Rabu, 11 November 2015

Makalah Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya menghadapi persoalan- persoalan yang silih berganti.. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalam sifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibantu orang lain. Khususnya bagi yang terakhir inilah bimbingan dan konseling diperlukan. Pada pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah guru memiliki perananan yang sangat penting karena guru merupakan sumber yang sangat menguasai informasi tentang keadaan siswa. Di dalam melakukan bimbingan dan konseling, kerja sama konselor dengan  personel lain di sekolah merupakan suatu syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Kerja sama ini akan menjamin tersusunnya program bimbingan dan konseling yang komprehensif, memenuhi sasaran, serta realistik.             Meskipun keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah sudah lebih diakui sebagai profesi, namun masih ada persepsi negatif tentang bimbingan dan konseling terutama keberadaannya di sekolah dari para guru, sebagian pengawas, kepala sekolah, para siswa, orang tua siswa bahkan dari guru BK sendiri. Selain persepsi negatif tentang BK, juga sering muncul tudingan miring terhadap guru bimbingan dan konseling di sekolah.
            Munculnya persepsi negatif tentang BK adalah tidak diketahuinya fungsi, arah dan tujuan  bimbingan di sekolah atau tidak disusunnya program BK secara terencana. Dapat juga disebabkan oleh ketidaktahuan akan tugas, peran, fungsi, dan tanggung jawab guru BK itu sendiri.
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah tujuan Bimbingan dan Konseling?
2.      Apakah fungsi Bimbingan dan Konseling?
C.    TUJUAN
1.      Mengetahui dan dapat memahami tujuan Bimbingan dan Konseling.
2.      Mengetahui dan dapat memahami fungsi Bimbingan dan Konseling.
BAB II
ISI
A.    Tujuan Bimbingan dan Konseling
a.       Tujuan Umum
     Tujuan umum dari  Bimbingan dan Konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi) serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan keterampilan yang tepat berkenan dengan diri sendiri dan lingkungannya( Prayitno, 1999:114)
     Dengan tercapainya tujuan umum bimbingan dan konseling maka individu yang mendapat bantuan akan menjadi insan yang mandiri yang memiliki kemampuan untuk memahami dir sensiri dan lingkungannya secara cepat dan obyektif, memerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis, mampu mengambil keputusan secara tepat dan bijaksana, mengarahkan diri sendiri sesuai dengan keputusanyang diambilnya itu, serta akhirnya mampu mewujudkan diri sendiri secara optimal.
     Pencapaian tujuan umum bimbingan dan konseling tersebut dalam rangka pengembangan perwujudan keempat dimensi kemanusiaan individu. Dimensi disini dimaksudkan sebagai suatu secara hakiki ada pada manusia disatu segi dan di segi lain sebagai suatu yang dapat dikembangkan. Dalam kaitan itu masing-masing gejala mendasar tersebut dapat dirumuskan sebagai dimensi keindividualan (individualitas), dan dimensi kesosialan (sosialitas), dimensi kesusilaan (moralitas), dan dimensi keberagamaan (religiusitas) - (pratitno, 1999:16).
a)      Dimensi keindividualan (individualitas)
          Dimensi ini memungkinkan seseorang mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal yang mengarah pada aspek – aspek kehidupan yang positif.Bakat, minat , kemampuan dan berbagai kemungkunan yang termuat di dalam aspek-aspek mental-fisik dan biologis berkembang dalam rangka dimensi keindividualan itu. Dengan perkembangan dimensi ini membawa seseorag menjadi individu yang mampu tegak berdiri dengan kepribadiannya sendiri, dengan aku yang teguh, positif, produktif, dan dinamis.
b)      Dimensi kesosialan (sosialitas)
          Dimensi ini memungkinkan seseorang mampu berinteraksi, berkomunikasi, bergaul, bekerja sama, dan hidup bersama dengan orang lain.  Hal ini terjadi karena manusia sebagai makhluk sosial yang harus mampu untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain untuk mempertahankan hidupnya.
c)      Dimensi kesusilaan (moralitas)
          Dimensi ini memberikan warna moral terhadap perkembangan dimensi pertama dan kedua. Norma, etika, dan berbagai ketentuan yang berlaku mengatur bagaimana kebersamaan antar individu seharusnya dilaksanakan.  Dimensi kesusilaan ini memiliki peranan penting karena dengan dimensi ini menjadi pemersatu antara keindividualan dan kesusilaan dalam satu kesatuan yang penuh makna. Tanpa adanya dimensi ini, maka berkembangnya dimensi kendividualan dan kesusilaan akan tidak serasi, bahkan yang satu akan cenderung menyalahkan yang lain.
d)     Dimensi keberagamaan (religiusitas)
          Perkembangan ketiga dimensi diatas tadi memungkinkan manusia menjalani kehidupan. Dengan ktiga dimensi itu mereka dapat hidup dengan sangat layakdan dapat mengembangkan ilmu, teknologi dan sni sehebat-hebatnya. Kehidupan manusia yang selengkapnya, yaitu yang menjangkau baik kehidupan duniawi maupun kehidupan di akhirat, akan tercapai bila ketiga dimensi diatas dilengkapi dengan dimensi keagamaan. Dimensi ini lebih menitikberatkan pada hubungan diri manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Di mana manusia tidak terpukau dan terpaku pada kehidupan di dunia saja, melainkan mengaitkan secara serasi, selaras, dan seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
b.      Tujuan Khusus
     Tujuan khusus Bimbingan dan Konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahanya itu. Masalah-masalah individu bermacam ragam jenis, intensitas, dan sangkutan-pautnya, serta masing-masing bersifat  unik. Oleh karena itu tujuan khusus bimbingan dan konseling untuk masing-masing individu bersifat unik pula. Tujuan bimbingan dan konseling untuk seseorang individu berbeda dari (dan tidak boleh disamakan dengan) tujuan bimbingan dan konseling untuk individu lainnya.
B.     Fungsi Bimbingan dan Konseling
