Senin, 20 April 2015

FAKTOR-FAKTOR DAN IMPLIKASINYA DALAM PERKEMBANGAN





MAKALAH
FAKTOR-FAKTOR DAN IMPLIKASINYA DALAM PERKEMBANGAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Drs. Jaino, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
Cachyani Miftahul Janah (1401414282)
Ulfah Nurul Wahdah (1401414283)
Veri Arif Noviyanto (1401414285)


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap telimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia menuju jalan kebenaran.
            Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Diharapkan dengan penyusunan makalah ini pemahaman kami tentang faktor-faktor dan implikasinya dalam perkembangan khususnya dapat semakin dalam. Harapan selanjutnya kami dapat memperluas wawasan di mata kuliah psikologi perkembangan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, sebagai acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Negeri Semarang.




Penyusun


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................   i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................   ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................   iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... .  1
A.      Latar Belakang ...................................................................................................   1
B.       Rumusan Masalah ..............................................................................................   1
C.       Tujuan dan Manfaat............................................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ .  2
A.      Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan......................................................   2
B.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak...................................   2
1.      Faktor Hereditas...........................................................................................   2
2.      Faktor Lingkungan........................................................................................   5
C.       Hukum-hukum Perkembangan............................................................................   8
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... .  10
A.      Kesimpulan ........................................................................................................   10
B.       Saran ..................................................................................................................   10
     DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................   11



