Kamis, 09 Juni 2016

Hakikat IPA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Alam ini penuh dengan keragaman, tetapi juga penuh dengan tatanan. Ilmu Pengetahuan Alam menawarkan cara-cara untuk kita agar dapat memahami kejadian-kejadian di alam dan agar kita dapat hidup di dalam ala mini. Ilmu Pengetahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk Ilmu Pengetahuan Alam adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip, serta teori-teori. Prosedur yang dipergunakan oleh para ilmuan untuk mempelajari alam ini adalah prosedur empiric dan analisis.
Dalam prosedur empirik ilmuwan mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi untuk selanjutnya dianalisis. Proses empirik dalam Imu Pengetahuan Alam mencakup observasi (pengamatan), klasifikasi dan pengukuran. Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuwan menginterpretasikan penemuan mereka dengan mempergunakan proses-proses seperti hipotesis, eksperimentasi terkontrol, menarik kesimpulan, dan memprediksi. Untuk menjalankan suatu penelitian tentang alam diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan diselidiki.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk anak-anak SD harus dimodifikasi agar anak-anak dapat mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus disederhanakan agar sesuai dengan kemampuan anak untuk memahaminya.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian Imu Pengetahuan Alam (IPA) ?
2.      Apa tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ?
3.      Apa fungsi dan manfaat IPA ?
4.      Bagaimana ruang lingkup IPA ?
5.      Bagaimana macam-macam pembagian hakikat IPA ?




C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian Ilmu Pengetahuan Alam menurut para ahli dan secara umum.
2.      Untuk mengetahui tujuan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
3.      Untuk mengetahui fungsi dan manfaat IPA
4.      Untuk mengetahui ruang lingkup IPA
5.      Untuk mnegetahui macam-macam pembagian hakikat IPA

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IPA
Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris,kata sains berasal dari kata science yang berarti”pengetahuan”. IPA bisa disebut juga dengan natural science.
IPA mempunyai beberapa pengertian , yaitu :
Dalam kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai: “systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction” ( yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai: pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi ).
Webster’s New Lollegiate Dictionary (1981) menyatakan natural science knowledge concerned with the physical world and its phenomena, yang artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya.
Sedangkan dalam Purnel’s : Concise Dictionary of Science (1983) tercantum definisi tentang IPA sebagai berikut : “Science the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles, theories, and hypotheses”. Artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan manusia yang luas, yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesa-hipotesa.
Sumber lain menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai a “piece of theoretical knowledge” atau sejenis pengetahuan teoritis. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam.

Dapat disimpulkan dari pengertian diatas, bahwa pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut.
B.     Tujuan IPA
Tujuan pembelajaran IPA di SD adalah dimaknai sebagai  sesuatu yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui suatu proses pembelajaran IPA tertentu diSekolah Dasar. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan  pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.
Tujuan pengajaran IPA di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: IPA sebagai produk,  IPA sebagai proses, IPA sebagai sarana pengembangan sikap ilmiah. Secara keseluruhan berbagai kemungkinan tujuan pengajaran sains ini bisa diwujudkan melalui pengajaran sains di laboratorium.
IPA sebagai produk adalah pengajaran tubuh pengetahuan sains yang terdapat dalam buku pelajaran IPA. Berbagai topik bahasan IPA di sekolah biasanya diajarkan dengan beragam konsep dan keterkaitannya, serta hubungan antara berbagai konsep tadi dengan, hukum-hukum alam, penjelasan teoritis, beragam diagram, contoh perhitungan, eksperimen dan lain-lain.
Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:
1.       memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya,
2.       mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
3.       mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
4.       mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,
5.       meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
6.       memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.

C.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman konsep dalam Kurikulum KTSP relatif sama jika dibandingkan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang sebelumnya digunakan. Secara terperinci lingkup materi yang terdapat dalam Kurikulum KTSP adalah: (1) makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. (2) benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. (3) energi dan perubahaannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. (4) bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Dengan demikian, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek tersebut saling berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA.

D.    Fungsi Dan Manfaat IPA
Untuk mengenal apa IPA itu,  kita juga dapat menjelaskan melalui segi fungsinya. Dari berbagai pustaka dapat dirangkum bahwa fungsi IPA itu ada lima, yaitu untuk:



1.      Membangun pola berpikir
Dapat kita simak dari fakta sejarah, bagaimana IPA terbagun dari pola berpikir manusia yang berkembang dari zaman ke zaman. Di sisi lain, IPA itu sendiri juga dapat membangun pola berpikir manusia dengan ciri-ciri khusus.
2.      Menjelaskan adanya hubungan antara berbagai gejala alam
Dalam menjelaskan sesuatu, IPA mempunyai ciri-ciri yang khusus, yaitu :
a.       Analitis, artinya lengkap mendeskripsikan semua bagian dari objek
b.      penelitiannya, serta hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya.
c.       Logis, artinya dapat diterima oleh akal.
d.      Sistematis, artinya disusun secara logis dan sistematis sehingga tampak jelas tata urutan serta hubungan satu dengan yang lain dan jelas pula bahwa tidak ada kebenaran ilmu pengetahuan yang bertumpang tindih dalam arti berlawanan satu dengan yang lain.
e.       Kausatif, maksudnya IPA menjelaskan mengapa segala gejala alam itu terjadi.
f.       Kuantitatif, yang meliputi tiga arti:
·         Kesimpulan yang diuji kebenarannya melalui statistika,
·         Penjelasannya disertai dengan angka-angka dengan besaran hasil pengukuran atau dengan rumusan-rumusan matematika,
·         Kuantitatif dalam artiannya yang tak langsung menyatakan kecermatan pengukuran.

