MAKALAH
FAKTOR-FAKTOR DAN IMPLIKASINYA DALAM PERKEMBANGAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Drs. Jaino, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 6
Cachyani Miftahul Janah (1401414282)
Ulfah Nurul Wahdah (1401414283)
Veri
Arif Noviyanto (1401414285)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami
susun dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap telimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa manusia menuju jalan kebenaran.
Makalah
ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Diharapkan dengan penyusunan
makalah ini pemahaman kami tentang faktor-faktor dan implikasinya dalam
perkembangan khususnya dapat semakin dalam. Harapan selanjutnya kami dapat
memperluas wawasan di mata kuliah psikologi perkembangan.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, sebagai acuan dalam bekal pengalaman
bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Negeri Semarang.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... . 1
A. Latar
Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan
dan Manfaat............................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN ............................................................................................ . 2
A.
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan...................................................... 2
B.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Anak................................... 2
1. Faktor
Hereditas........................................................................................... 2
2. Faktor
Lingkungan........................................................................................ 5
C.
Hukum-hukum Perkembangan............................................................................ 8
BAB
III PENUTUP ..................................................................................................... . 10
A. Kesimpulan
........................................................................................................ 10
B. Saran
.................................................................................................................. 10
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai individu yang sedang berkembang, maka anak
tingkat sekolah dasar di pengaruhi oleh interaksi antara dua faktor yang sangat
penting, yaitu faktor hereditas dan lingkungan. Ditekannya interaksi antara
kedua faktor itu adalah karena pada kenyataannya faktor-faktor itu tidak
bekerja secara sendiri-sendiri dalam mempengaruhi pencapaian tugas-tugas
perkembangan anak. Tetapi dalam pembahasannya, mau tidak mau harus dibahas
secara sendiri-sendiri. Oleh karena itu untuk mengerti perkembangan seorang
anak, kita perlu mengenal faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
tersebut. Selanjutnya kita dapat pula berusaha mempengaruhi faktor-faktor
tersebut sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan
anak.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian pertumbuhan dan
perkembangan ?
2.
Apa sajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak ?
3.
Apa sajakah hukum-hukum perkembangan
?
C.
Tujuan dan Manfaat
1.
Dapat mengetahui dan menjelaskan maksud
dari perkembangan.
2.
Dapat mengetahui dan menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3.
Dapat
mengetahui dan menjelaskan hukum-hukum perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,
kematangan dan belajar.
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu.
Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal tergantung kepada orang dewasa,
misalnya mengkunsumsi makanan, perawatan, bimbingan, perasaana aman, pencegahan
penyakit dan sebaginya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas
mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang.
Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, diantaranya
adalah faktor lingkungan. Bila lingkungan karena suatu hal menjadi buruk, maka keadaan
tersebut hendaknya diubah (dimodifikasi) sehingga pertumbuhan dan perkembangan
anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
B.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak
selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak
faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu
faktor keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu
faktor lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan
terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah
(dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:
1.
FAKTOR HEREDITAS
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yang diturunkan melalui gen,
disebut faktor hereditas. Faktor itu adalah bentuk sifat-sifat atau
karakteristik yang menentukan batas-batas perkembangan anak walaupun tidak
mutlak. Dengan kata lain sifat-sifat yang dibawa semenjak lahir atau melalui
hereditas menjadi Blue Print
perkembangan anak tersebut. Dengan diketahuinya pengaruh hereditas terhadap
perkembangan anak, maka kita mengetahui Blue
Print perkembangan anak tersebut, sehingga kita tidak menuntut anak
mencapai perkembangan di luar Blue print perkembangannya.
a)Sifat-sifat
yang diturunkan secara Hereditas
Ada dua jenis sifat yang diturunkan secara hereditas yaitu
sifat intelektual dan sifat temperamen (kepribadian). Setiap anak mewarisi
kualitas intelektual dan temperamen yang berbeda. Hal ini dibahas secara lebih
luas dalam uraian berikut ini :
·
Potensi intelektual
Di dalam kelas akan dijumpai anak
yang secara potensial memiliki kualitas intelektual tinggi,sedang dan rendah .
