medan yang berbeda yang
menjelaskan fenomena berbeda. Einsteinlah yang berhasil menunjukan, dengan
relativitas khusus, bahwa medan listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari
hal yang sama (tensor tingkat 2), dan seorang pengamat bisa merasakan gaya
magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan gaya elektrostatik.
Dengan demikian, menggunakan spesial relativitas, gaya magnet adalah
manifestasi dari gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa
diprakirakan dari pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan
tersebut (relatif terhadap seorang pengamat).
Medan
magnet tidak dapat dilihat dengan mata. Namun, keberadaan dan polanya dapat
ditunjukkan. Garis-garis yang menggambarkan pola medan magnet disebut
garis-garis gaya magnet Garis-garis gaya magnet tidak pernah berpotongan satu
sama lainnya. Garis-garis gaya magnet keluar dari kutub utara, masuk (menuju)
ke kutub selatan. Makin banyak jumlah garis-garis gaya magnet makin besar kuat
medan magnet yang dihasilkan. Apapun bentuknya sebuah magnet memiliki medan
magnet yang digambar berupa garis lengkung.
Dua
kutub magnet yang tidak sejenis saling berdekatan pola medan magnetnya juga
berupa garis lengkung yang keluar dari kutub utara magnet menuju kutub selatan
magnet. Pada dua kutub magnet yang tak sejenis, garis-garis gaya magnetnya
keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet lain. Itulah sebabnya
dua kutub magnet yang tidak sejenis saling tarik-menarik.
Pada
dua kutub magnet yang sejenis, garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub
utara masing-masing cenderung saling menolak. Karena arah garis gaya
berlawanan, terjadilah tolak-menolak antara garis garis gaya yang keluar kedua
kutub utara magnet. Hal itulah yang menyebabkan dua kutub yang sejenis saling
menolak.
2.
Bahan
Magnetik dan Non Magnetik Bahan Magnetik :
a. Bahan
Magnetik
Bahan yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet dan dapat dimagnetkan.
Contoh : besi, baja, nikel,
kobalt
b. Bahan Non-magnetik, terdiri dari :
1) Bahan paramagnetik,
Bahan yang ditarik dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan.
Contoh : alumunium, platina
2) Bahan diamagnetik,
Bahan yang ditolak dengan lemah oleh magnet dan tidak dapat dimagnetkan
3.
Jenis
Magnet
a. Magnet
tetap
Magnet tetap
tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet
(berelektromagnetik).
Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui
terdapat pada:
1) Neodymium
Magnets, merupakan magnet tetap yang paling kuat.
2) Samarium-Cobalt
Magnets
3) Ceramic
Magnets
4) Plastic
Magnets
5) Alnico
Magnets
b. Magnet
tidak tetap
Magnet
tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan
magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.
c. Magnet
buatan
Magnet buatan meliputi hampir
seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
Bentuk magnet buatan antara lain:
1)
Magnet U
2)
Magnet ladam
3)
Magnet batang
4)
Magnet lingkaran
5)
Magnet jarum (kompas)
d.
Cara membuat magnet
Cara membuat magnet antara lain:
1) Digosok
dengan magnet lain secara searah.
2) Induksi
magnet.
3) Magnet
diletakkan pada solenoida dan dialiri arus listrik searah (DC).
Bahan
yang biasa dijadikan magnet adalah besi dan baja. Besi lebih mudah untuk
dijadikan magnet daripada baja. Tapi sifat kemagnetan besi lebih mudah hilang
daripada baja. Oleh sebab itu, besi lebih sering digunakan untuk membuat
elektromagnet.
e. Menghilangkan
Sifat Kemagnetan
Cara menghilangkan sifat kemagnetan
antara lain:
1) Dibakar.
2) Dibanting-banting.
3) Dipukul-pukul.
4) Magnet
diletakkan pada solenoida dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).
K.
Medan
Magnet
Medan adalah
suatu daerah (ruang) dimana setiap titik pada daerah itu mempunyai harga (besar
atau besar dan arah). Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang
dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Putaran mekanika
kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi
oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet
dari ferromagnet "permanen". Sebuah medan magnet adalah medan vektor,
yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah
menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas
yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Menurut hukum Coulumb dua muatan listrik pada
keadaan diam akan melakukan gaya satu sama lain. Jika kedua muatan tersebut
bergerak, maka gaya yang dilakukan akan berubah.