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sebagai individu yang sedang berkembang, maka anak tingkat sekolah dasar di pengaruhi oleh interaksi antara dua faktor yang sangat penting, yaitu faktor hereditas dan lingkungan. Ditekannya interaksi antara kedua faktor itu adalah karena pada kenyataannya faktor-faktor itu tidak bekerja secara sendiri-sendiri dalam mempengaruhi pencapaian tugas-tugas perkembangan anak. Tetapi dalam pembahasannya, mau tidak mau harus dibahas secara sendiri-sendiri. Oleh karena itu untuk mengerti perkembangan seorang anak, kita perlu mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Selanjutnya kita dapat pula berusaha mempengaruhi faktor-faktor tersebut sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan anak.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian pertumbuhan dan perkembangan ?
2.      Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ?
3.      Apa sajakah hukum-hukum perkembangan ?
C.       Tujuan dan Manfaat
1.      Dapat mengetahui dan menjelaskan maksud dari perkembangan.
2.      Dapat mengetahui dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3.      Dapat mengetahui dan menjelaskan hukum-hukum perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu. Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya adalah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
B.            Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah (dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:
1.            FAKTOR HEREDITAS
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yang diturunkan melalui gen, disebut faktor hereditas. Faktor itu adalah bentuk sifat-sifat atau karakteristik yang menentukan batas-batas perkembangan anak walaupun tidak mutlak. Dengan kata lain sifat-sifat yang dibawa semenjak lahir atau melalui hereditas menjadi Blue Print perkembangan anak tersebut. Dengan diketahuinya pengaruh hereditas terhadap perkembangan anak, maka kita mengetahui Blue Print perkembangan anak tersebut, sehingga kita tidak menuntut anak mencapai perkembangan di luar Blue print perkembangannya.
a)Sifat-sifat yang diturunkan secara Hereditas
Ada dua jenis sifat yang diturunkan secara hereditas yaitu sifat intelektual dan sifat temperamen (kepribadian). Setiap anak mewarisi kualitas intelektual dan temperamen yang berbeda. Hal ini dibahas secara lebih luas dalam uraian berikut ini :
·      Potensi intelektual
Di dalam kelas akan dijumpai anak yang secara potensial memiliki kualitas intelektual tinggi,sedang dan rendah . makin tinggi potensi intelektual anak makin cepat dan mudah baginya menyelesaikan tugas-tugas perkembangan. Sebaliknya makin rendah potensi intelektual anak makin lambat tugas-tugas perkembangan tercapai. Bahkan ada anak yang tidak dapat mencapai tugas-tugas perkembangan setingkat sekolah dasar, karena kemampuan tingkat intelektualnya yang rendah yaitu anak moron., Feeble Minded (lemah pikiran). Para penyandang Feeble Minded (lemah pikiran) terbagi lagi atas dua kelompok yaitu anak yang imbicile dan idiot. Anak imbecile paling tinggi hanya mampu dilatih hanya untuk menguasai ketrampilan yang sederhana yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Mereka memiliki IQ lebih kurang antara 25-55. Anak idiot merupakan anak mempunyai potensi intelektual paling rendah diantara potensi-potensi intelektual yang dimiliki oleh manusia. IQ mereka berkisar antara 20-25. Anak moron mampu menguasai kemampuan yang bersifat keterampilan yang sedikit kompleks, misalnya melipat, dan menyusun. Mereka harus dimasukan ke sekolah luar biasa. IQ mereka berkisar antara 55-70.
            Anak-anak sekolah SD yang memiliki potensi intelektual di atas normalpun akan ditemui di sekolah dasar seperti anak Superior dengan IQ 120-130 dan anak sangat Superior dengan IQ 130 ke atas. Anak-anak yang superior mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
-        Dapat mempergunakan kata-kata secara tepat.
-        Mempunyai perkembangan bahasa yang baik, sehingga dapat mengulang dengan baik segala sesuatu yang bersifat verbal.
-        Memiliki pengamatan dan perekaman yang jelas tentang objek yang diamati.
-        Mempunyai ketrampilan yang dapat dibanggakan dalam bidang seni kalau dilatih.
-        Suka pada buku-buku, kamus ataupun ensiklopedia.
-        Memahami dan menemukan hubungan sebab akibat suatu peristiwa dengan mudah.
-        Memiliki potensi untuk berhitung yang kuat.
            Anak-anak yang sangat superior memiliki kecenderungan bertingkah laku yang mendukung prestasi belajarnya dengan cirri-ciri sebagai berikut :
~        Memiliki cara-cara penyesuaian sosial yang baik, khususnya dengan teman sebaya.
~        Mencerminkan kesehatan fisik yang baik.
~        Mampu mengerjakan pekerjaan sekolah dengan cepat, berkemampuan untuk berbahasa yang bagus, tetapi tulisan mereka kebanyakan kurang baik.
~        Dapat membaca sebelum sebelum masuk sekolah. Bahkan menurut Terman ada anak yang baru berumur 25 bulan, telah dapat membaca sebaik kemampuan membaca murid kelas 1 SD pada akhir tahun.
·         Temperamen (kepribadian)
            Temperamen merupakan sifat-sifat emosi dan sosial yang sudah dibawa semenjak lahir. Yang bukan merupakan hasil belajar. Semenjak lahir anak sekolah dasar telah memiliki sifat-sifat emosi dan social tertentu yang menunjukan kekhasan temperamennya. Yung (page, 1947) mengemukakan ada dua jenis temperamen, yaitu introvert dan ekstrover. Anak sekolah dasar yang memiliki temperamen introver cenderung menampakkan sifat-sifat sebagai berikut :
ü  Pendiam, tertutup dan menunjukkan sifat-sifat dingin atau perasaan sepi.
ü  Sukar bagi mereka untuk memulai hubungan dengan orang lain. Mereka sulit untuk membina keakraban dengan anak-anak lain.
ü  Mudah tersinggung, dan mudah mencurigai orang lain, sehingga tidak tahan terhadap kritikan.
ü  Emosi yang dingin, sehingga teman sebaya kurang senang bergaul dengannya.
            Anak-anak sekolah dasar yang memiliki temperamen ekstrover menampakkan tingkah laku sebagai berikut:
~        Mudah bergaul, banyak berbicara dan ramah.
~        Mudah membina keakraban dengan anak lain, dan memiliki dorongan yang kuat untuk memulai hubungan.
~        Cenderung melakukan pertimbangan yang bersifat objektif. Mudah memahami pikiran dan perasaan orang lain, sehingga mudah menyesuaikan pikiran atau pertimbangannya dengan pikiran atau pertimbangan orang lain.
~        Tabah, tidak mudah tersinggung, dan tahan kritikan. Hampir tidak memiliki sifat curiga terhadap orang lain.
~        Emosi yang hangat, periang dan impulsif.