makin tinggi potensi intelektual anak makin cepat dan mudah baginya
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan. Sebaliknya makin rendah potensi
intelektual anak makin lambat tugas-tugas perkembangan tercapai. Bahkan ada
anak yang tidak dapat mencapai tugas-tugas perkembangan setingkat sekolah
dasar, karena kemampuan tingkat intelektualnya yang rendah yaitu anak moron., Feeble Minded (lemah pikiran). Para
penyandang Feeble Minded (lemah pikiran) terbagi lagi atas dua kelompok yaitu
anak yang imbicile dan idiot. Anak imbecile paling tinggi hanya mampu dilatih hanya untuk menguasai
ketrampilan yang sederhana yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Mereka
memiliki IQ lebih kurang antara 25-55. Anak
idiot merupakan anak mempunyai potensi intelektual paling rendah diantara
potensi-potensi intelektual yang dimiliki oleh manusia. IQ mereka berkisar
antara 20-25. Anak moron mampu menguasai kemampuan yang bersifat keterampilan
yang sedikit kompleks, misalnya melipat, dan menyusun. Mereka harus dimasukan
ke sekolah luar biasa. IQ mereka berkisar antara 55-70.
Anak-anak
sekolah SD yang memiliki potensi intelektual di atas normalpun akan ditemui di
sekolah dasar seperti anak Superior dengan IQ 120-130 dan anak sangat Superior
dengan IQ 130 ke atas. Anak-anak yang superior mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
-
Dapat mempergunakan kata-kata secara
tepat.
-
Mempunyai perkembangan bahasa yang
baik, sehingga dapat mengulang dengan baik segala sesuatu yang bersifat verbal.
-
Memiliki pengamatan dan perekaman
yang jelas tentang objek yang diamati.
-
Mempunyai ketrampilan yang dapat
dibanggakan dalam bidang seni kalau dilatih.
-
Suka pada buku-buku, kamus ataupun
ensiklopedia.
-
Memahami dan menemukan hubungan
sebab akibat suatu peristiwa dengan mudah.
-
Memiliki potensi untuk berhitung
yang kuat.
Anak-anak yang sangat superior
memiliki kecenderungan bertingkah laku yang mendukung prestasi belajarnya
dengan cirri-ciri sebagai berikut :
~
Memiliki cara-cara penyesuaian
sosial yang baik, khususnya dengan teman sebaya.
~
Mencerminkan kesehatan fisik yang
baik.
~
Mampu mengerjakan pekerjaan sekolah
dengan cepat, berkemampuan untuk berbahasa yang bagus, tetapi tulisan mereka
kebanyakan kurang baik.
~
Dapat membaca sebelum sebelum masuk
sekolah. Bahkan menurut Terman ada anak yang baru berumur 25 bulan, telah dapat
membaca sebaik kemampuan membaca murid kelas 1 SD pada akhir tahun.
·
Temperamen (kepribadian)
Temperamen merupakan sifat-sifat
emosi dan sosial yang sudah dibawa semenjak lahir. Yang bukan merupakan hasil
belajar. Semenjak lahir anak sekolah dasar telah memiliki sifat-sifat emosi dan
social tertentu yang menunjukan kekhasan temperamennya. Yung (page, 1947)
mengemukakan ada dua jenis temperamen, yaitu
introvert dan ekstrover. Anak
sekolah dasar yang memiliki temperamen introver
cenderung menampakkan sifat-sifat sebagai berikut :
ü
Pendiam, tertutup dan menunjukkan
sifat-sifat dingin atau perasaan sepi.
ü
Sukar bagi mereka untuk memulai
hubungan dengan orang lain. Mereka sulit untuk membina keakraban dengan
anak-anak lain.
ü
Mudah tersinggung, dan mudah
mencurigai orang lain, sehingga tidak tahan terhadap kritikan.
ü
Emosi yang dingin, sehingga teman
sebaya kurang senang bergaul dengannya.
Anak-anak sekolah dasar yang
memiliki temperamen ekstrover menampakkan tingkah laku sebagai berikut:
~
Mudah bergaul, banyak berbicara dan
ramah.
~
Mudah membina keakraban dengan anak
lain, dan memiliki dorongan yang kuat untuk memulai hubungan.