Keadaan ini dikatakan sebagai perbedaan gaya
magnetik yang terjadi antara muatan-muatan yang bergerak yang meningkatkan gaya
listrik antara muatan tersebut. Gaya total pada muatan Q pada ruang dan waktu
tertentu dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu gaya listrik yang hanya
tergantung pada nilai h dan gaya magnetik yang tergantung pada kecepatan muatan
v sebagaimana halnya dengan Q. (Beiser, 1983).
Satuan
medan magnet adalah tesla (T), di mana:
1
tesla =
Tesla
disebut juga weber/m2. Kadang-kadang juga digunakan satuan gauss, dimana 1 gauss =
.
Timbulnya medan
magnet dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :
1. Medan
magnet dari arus lurus pada penghantar lurus
Medan magnet arus lurus I sepanjang
jarak s adalah:
Di
mana
= permeabilitas pada medium; di mana
medan magnet terjadi.
Untuk ruang hampa:
= 4π x 10-7 Wb / Am
Nilai
di udara hampir sama besarnya dengan
, dan biasa dianggap sama.
Garis gaya dari sekitar
arus lurus berbentuk lingkaran konsentris sekeliling arus. Untuk menegetahi
arah B, letakkan ibu jari tangan kanan pada arah arus dan jari-jari tangan yang
memegang batang berarus menunjukkan arah B.
2. Medan
magnet dari suatu gulungan kawat (current loop)
Medan magnet dari suatu gulungan berarus
yang berjari-jari r mempunyai harga:
Gulungan kawat yang banyak dapat
membentuk sebuah coi(kumparan) yang berupa Solenoid.
Untuk Solenoid, dapat dirimuskan :
Di mana:
N = jumlah kumparan
L= panjang solenoid
I=
kuat arus
Contoh
:
Sebuah kumparan terdiri dari 200 gulungan kawat dengan jari-jari
4 cm. Carilah medan magnet pada pusat kumparan, bila kuat arusnya 5 A.
Jawab :
3. Gaya
Magnetik pada muatan bergerak
Gaya magnetik pada
suatu muatan bergerak Q dalam suatu medan magnet bervariasi dengan arah relativ
v dan B. Bila v paralel terhadap B, F=0. Jika v tegak lurus B, F maksimum.
F= B q v sin
Di mana : F = gaya Lorentz (N)
q = muatan
listrik (C)
v = kecepatan
muatan (m/s)
B = induksi
magnetik (T)
sin
=sudut antara v dan B
Arah F untuk muatan positif ditentukan
dengan aturan tangan kanan. Berikut ini
ketentuannya:
4. Gaya
magnetik pada suatu arus listrik
Jika arus listrik
terdiri dari muatan-muatan yang bergerak, maka kawat berarus listrik akan
mengalami keadaan tanpa gaya jika berada sejajar dengan medan magnet B, dan
akan mengalami gaya maksimum bila tegak lurus B
Bila L tegak lurus B
F = I L B
Jika tidak dalam
keadaan tegak lurus, maka :
F = I L B sin
di
mana :
F = gaya (N)
I = arus listrik (A)
B = medan
magnet (T)
L = panjang
kawat listrik yang dialiri listrik (m)
5. Gaya
antara dua kawat berarus listrik
Pada gambar berikut
menunjukkan jika arus searah maka gaya akan tarik menarik. Sebaliknya bila arus
berlawanan arah, maka gaya akan tolak menolak.
Gaya per satuan panjang F/L pada setiap arus tergantung pada
arus I1 dan I2 dan jarak antara kedua kawat berarus s.