b)        Prinsip-prinsip penurunan sifat-sifat melalui Hereditas
     Prinsip-prinsip hereditas di kemukakan oleh seorang ahli ternama sebagai berikut :
1.      Prinsip reproduksi
            Penurunan sifat-sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah melalui gene. Oleh karena itu kemampuan atau sifat-sifat yang didapat oleh orangtua karena belajar tidak diturunkan melalui hereditas.
2.      Prinsip konformitas
            Setiap jenis menurunkan jenis. Bahwa manusia dengan segala sifatnya akan menurunkan sifat kemanusiaannya. Prinsip ini mempunyai implikasi terhadap guru bahwa murid-murid yang dihadapinya adalah anak-anak manusia dengan sifat-sifat kemanusiaannya.
3.      Prinsip variasi
            Bahwa sel benih atau gene mengandung banyak sifat yang dapat melahirkan individu-individu yang berbeda. Kombinasi sifat-sifat dalam gene yang berasal dari ibu dan ayah menghasilkan perbedaan sifat pada masing-masing anaknya.
4.      Prinsip regresi filial
            Sifat-sifat kejiwaan yang diturunkan oleh orangtua kepada anaknya cenderung mempunyai kualitas sama dengan sifat-sifat kejiwaan orang pada umumnya. Orangtua yang memiliki sifat-sifat kejiwaan diatas  kualitas cenderung untuk melahirkan anak-anak dengan kualitas kejiwaan dibawah kualitas kejiwaan  sendiri, demikian pula sebaliknya.