~
Cenderung melakukan pertimbangan
yang bersifat objektif. Mudah memahami pikiran dan perasaan orang lain,
sehingga mudah menyesuaikan pikiran atau pertimbangannya dengan pikiran atau
pertimbangan orang lain.
~
Tabah, tidak mudah tersinggung, dan
tahan kritikan. Hampir tidak memiliki sifat curiga terhadap orang lain.
~
Emosi yang hangat, periang dan
impulsif.
b)
Prinsip-prinsip penurunan
sifat-sifat melalui Hereditas
Prinsip-prinsip
hereditas di kemukakan oleh seorang ahli ternama sebagai berikut :
1. Prinsip
reproduksi
Penurunan
sifat-sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya adalah melalui gene. Oleh
karena itu kemampuan atau sifat-sifat yang didapat oleh orangtua karena belajar
tidak diturunkan melalui hereditas.
2. Prinsip
konformitas
Setiap
jenis menurunkan jenis. Bahwa manusia dengan segala sifatnya akan menurunkan
sifat kemanusiaannya. Prinsip ini mempunyai implikasi terhadap guru bahwa
murid-murid yang dihadapinya adalah anak-anak manusia dengan sifat-sifat
kemanusiaannya.
3. Prinsip variasi
Bahwa
sel benih atau gene mengandung banyak sifat yang dapat melahirkan
individu-individu yang berbeda. Kombinasi sifat-sifat dalam gene yang berasal
dari ibu dan ayah menghasilkan perbedaan sifat pada masing-masing anaknya.
4. Prinsip regresi
filial
Sifat-sifat
kejiwaan yang diturunkan oleh orangtua kepada anaknya cenderung mempunyai
kualitas sama dengan sifat-sifat kejiwaan orang pada umumnya. Orangtua yang memiliki
sifat-sifat kejiwaan diatas kualitas
cenderung untuk melahirkan anak-anak dengan kualitas kejiwaan dibawah kualitas
kejiwaan sendiri, demikian pula
sebaliknya.
2. FAKTOR
LINGKUNGAN
Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh & membesarkan anak,sekolah
tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul , dan keadaan sekitar dengan
iklimnya , faunanya dan floranya. Lingkungan memiliki faktor yang penting dalam
perkembangan dan pertumbuhan anak , karena setiap hari yang di lihat dan
dihadapi adalah lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi seseorang bergantung
pada keadaan lingkungan anak itu sendiri, jasmaninya serta rohaninya.
1) Lingkungan
keluarga
Keluarga merupakan unit sosial
pertama yang dijumpai anak dalam hidupnya. Oleh karena itu pengaruh keluarga
terhadap perkembangan anak sangat besar sekali. Dari keluargalah anak
memperoleh konsep diri, peranan yang harus diperankan sesuai jenis kelamin,
keterampilan intelektual maupun social, dan sikap mereka terhadap sekolah. Di samping itu ada beberapa sikap pelayanan
keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak
diantaranya yaitu :
-
Tipe pelayanan orangtua yang hangat
-
Tipe pelayanan orangtua yang
mengekang
-
Tipe orangtua yang mengabaikan
-
Tipe orangtua yang bermusuhan
Dengan dipahaminya tipe pelayanan orangtua
dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
bagi anak-anak yang sedang dalam periode perkembangan setingkat sekolah dasar
dibutuhkan situasi sosial keluarga yang menampakkan cirri-ciri berikut ini,
yaitu :
-
Melayani dan merangsang dorongan
ingin tahu anak
-
Memberikan kasih sayang dan
perhatian yang penuh
2) Lingkungan Sekolah
Suasana social-emosional dalam
kehidupan akademis disekolah sangat mempengaruhi proses belajar anak. Sekolah
dapat membentuk keterampilan social-emosional dan intelektual anak.
a. Kepribadian
guru
~
Guru yang hangat dan menimbulkan
keakraban, memberikan pengaruh yang positif terhadap kesenangan, kegairahan
dalam belajar.
~
Guru dengan kualitas pertanyaan yang
bagus, bukan hanya meminta jawaban anak dalam bentuk pengulangan kembali apa
yang telah dipelajari atau apa yang ada di dalam buku.