Jadi :
6. Intensitas
magnetik
Oleh karena bahan yang berbeda mempunyai sifat
magnetik yang berbeda yang berbeda, maka perlu ditinjau tentang kuantitas yang
disebab intensitas magnetik H yang bebas (tidak berpengaruh) medium
dimana medan magnet berbeda. Intensitas magnet disuatu tempat dimana medan
magnet B dan permeabilitas µ ditentukan dengan rumus:
H
= B / µ
Satuan
untuk H adalah A/m
Contoh
:
a. Kawat
yang menghantarkan arus pada alat pemanas listrik 220 V. 3kw terpisah 3mm satu
sama lain. Berapakah gaya per meter antara kawat-kawat tersebut?
Jawab:
Jika P = I V, maka:
I = I1 = I2 =
P/V = 3000 W/220V = 13,6 A
Jika s = 3mm = 3 × 10-3 m,
maka gaya antara dua kawat adalah:
=
=
0,012 N/m
Arus
dalam arah berlawanan, dan gaya tolak-menolak.
b. Sebuah
solenoida panjangnya 30 cm dengan 200 kumparan kawat berarus listrik 2A.
Ditanya:
1) µBerapakah
intensitas magnetik H didalam solenoida?
2)
Berapakah seharusnya permeabilitas inti
solenoida bila kuat medan magnetik didalam solenoida 0,8 T?
Jawab:
a)
H = B /µ = N/L I = 200/0,3 × 2A = 1333,3 A/m
b)
B/H = 0,8 T/ 1333,3 A/m = 4,5 × 10-4
T m/A
L.
Induksi
Magnet
1. Induksi
Elektromagnetik
Suatu konduktor lurus panjangnya e bergerak
melintasi suatu medan magnetik B dengan kecepatan v, maka akan menghasilkan emf
induksi:
Ɛ
= B l v
dimana,
B, v dan konduktor semuanya saling tegak lurus satu sama lain.
Jika suatu kumparan (coil) mempunyai N lilitanyang
melingkupi suatu luasan A bersumbu paralel dengan medan magnet B, maka emf
induksinya adalah:
Ɛ
= N
Dimana: BA =
fluks magnetik dan diberi simbol Φ
Jadi
Φ = BA
dimana: B =
medan magnetik
A
= luas penampang lintang
Satuan
untuk fluks magnetik adalah weber (Wb), dimana:
1
Wb = 1 T m2
Jadi:
Ɛ
= -N
Pernyataan
ini disebut dengan hukum Faraday, dimana:
Ɛ =
emf induksi
N = jumlah lilitan
=
perubahan fluks magnetik, dan
=
perubahan waktu
Mengapa pada rumus (6-20) ada tanda negatif? Tanda negatif ini
sebagai konsekuensi hukum Lenz, yang menyatakan bahwa suatu arus induksi dalam
medan magnetik, maka arah arus induksi selalu berlawanan dengan efek yang
menyebabkannya.
2.
Transformator
Transformator adalah suatu alat yang berfungsi untuk menaikkan
atau menurunkan tegangan (potensial) listrik. Transformator terdiri atas dua
kumparan kawat (coil) dan ditengah kumparan ada inti yang terbuat dari baja.
Apabila arus listrik bolak-balik (AC) dilewatkan melalui salah
satu kumparan, maka medan magnetik akan berubah dan menimbulkan peningkatan
yang digunakan untuk menginduksi arus bolak-balik ke kumparan yang lain.
Perbedaan potensial antara kumparan primer dan sekunder adalah:
=
dimana:
V1
= tegangan (potensial)
primer, yaitu tegangan masuk dari sekunder.
V2 = tegangan (potensial) sekunder.
N1 = lilitan primer.
N2 = lilitan sekunder.
Apabila
daya I1, V1 masuk ke transformator, maka akan
menghasilkan daya luaran I = V2, dengan ketentuan:
I1
V1 = I2 V2
Dimana: I1
= arus primer
V2
= arus sekunder
Dengan
demikian maka rumus (6-21) dapat pula dinyatakan dengan :
=
Transformator yang berfungsi untuk menaikkan tenaga listrik
disebut: step up transformer.
Sedangkan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik disebut: step down transformer.
3. Induksi
diri
Jika arus dalam
rangakaian berubah, maka medan magnet yang dilengkapi oleh rangkaian juga akan
berubah, dan menghasilkan perubahan fluks yang mendorong terjadinya induksi
diri.