2.    FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh & membesarkan anak,sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul , dan keadaan sekitar dengan iklimnya , faunanya dan floranya. Lingkungan memiliki faktor yang penting dalam perkembangan dan pertumbuhan anak , karena setiap hari yang di lihat dan dihadapi adalah lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi seseorang bergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri, jasmaninya serta rohaninya.
1)   Lingkungan keluarga
            Keluarga merupakan unit sosial pertama yang dijumpai anak dalam hidupnya. Oleh karena itu pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak sangat besar sekali. Dari keluargalah anak memperoleh konsep diri, peranan yang harus diperankan sesuai jenis kelamin, keterampilan intelektual maupun social, dan sikap mereka terhadap sekolah.  Di samping itu ada beberapa sikap pelayanan keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak  diantaranya yaitu :
-        Tipe pelayanan orangtua yang hangat
-        Tipe pelayanan orangtua yang mengekang
-        Tipe orangtua yang mengabaikan
-        Tipe orangtua yang bermusuhan
            Dengan dipahaminya tipe pelayanan orangtua dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bagi anak-anak yang sedang dalam periode perkembangan setingkat sekolah dasar dibutuhkan situasi sosial keluarga yang menampakkan cirri-ciri berikut ini, yaitu :
-        Melayani dan merangsang dorongan ingin tahu anak
-        Memberikan kasih sayang dan perhatian yang penuh
2)   Lingkungan Sekolah
            Suasana social-emosional dalam kehidupan akademis disekolah sangat mempengaruhi proses belajar anak. Sekolah dapat membentuk keterampilan social-emosional dan intelektual anak.
a.       Kepribadian guru
~        Guru yang hangat dan menimbulkan keakraban, memberikan pengaruh yang positif terhadap kesenangan, kegairahan dalam belajar.
~        Guru dengan kualitas pertanyaan yang bagus, bukan hanya meminta jawaban anak dalam bentuk pengulangan kembali apa yang telah dipelajari atau apa yang ada di dalam buku.
~        Guru yang suka menghargai keberhasilan murid walau sebesar apapun keberhasilan itudapat meningkatkan ideatau aspirasi murid.
~        Guru yang memiliki kematangan social emosional, pengetahuan yang luas dan daya nalar yang tinggi guru itu dapat menggerakan proses belajar-mengajar sehingga anak mau belajar.
b.      Tipe mengajar guru dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak
·           Tipe demokratis
            Kebaikan-kebaikan cara mengajar guru yang bertipe demokratis dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.      Memungkinkan anak belajar dengan disiplin diri sendiri.
2.      Kesukaran dalam melaksanakan disiplin berkurang, karena setiap anak mampu mengontrol dirinya sendiri.
3.      Anak belajar hidup bekerjasama, dengan demikian tingkah laku kebersamaan sebagai warga Negara tertanam.
·           Tipe otoriter
            Tipe otoriter menampilkan pendekatan mengajar dimana guru mendominasi situasi kelas.pengajaran berpusat pada kurikulum dan materi. Kegiatan kelas juga berpusat kepada guru.
·           Tipe mengabaikan
            Guru yang bertipe mengabaikan menampakkan tingkah laku dalam mengajar sebagai berikut :
1.      Partisipasi guru sangat sedikit.
2.      Seringkali hasil kerja anak tidak di bahas atau di pertanyakan.
3.      Guru tidak merencanakan sama sekali hubungan yang akrab dengan anak.
3)   Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di lingkungan desa atau kota tempat tinggal  anak juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya. Anak-anak yang dibesarkan di kota berbeda pola pikirnya dengan anak yang tinggal di desa. Anak kota umumnya lebih bersikap dinamis dan aktif bila dibandingkan anak desa yang cenderung bersikap statis dan lamban. Semua perbedaan sikap dan pola pikir di atas adalah akibat pengaruh dari lingkungan masyarakat yang berbeda antara kota dan desa.
4)   Teman sebaya
Perubahan dalam sturktur masyarakat menyebabkan pengaruh peran teman sebaya menjadi sangat penting. Perubahan struktur itu antara lain :
a.       Perubahan struktur keluarga, dari keluarga besar ke kecil
b.      Kesenjangan antara generasi tua dan muda
c.       Ekspansi jaringan komunikasi diantara kaula muda
d.      Panjangnya masa memasuki masyarakat orang dewasa
Aspek kepribadian remaja yang berkembang secara menonjol dalam pengalamannya bergaul dengan teman sebaya adalah social cognitium dan Konformitas.
5)   Keadaan alam sekitar
Keadaan alam sekitar juga mempengaruhi keadaan anak . Anak daerah pegunungan cenderung akan bersifat lebih keras dari anak daerah pantai. Perbedaan tersebut adalah akibat dari keadaan alam sekitar anak tersebut yang berbeda, yang mana dapat mempengaruhi perkembangan pola pikir atau kejiwaan anak.