~
Guru yang suka menghargai
keberhasilan murid walau sebesar apapun keberhasilan itudapat meningkatkan
ideatau aspirasi murid.
~
Guru yang memiliki kematangan social
emosional, pengetahuan yang luas dan daya nalar yang tinggi guru itu dapat
menggerakan proses belajar-mengajar sehingga anak mau belajar.
b.
Tipe mengajar guru dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak
·
Tipe demokratis
Kebaikan-kebaikan cara mengajar guru
yang bertipe demokratis dapat dikemukakan sebagai berikut :
1.
Memungkinkan anak belajar dengan
disiplin diri sendiri.
2.
Kesukaran dalam melaksanakan
disiplin berkurang, karena setiap anak mampu mengontrol dirinya sendiri.
3.
Anak belajar hidup bekerjasama,
dengan demikian tingkah laku kebersamaan sebagai warga Negara tertanam.
·
Tipe otoriter
Tipe otoriter menampilkan pendekatan
mengajar dimana guru mendominasi situasi kelas.pengajaran berpusat pada
kurikulum dan materi. Kegiatan kelas juga berpusat kepada guru.
·
Tipe mengabaikan
Guru yang bertipe mengabaikan
menampakkan tingkah laku dalam mengajar sebagai berikut :
1.
Partisipasi guru sangat sedikit.
2.
Seringkali hasil kerja anak tidak di
bahas atau di pertanyakan.
3.
Guru tidak merencanakan sama sekali
hubungan yang akrab dengan anak.
3)
Masyarakat
Masyarakat adalah lingkungan tempat tinggal anak. Mereka juga termasuk
teman-teman anak di luar sekolah. Kondisi orang-orang di lingkungan desa atau
kota tempat tinggal anak juga turut mempengaruhi perkembangan jiwanya. Anak-anak
yang dibesarkan di kota berbeda pola pikirnya dengan anak yang tinggal di desa.
Anak kota umumnya lebih bersikap dinamis dan aktif bila dibandingkan anak desa
yang cenderung bersikap statis dan lamban. Semua perbedaan sikap dan pola pikir
di atas adalah akibat pengaruh dari lingkungan masyarakat yang berbeda antara
kota dan desa.
4)
Teman sebaya
Perubahan dalam sturktur masyarakat menyebabkan
pengaruh peran teman sebaya menjadi sangat penting. Perubahan struktur itu
antara lain :
a. Perubahan struktur
keluarga, dari keluarga besar ke kecil
b. Kesenjangan
antara generasi tua dan muda
c. Ekspansi
jaringan komunikasi diantara kaula muda
d. Panjangnya masa
memasuki masyarakat orang dewasa
Aspek kepribadian remaja yang berkembang secara
menonjol dalam pengalamannya bergaul dengan teman sebaya adalah social
cognitium dan Konformitas.
5)
Keadaan alam sekitar
Keadaan alam sekitar juga mempengaruhi keadaan anak .
Anak daerah pegunungan cenderung akan bersifat lebih keras dari anak daerah
pantai. Perbedaan tersebut adalah akibat dari keadaan alam sekitar anak
tersebut yang berbeda, yang mana dapat mempengaruhi perkembangan pola pikir
atau kejiwaan anak.
C. Hukum-hukum Perkembangan
Perkembangan
fisik dan mental disamping dipengrauhi oleh factor-faktor tersbut diatas, juga
perkembangan itu berlangsung menurut hukkum-hukum tertentu. Adapun hukum-hukum
perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hukum Konvergensi
Hukum
Konvergensi ini menekankan kepada pengaruh gabungan antara pembawaaan dan
lingkungan. Tokoh yang berpendapat demikian adalah Willian Stern yang
menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan itu adalah hasil pengaruh bersama
kedua unsur pembawaan dan lingkungan.