Ɛ
= -L
dimana:
= laju perubahan arus
L = induktansi
Tanda negatif pada rumus menunjikkan
bahwa arah Ɛ bertentangan dengan perubahan arus
.
Satuan
induktansi adalah Henry (H), sering pula digunakan milihenry dan mikrohenry.
1 milihenry = 1mH = 10-3 H
1mikrohenry = 1µH = 10-6
H
Induktansi
untuk solenoida adalah:
L =
dimana:
µ
= permeabilitas bahan inti
L
= panjang solenoida
N
= jumlah lilitan
A
= luas penampang
Jika
L adalah induktansi dari suatu indikator, maka energi potensial adalah:
W
=
L I2
Contoh :
Suatu kumparan (coil) mempunyai 200
lilitan dengan tahanan 8 Ohm yang melingkupi luasan 100 cm2. Berapa
perubahan medan magnetik sejajar dengan perubahan sumbu untuk menginduksi arus
2 mA dalam kumparan?
Jawab:
Ɛ
= IR = 2 × 10-3 A × 8 Ohm = 1,6 × 10-2 V
A
=
=
10-2 m2
Jika
a tetap, maka:
Ɛ = N
= NA
=
=
=
0,8
Contoh :
Suatu transformator dihubungkan dengan
arus sumber 220 AC. Kuparan primer 300 lilitan dan kumparan sekunder 100
lilitan. Kemudian kumparan sekunder dihubungkan dengan bola lampu 200 Ohm.
Berapa jumlah arus yang diperoleh dari sumber 220 AC?
Jawab:
Tegangan pada kumparan sekunder:
V2 = N2/N1
V1 = 100/ 300 × 220 V = 73,3 V
Kuat arus pada kumparan sekunder:
I2 = V2/R = 73,3
V/ 220 Ohm = 0,37 A
Kemudian kuat arus dalam kumparan
primer:
I2 = N2/N1I2 =
100/300 × 0,37 A = 0,123 A
M. Hubungan Kelistrikan dengan Kemagnetan
Kelistrikan dan kemagnetan adalah suatu fenomena alam
yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini dibuktikan oleh
fisikawan Inggris yaitu James Clerk Maxwell.
Berbeda dengan para ilmuan sebelumnya yang secara estafet mengembangkan
ilmu penegtahuan kelistrikan lewat pengamatan dan percobaan James Clerk Maxwell
memberikan kontribusinya dalam bentuk teori yang mampu menerangkan fenomena
listrik magnet menjadi satu kesatuan. Menurut Maxwell listrik dan magnet
sebenarnya berasal dari sumber yang sama. Keduanya saling berkaitan erat
dalam arti listrik dapat diubah menjadi magnet dan sebaliknya magnet
dibangkitkan dengan magnet. Maxwell berusaha untuk merumuskan keterkaitan
keduanya dengan bahasa matematis yang sederhanya.
Dikenal ada dua macam perumusan persamaan Maxwell, yakni perumusan dalam
bentuk diferensial dan integral.
Dengan berkembangnya ilmu kemagnetan dan di dukung dengan ilmu lainnya maka
para perekayasa dapat membuat teknologi mulai dari yang sederhana hingga
mutakhir untuk mempermudah pekerjaan manusia.
N. Manfaat Listrik dan Magnet dalam Kehidupan Sehari -
hari
1.
Generator
Van de Graff
Muatan
listrik yang diperoleh melalui cara menggosok.Untuk memperoleh muatan listrik
yang sangat besar digunakan generator Van de Graff. Gesekan antara pita karet
dan roda pemutar menyebabkan pita karet bermuatan listrik. Muatan listrik ini
ditampung pada bola logam.Distribusi muatan listrik ini terdapat pada permukaan
luar bola yang berongga.
2.
Penggumpal
Asap
Alat ini
membersihkan partikel-partikel abu hasil pembakaran gas, sehingga mengurangi
pencemaran udara. Alat penggumpal asap ini terdiri dari kawat dan pelat logam,
kawat dibuat bermuatan negatif, partikel abu ketika melewati kawat akan
bermuatan negatif. Pelat logam dibuat bermuatan positif sehingga akan menarik
partikel abu yang bermuatan negatif. Gumpalan-gumpalan partikel abu itu
kemudian jatuh ke dasar cerbong sehingga mudah dibersihkan. Teknik penggumpal
asap ini sering digunakan dalam pabrik baja, pabrik semen, dan industri kimia
yang banyak mengeluarkan asap.