            Paparan yang membhasa tentang fungsi,dapat menambah pemahaman yang berkaitan dengan manfaat atau kegunaan dan keuntungan-keuntungan penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Berikut akan dijelaskan 4 (empat) fungsi bimbingan dan konseling, yaitu:
1.      Fungsi pemahaman
       Dengan fungsi ini memungkinkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan peningkatan pemahaman dan kehidupan konseli (yaitu konseli sendiri, konselor, dan pihak ketiga) memahami berbagai hal yang esensial berkenaan dengan perkembangan dan kehidupan klien. Dalam hal ini fokus utama pelayanan bimbingan dan konseling yaitu konseli dengan berbagai permasalahannya, dan dengan tujuan-tujuan konseling. Pemahaman yang sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh pihak-pihak lain yang membantu klien , termasuk juga pemahaman tentang ingkungan diri klien.
a.       Pemahaman tentang klien
Pemahaman tentang konseli merupakan titik tolak upaya pemberian bantuan terhadap klien. Sebelum seorang konselor atau pihak-pihak lain dapat memberikan layanan tertentu kepada klien,maka mereka perlu terlebih dahulu memahami konseli yang akan dibantu itu.materi pemahaman dapat dikelompokan dalam berbagai data tentang:
1)      Keluarga
2)      Kesehatan jasmani
3)      Riwayat pendidikan sekolah
4)      Pengalaman belajar di sekolah dan dirumah
5)      Pergaulan sosial
6)      Rencana pendidikan lanjut
7)      Kegiatan diluar sekolah
8)      Hoby dan kesukaran yang mungkin dihadapi
Bagi konselor , upaya mewujudkan fungsi pemahaman merupakan tugas awal pada setiap penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling.
b.      Pemahaman tentang masalah klien
Pemahaman tentang masalah klien membantu konselor dalam memberikan penanganan masalah, oleh karena itu maka pemahaman ini wajib dilaksanakan. Pemahaman tentang masalah konseli terutama menyangkut jenis masalahnya, intensitasnya, sangkt pautnya, sebab-sebabnya dan kemungkinan berkembangnya masalah ini jika tidak segera ditangani.pihak-pihak yang perlu untuk memahami masalah konseli adalah konseli itu sendiri, orang tua dan guru, serta konselor.
c.       Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas
Untuk dapat memahami individu secara mendalam , maka pemahaman terhadap individu tidak hanya menv\cakup pemahaman terhadap lingkungan dalam arti sempit (seperti keadaan tempaat tingggal, keaadaan sosio ekonomi, dan sosio emosional keluarga, keadaan hubungan antar tetangga,dan teman sebaya), tetapi termasuk pemahaman terhadap lingkungan yang lebih luas yaitu diperolehnya berbagai informasi yang diperlukan individu seperti informasi pendidikan dan jabatan, informasi promosi, dan pendidikan lebih lanjut, bagi para karyawan, dan lain sebagainya.(termasuk di dalamnya informasi pendidikan, jabatan, pekerjaan, dan atau karir, dan informasi budaya/nilai-nilai), terutama oleh sekolah.
2.      Fungsi pencegahan
       layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan  terhadap timbulnya maslah. Bagi konselor provesional yang misi tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangan individu, pencegahan tidak sekedar merupakan ide yang bagus, tetapi adalah suatu keharusan yang bersifat etis (horner & mc.elhaney, 1993). Oleh karena itu pelaksanaan fungsu pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari tugas kewajibannya yang amat penting.
Upaya pencegahan yang dapat dilakuan oleh konselor adalah :
a)      Mendorong perbaikan lingkungan yang kalau diberikan akan berdampak negatif terhadap individu yang bersangkutan.
b)      Mendorong perbaikan kondiri pribadi diri pribadi klien
c)      Meningkatkan kemamouan individu untuk hal-hal yang diperlukan dan mempengaruhi perkembangan dan kehidupannya
d)     Mendorong individu untuk tidak melkukan sesuatu yang akan memberikan resiko yang besar, dan melakukan sesuatu yang akan memberikan manfaat
e)      Menggalang dukungan kelompok terhadap individu yang bersangkutan.
       secara operasional konselor perlu menampilkan kegiatan dalam rangka pelaksanaan fungsi pencegahan.kegiatannya antara lain dapat berupa program-program nyata. Secara garis besar, program-program tersebut dikembangkan , disusun dan diselenggarakan melalui tahap-tahap :
a)      Identifikasi permasalahan yang mungkin timbul.
b)      Mengidentifikasi dan menganalisis sumbe sumber penyebab timbulnya masalah-masalah tersebut
c)      Mengidentifikasi pihak-pihak yang dapat membantu pencegahan masalah tersebut
d)     Menyusun rencana program pencegahan
e)      Pelaksanaan dan mentoring
f)       Evauasi dan laporan
3.      Fungsi pengentasan
       Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja konseli yang ada disekolah masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Individu yang mengalami masalah akan merasa ada sesuatu yang tidak nyaman pada  dirinya. Konseli yang mengalami masalah akan mendatangi konselor dengan tujuan untuk dientaskannya masalah yang tidak mengenakan dari dirinya. Disinilah fungsi pengentasan (pebaikan) itu berperan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahnya atau teratasinya berbagai masalahan yang dialami klien.
4.      Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
       Fungsi pemeliharaan dan pengembangan akan menghasilkan terpeliharanya dan berkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara terarah mantap dan berkelanjutan.dalam fungsi ini, hal-hal yang dipandang sudah bersifat positif dijaga agar tetap baik dan dimantapkan. Dengan demikian, dapat diharapkan peserta didik dapat mencapai perkembangan kepribadiannya secara optimal.
       Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, fungsi pemeliharaan dan pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengaturan, kegiatan, dan program.dalam fungsi ini, sesuatu yang dipelihara bukanlah sekedar mempertahankan agar tetap utuh, tetapi diusahakan agar bertambah baik, lebih menyenangkan, dan memiliki nilai tambah daripada yang terdahulu.


BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
            Secara umum, fungsi bimbingan dan konseling yaitu: Fungsi pemahaman, fungsi  preventif, fungsi pengembangan, fungsi penyembuhan, fungsi penyaluran, fungsi adaptasi, fungsi  penyesuaian, fungsi perbaikan, fungsi fasilitasi, dan fungsi pemeliharaan,. Secara khusus arah dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ada tiga macam, yaitu: Tujuan bimbingan bagi siswa, tujuan bimbingan bagi guru dan tujuan bimbingan bagi sekolah.
B.     Saran
            Dengan membaca makalah tentang tujuan dan fungdi bimbingan dan konseling diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengimplementasikan untuk masa yang akan datang. Mengingat keterbatasan sumber dan referensi dari pustaka, maka kami menyarankan kepada dosen mata kuliah bimbingan dan konseling memberi semacam usulan kepada pihak yang berwenang atas hal demikian, agar memperkaya khazanah buku-buku khususnya buku  bimbingan dan konseling.


DAFTAR PUSTAKA
Awalya, dkk.2013.Bimbingan dan Konseling.Semarang: Unnes Press
https://www.academia.edu/8963221/MAKALAH_FUNGSI_BIMBINGAN_DI_SEKOLAH

0 komentar:

Posting Komentar

 
;