C. Hukum-hukum Perkembangan

Perkembangan fisik dan mental disamping dipengrauhi oleh factor-faktor tersbut diatas, juga perkembangan itu berlangsung menurut hukkum-hukum tertentu. Adapun hukum-hukum perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hukum Konvergensi
Hukum Konvergensi ini menekankan kepada pengaruh gabungan antara pembawaaan dan lingkungan. Tokoh yang berpendapat demikian adalah Willian Stern yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan itu adalah hasil pengaruh bersama kedua unsur pembawaan dan lingkungan.
2. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Sebagai makhluk hidup, manusia mempunyai dorongan/.hasrat untuk mempertahankan diri. Hal ini terwujud pada usaha makan ketika lapar, menyelamatkan diri apabila ada bahaya. Pada anak kecil usaha ini diwujudkan dengan menangis, apabila lapar, haus, rasa tidak enak badan, dan sebagainya, kemudian si ibu akan tanggap dengan tanda-tanda tersebut. Dari usaha untuk memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri. Pada anak-anak biasanya terlihat rasa ingin tahunya itu besar sekali, sehingga ank-anak tidak henti-hentinya bertanya mengenai suatu hal dan dirinya akan merasa senang apabila dunianya diisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari sekelilingnya. Melalui kegiatan bermain, berkumpul dengan teman, bercerita dan sebagainya itu dapat dianggap sebagai dorongan untuk mengembangkan diri.
3. Hukum Masa Peka
Masa peka ialah masanya suatu fungsi mudah/peka untuk dikembangkan. Masa peka merupakan masa yang terjadinya dalam perkembangan pada saat-saat tertentu. Misalnya anak usia satu sampai dua tahun yang mengalami masa peka untuk berbicara dan meniru sehingga apa yang diajarkan mudah diikuti dan berhasil dengan baik.
4. Hukum Kesatuan Organis
Yang dimaksud dengan hukum kesatuan organis disini adalah bahwa berkembangnya fungsi fisik maupun mental psikologis pada diri manusia itu tidak berkembang lepas satu sama lainnya tetapi merupakan suatu kesatuan.
5. Hukum Rekapitulasi
Merupakan pengulangan ringkasan dari kehidupan suatu bangsa yang berlangsung secara lambat selama berabd-abad. Dengan hukum ini berarti perkembangan jiwa anak itu merupakan ulangan dan adanya persamaan dengan kehidupan sebelumnya (yang dilakukan oleh nenek moyang)
Dapat dibagi dalam beberapa masa:
a. Masa berburu dan menyamun
Anak usia sekitar 8 tahun senang bermain kejar-kejaran, perang-perangan, menangkap binatang (capung, kupu-kupu, dsb)
b. Masa mengembala
Anak usia sepuluh tahun senang memelihara binatang seperti ayam, kucing, burung,anjing, dsb.
c. Masa bercocok tanam
Masa ini dialami oleh anak sekitar umur dua belas tahun, dengan tanda-tanda sengan berkebun, menyiram bunga.
d. Masa berdagang
Anak senang bermain jual-jualan, tukar menukar foto, perangko, berkiriman surat dengan teman-teman maupun sahabat pena.
6. Hukum Tempo Perkembangan
Ialah bahwa tiap anak mempunyai tempo kecepatan dalam perkembangannya sendirisendiri. Ada anak yang perkembangannya lebih cepat dari anak lainnya.
7. Hukum Irama Perkembangan
Berlaku terhadap perkembangan setiap orang baik menyangkut perkembangan jasmani maupun rohani. Hal ini berlangsung silih berganti, terkadang teratur, terkadang juga tidak. Adakalanya tenang, adakalanya goncang, tergantung dari irama perkembangan masing-masing individu tersebut. Pada umur tiga sampai lima tahun seorang anak biasanya mengalami irama goncangan sehingga sukar diatur, suka membangkang, tetapi setelah itu anak bisa tenang kembali.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut :
1)        Faktor keturunan
2)        Faktor lingkungan
Antara hereditas dan lingkungan terjadi saling keterkaitan dan terjadi interaksi. Setiap factor hereditas berjalan berbeda – beda menurut keadaan lingkungan masing – masing. Hereditas dan lingkungan memilki peran yang sama pentingnya dalam perkembangan dan pertumbuhan anak.

B.       Saran
Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Sebagai orang tua harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya terutama pada usia ini karena pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus diimbangi dengan pemberian nutrisi dan gizi yang seimbang.



DARTAR PUSTAKA
H Sunarto, Ny. B. Agung Hartono, 2006, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit : Rineka Cipta
Lee Salk dan Rita Karmer, 1981, Cara Membimbing Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Sudarman Danim, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit Alfabeta

0 komentar:

Posting Komentar

 
;