3.
Cat Semprot
Butiran cat
dari aerosol menjadi bermuatan ketika bergesekan dengan mulut pipa semprot dan
udara. Bila benda yang dicat diberi muatan berlawanan, maka butiran cat akan
tertarik ke badan benda. Metode ini sangat efektif, efisien, dan murah.
4.
Mesin
Fotokopi
Mesin
fotokopi menggunakan daya tarik muatan listrik berbeda. Suatu pola muatan
positif pada pelat tadi, mencitrakan bidang hitam yang akan digandakan, menarik
partikel bermuatan negatif dari bubuk hitam halus yang disebut toner, toner
tersebut jadi bermuatan negatif karena berhubungan dengan butir-butir gelas
kecil di baki pengembang. Pola toner dipindahkan ke atas secarik kertas kosong
dan dipanggang di atasnya.
5.
Printer Laser
Ketika drum
yang bermuatan positif berputar, laser bersinar melintasi permukaan yang tidak
bermuatan. Laser akan menggambar pada kertas yang bermuatan negatif. Setelah
melewati drum yang berputar kertas akan melewati fuser. Pada bagian fuser ini
kertas akan mengalami pemanasan, hal ini yang menyebabkan kertas terasa panas
pada saat keluar dari printer. Printer laser lebih cepat, lebih akurat, dan
lebih ekonomis
Pemanfaatan medan magnet dalam
kehidupan sehari-hari tak kalah banyak dengan pemanfaatan medan listrik, yaitu
sebagai berikut :
1. Kompas , penunjuk arah
Medan magnet bermanfaat untuk membangkit listrik, kaidah tangan kanan yang
memberikan ketentuan arah arus listrik yang mengalir ke arah ibu jari tangan
kanan yang mengepal memberikan medan magnet kearah jari jari lainnya yang
mengepal. Nah, dari situ dapat disimpulkan bahwa, kumparan kawat berisolator
yang dialiri arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
2. Dalam bidang kesehatan, terdapat suatu alat yang bernama Magnetic Resonance
Imaging (MRI) yaitu suatu alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi
, yang menghasilkan rekaman gambar potongan penampang tubuh / organ manusia
dengan meng-gunakan medan magnet. Hal ini terjadi karena struktur atom hidrogen
dalam tubuh manusia saat diluar medan magnet mempunyai arah yang acak dan tidak
membentuk keseimbangan. Kemudian saat diletakkan dalam alat MRI (gantry), maka
atom H akan sejajar dengan arah medan magnet sehingga atom H akan memancarkan
energi yang dimilikinya. Kemudian energi yang berupa sinyal tersebut dideteksi
dengan detektor yang khusus dan diper-kuat, Kemudian untuk mencetak
gambar pada film rongent sehingga dapat dideteksi ada tidaknya suatu penyakit
dalam tubuh.
3. Penggunaan terapi medan magnet sudah banyak dalam bidang kesehatan karena
prinsip kerja medan magnet ini adalah memperlancar peredaran darah. Beberapa
penyakit yang dapat disembuhkan dengan alat medis yang memanfaatkan medan
magnet yaitu :
a.
sakit
kepala,
b.
sakit otot,
c.
insomnia,
d.
konstipasi
kronis
e.
lumbago,
bahkan kanker
O. Percobaan Sederhana
1.