2. Hukum
Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Sebagai
makhluk hidup, manusia mempunyai dorongan/.hasrat untuk mempertahankan diri. Hal
ini terwujud pada usaha makan ketika lapar, menyelamatkan diri apabila ada
bahaya. Pada anak kecil usaha ini diwujudkan dengan menangis, apabila lapar,
haus, rasa tidak enak badan, dan sebagainya, kemudian si ibu akan tanggap
dengan tanda-tanda tersebut. Dari usaha untuk memepertahankan diri berlanjut
menjadi usaha untuk mengembangkan diri. Pada anak-anak biasanya terlihat rasa
ingin tahunya itu besar sekali, sehingga ank-anak tidak henti-hentinya bertanya
mengenai suatu hal dan dirinya akan merasa senang apabila dunianya diisi dengan
berbagai pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari sekelilingnya. Melalui
kegiatan bermain, berkumpul dengan teman, bercerita dan sebagainya itu dapat
dianggap sebagai dorongan untuk mengembangkan diri.
3. Hukum Masa Peka
Masa
peka ialah masanya suatu fungsi mudah/peka untuk dikembangkan. Masa peka
merupakan masa yang terjadinya dalam perkembangan pada saat-saat tertentu.
Misalnya anak usia satu sampai dua tahun yang mengalami masa peka untuk
berbicara dan meniru sehingga apa yang diajarkan mudah diikuti dan berhasil
dengan baik.
4. Hukum Kesatuan
Organis
Yang
dimaksud dengan hukum kesatuan organis disini adalah bahwa berkembangnya fungsi
fisik maupun mental psikologis pada diri manusia itu tidak berkembang lepas
satu sama lainnya tetapi merupakan suatu kesatuan.
5. Hukum Rekapitulasi
Merupakan
pengulangan ringkasan dari kehidupan suatu bangsa yang berlangsung secara lambat
selama berabd-abad. Dengan hukum ini berarti perkembangan jiwa anak itu merupakan
ulangan dan adanya persamaan dengan kehidupan sebelumnya (yang dilakukan oleh
nenek moyang)
Dapat dibagi dalam
beberapa masa:
a. Masa berburu dan
menyamun
Anak
usia sekitar 8 tahun senang bermain kejar-kejaran, perang-perangan, menangkap binatang
(capung, kupu-kupu, dsb)
b. Masa mengembala
Anak
usia sepuluh tahun senang memelihara binatang seperti ayam, kucing,
burung,anjing, dsb.
c. Masa bercocok tanam
Masa
ini dialami oleh anak sekitar umur dua belas tahun, dengan tanda-tanda sengan berkebun,
menyiram bunga.
d. Masa berdagang
Anak
senang bermain jual-jualan, tukar menukar foto, perangko, berkiriman surat
dengan teman-teman maupun sahabat pena.
6. Hukum Tempo
Perkembangan
Ialah
bahwa tiap anak mempunyai tempo kecepatan dalam perkembangannya sendirisendiri.
Ada anak yang perkembangannya lebih cepat dari anak lainnya.
7. Hukum Irama
Perkembangan
Berlaku
terhadap perkembangan setiap orang baik menyangkut perkembangan jasmani maupun
rohani. Hal ini berlangsung silih berganti, terkadang teratur, terkadang juga
tidak. Adakalanya tenang, adakalanya goncang, tergantung dari irama
perkembangan masing-masing individu tersebut. Pada umur tiga sampai lima tahun
seorang anak biasanya mengalami irama goncangan sehingga sukar diatur, suka
membangkang, tetapi setelah itu anak bisa tenang kembali.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian
tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh,
kematangan dan belajar. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut :
1)
Faktor keturunan
2)
Faktor lingkungan
Antara hereditas dan lingkungan
terjadi saling keterkaitan dan terjadi interaksi. Setiap factor hereditas
berjalan berbeda – beda menurut keadaan lingkungan masing – masing. Hereditas
dan lingkungan memilki peran yang sama pentingnya dalam perkembangan dan
pertumbuhan anak.
B.
Saran
Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh
lingkungan keluarga. Sebagai orang tua harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya
terutama pada usia ini karena pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus
diimbangi dengan pemberian nutrisi dan gizi yang seimbang.
DARTAR PUSTAKA
H Sunarto, Ny. B. Agung Hartono, 2006, Perkembangan
Peserta Didik, Penerbit : Rineka Cipta
Lee Salk dan Rita Karmer, 1981, Cara Membimbing
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Sudarman Danim, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit
Alfabeta
0 komentar:
Posting Komentar