Listrik
Statis
a. Tujuan
: Untuk mengamati proses terjadinya listrik statis pada suatu benda
b. Alat
dan Bahan : Penggaris Plastik, Rambut dan Potongan kertas kecil
c. Langkah
Kerja : Penggaris digosokkan pada rambut dilakukan searah dengan tempo dan
durasi yang agak lama. Setelah itu penggaris didekatkan pada potongan kertas
kecil yang telah disiapkan. Kemudian amati apa yang terjadi pada potongan
kertas tersebut! Lalu ulangi langkah diatas dengan arah yang berlawanan atau
bolak-balik.
d. Hasil
: Hasil dari percobaan yang dilakukan pada penggaris yang digosokkan dengan
rambut dapat menarik potongan kertas tersebut.
e. Alasan
: Pada dasarnya setiap benda yang awalnya mempunyai muatan netral, ketika benda
tersebut digosok dengan benda lain maka akan terjadi perpindahan muatan positif
maupun negative sehingga apabila kita dekatkan pada potongan kertas kecil, maka
potongan tersebut akan tertarik. Benda yang digosokkan pada rambut akan
mengalami perpindahan muatan sehingga bila didekatkan dengan potongan kertas
kecil maka kertas tersebut akan tertarik kearahnya. Ini disebabkan oleh muatan
yang ada pada penggaris saling tarik menarik-menarik dengan muatan yang ada
pada potongan kertas karena pada kertas terjadi peristiwa polirisasi.
2.
Menarik
a. Tujuan: Untuk mengetahui apa yang dapat ditarik oleh magnet.
a. Tujuan: Untuk mengetahui apa yang dapat ditarik oleh magnet.
b.
Alat dan Bahan:
magnet batang, mata uang 500 rupiah, 100 rupiah, 1000 rupiah, paku besi,
penjepit kertas, pensil, penghapus, kertas.
c.
Langkah Kerja :
1)
Sentuhkan magnet
pada tiap benda percobaan.
2)
Pensil mempunyai
beberapa bagian: pengikat logam, kayu, mata pensil, Pastikan untuk mencoba tiap
bagian.
3)
Buat daftar
benda percobaan yang dapat ditarik oleh magnet.
d.
Hasil: Hanya
paku, penjepit kertas dan uang 1000 rupiah yang dapat ditarik oleh magnet.
e.
Alasan : Karena,
sebagian besar bahan tidak dapat ditarik oleh magnet. Yang dapat ditarik oleh
magnet adalah bahan yang bisa menjadi magnet. Bahan magnetik mengandung
"wilayah magnet", kumpulan atom, yang berlaku sebagai magnet kecil.
Ketika ,wilayah magnet" tersusun acak, bahan yang bersangkutan tidak
bersifat magnet, tetapi jika "wilayah magnet" berbaris teratur, bahan
memiliki sifat magnet. Penjepit kertas terbuat dari baja dan paku besi
mengandung "wilayah magnet" yang acak sebelum disentuh dengan magnet.
Gaya magnet dari magnet batang menarik "wilayah magnet" pada paku dan
penjepit kertas, menyebabkannya menunjuk ke arah magnet batang. Berbarisnya
"wilayah magnet" menyebabkan bahan bermagnet. Magnet batang dan
penjepit kertas serta paku yang sekarang bermagnet tarik menarik.
3.
Membuat
Sebuah Elektromagnet
a.
Tujuan : Membuat sebuah elektromagnet dari
seutas kawat tembaga yang dililitkan pada paku yang kemudian ujung-ujung dari
kawat disambungkan ke baterai, sehingga mampu mangangkat benda-benda
feromagnetik
b.
Alat dan bahan : Sebuah batu baterai, paku kecil, paku
besar, kawat
tembaga panjang berisolasi (disebut kabel),
c.
Langkah Kerja : Buatlah
sebuah paku yang dililiti kawat. Hubungkan ujung-ujung kawat dengan ujung-ujung
baterai. Dekatkan dengan paku kecil. Lalu amati.
d.
Hasil : Paku
kecil akan tertarik oleh gaya magnetik dari paku besar tersebut. Dan bila
hubungan arus listrik diputus, maka gaya magnetik dari paku besar terhadap paku
kecil akan terputus juga dan paku kecil akan jatuh.
e.
Alasan : Benda
yang dialiri oleh arus listrik akan menimbulkan gaya magnet. Berdasarkan hasil
pengamatan diatas kita dapat mengetahui bagaimana cara membuat magnet yaitu dengan dialiri arus listrik.
4.
Garis Gaya Magnet
a. Tujuan : Untuk mengetahui Pola
Medan Magnet (Garis Gaya Magnet)
b. Alat
dan Bahan : Kertas HVS, Serbuk Besi, Papan/Buku, Magnet
c. Langkah
Kerja :
1)
Letakkan magnet batang pada bidang
datar.
2)
Lalu letakkan kertas di atasnya,
sehingga menutupi magnet tersebut.
3) Taburkan serbuk besi di atas kertas itu.
4) Ketuk-ketuklah perlahan kertasnya. Sehingga membentuk gambar pola garis
gaya magnet.
d. Hasil : Serbuk-serbuk besi membentuk pola garis
gaya magnet
e. Alasan : Berdasarkan hasil pengamatan diatas, dapat dilihat
serbuk-serbuk besi membentuk pola garis gaya magnet. Serbuk besi yang diletakkan
diatas kertas dan dilapisi magnet dibawahnya jika diketukkan secara perlahan
maka akan mendapatkan pengaruh gaya tarik magnet.Hal ini membuktikan bahwa
disekitar magnet terdapat daerah yang dipengaruhi oleh magnet atau medan
magnet.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke
atom pada sebuah penghantar.
2. Tokoh –
tokoh yang berperan dalam sejarah serta perkembangan listrik diantaranya adalah
Thalus, William Gilbert, J. J. Thompson, Ernest Rutherford dan Benyamin Franklin
3. Muatan listrik ada dua macam, yaitu muatan positif
dan muatan negatif.
4. Menurut Hukum Coulomb, besarnya gaya listrik yang
diakibatkan suatu muatan dengan muatan yang lain dapat dinyatakan sebagai
berikut.
5. Medan listrik adalah suatu daerah dari suatu ruang
dimana suatu muatan listrik berada.
6. Beda potensial antara dua titik dalam suatu medan listrik
adalah usaha yang diperlukan untuk membawa satu satuan muatan listrik dari
suatu titik ke titik yang lain.
7. Arus listrik terjadi apabila dalam suatu konduktor
terdapat muatan listrik.
8. Energi listrik adalah besarnya usaha yang dilakukan
untuk mempertahankan arus listrik .
9. Kapasitas listrik merupakan suatu sistem penyimpanan
energi listrik
10. Magnet
adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet.
11. Medan
Magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus
listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya.
12. Induksi
listrik terjadi ketika suatu konduktor lurus panjangnya e bergerak melintasi
suatu medan magnetik B dengan kecepatan.
13. Listrik dan
magnet, keduanya saling berkaitan erat dalam arti listrik dapat diubah menjadi
magnet dan sebaliknya magnet dibangkitkan dengan listrik
14. Listrik
dimanfaatkan dalam Generator Van de Graff, Penggumpal Asap, Cat Semprot, Mesin Fotokopi, Printer Laser sedangkan
magnet dimanfaatkan dalam Kompas ,
penunjuk arah, Magnetic Resonance Imaging
(MRI) dan penggunaan terapi medan magnet.
B.
Saran
1. Kajian
tentang Konsep Dasar Listrik dan Kemagnetan itu akan memberikan pengetahuan dan
wawasan kepada tenaga kependidikan. Hal itu sangat penting agar para pendidik
dapat memahami dan memberikan ilmunya kepada para siswa sehingga kelak dapat
memberikan kontribusi terhadap dinamika pendidikan itu.
2. Dengan
pengetahuan dan wawasan saintis tersebut, setiap tenaga kependidikan diharapkan
memiliki bekal yang memadai dalam meninjau berbagai Konsep Dasar Listrik dan
Kemagnetan serta pertimbangan yang tepat dalam menetapkan aplikasi dan tindakan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Supriyono Koes H, dan Prabowo.1998.Konsep Dasar IPA.Jakarta:Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Kartianto, Madevin.2013.Makalah Listrik dan Magnet.http://warnet178meulaboh.blogspot.com/2013/04/makalah-listrik-dan-magnet_5701.html. Diakses pada tanggal 29 September 2014
Munawar, Maki.2010.Magnet dan Listrik.
http://makimunawar.blogspot.com/2010/06/magnet-dan-listrik.html
Diakses pada tanggal 29 September 2014
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014
Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014
Diakses tanggal 29 September 2014.
0 komentar:
Posting Komentar