Menurut Carl Hempel ada dua tujuan IPA dalam menjelaskan berbagai gejala alam ini, yaitu:
a)      Untuk hal yang bersifat praktis, maksudnya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
b)      Untuk memenuhi hasrat ingin tahu.

3.      Meramalkan
Peramalan dari IPA ini adalah peramalan yang didasarkan atas adanya konsistensi atau keteraturan dari gejala-gejala alam. Kunci pokok dari sesuatu yang dapat digunakan untuk meramalkan itu adalah adanya keteraturan yang konsisten.
4.      Menguasai atau mengontrol alam guna kesejahteraan manusia
Dengan IPA orang bisa mengolah sumber daya alam. Orang juga dapat mendirikan industri-industri untuk menghasilkan barang-barang bagi kesejahteraan manusia. Dengan IPA orang dapat mempermudah hubungan komunikasi maupun transportasi. Dengan IPA orang dapat mencegah atau menghindari malapetaka akibat gejala alam.
5.      Melestarikan berbagai gejala alam
Suatu gejala alam mungkin sekali tak terulang kejadiannya sehingga IPA dalam hal ini selaku kumpulan pengetahuan yang logis dan sistematis secara tak langsung merekam gejala-gejala alam, misalnya kehadiran komet, pergeseran benua, perubahan flora dan fauna.

Sedangkan maanfaat IPA sendiri adalah untuk mengembangkan sikap ilmiah antara lain:
a)      sikap ingin tahu (curiousity)
b)      sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru (originality)
c)      sikap kerja sama (cooperation)
d)     sikap tidak putus asa ( perseverance)
e)      sikap terbuka untuk menerima (open-mindedness)
f)       sikap mawas diri (self critism)
g)      sikap bertanggung jawab (responsibility)
h)      sikap berpikir bebas (independence in thinking)
i)        sikap kedisiplinan diri (self discipline)
E.     Pembagian Hakikat IPA
Di dalam pembagian hakikat IPA dibagi menjadi tiga, diantaranya :
1. IPA Sebagai Produk
IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli saintis sejak berabad-abad, yang menghasilkan berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi hasil yang berupa fakta yaitu dari kegiatan empiric (berdasarkan fakta), sedangkan data, konsep, prinsip dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik.

·         Dalam hakikat IPA dikenal dengan istilah :
Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif atau bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Misal : Air membeku dalam suhu 0C.
Iskandar (1997: 3) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif.
Susanto (1991: 3) mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat, atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian.

·         Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu dengan yang lainnya. Misal : Makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungannya.
·         Prinsip IPA adalah generalisasi ( kesimpulan ) tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip bersifat analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentative ( belum pasti ). Misal : udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika udara tersebut dipanaskan.
·         Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentative, tetapi karena mengalami pengujian – pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Misal : Hukum kekekalan energi.
·         Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Misal : teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk.

2. IPA Sebagai Proses
IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Jadi dalam prosesnya kita bisa berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan.

Melalui proses ini kita bisa mendapatkan temuan-temua ilmiah, dan perwujudannya berupa kegiatan ilmiah yang disebut penyelidikan ilmiah.
Iskandar (1997:5) mengartikan keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan.
(Moejiono dan Dimyati, 1992:16) Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya, keterampilan proses IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan: Proses Dasar (Basic Skills), dan Keterampilan Proses Terintegrasi (Integrated Skills).
Didalam penyelidikan suatu ilmiah terbagi menjadi tujuh tahapan, diantaranya :
1) Observasi/ pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indra.
2) prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
3) Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan.
4) Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman.
Tahap- tahap penelitian:
• Menetapkan masalah penelitian.
• Menetapkan hipotesis penelitian.
• Menetapkan alat dan bahan yang digunakan.
• Menetapkan langkah- langkah percobaan serta waktu yang dibutuhkan.
5) Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti.
Variabel terdiri atas tiga yaitu:
• Varibel bebas/ peubah yaitu factor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan.
• Variabel terikat yaitu factor yang dipengaruhi.
• Variabel control yaitu variabel yangdibuat tetap.
6) Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan.
7) Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan.
3. IPA Sebagai Sikap Ilmiah
Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara berfikir. Dan dalam memecahkan masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkin usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap ini dinamakan sikap ilmiah.
Menurut Wynne Harlei dan Heudro Darmojo, sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak SD yaitu:
a. Sikap ingin tahu
b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru
c. Sikap kerja sama
d. Sikap tidak putus asa
e. Sikap tidak berprasangka
f. Sikap mawas diri
g. Sikap bertanggung jawab
h. Sikap berpikir bebas
i. Sikap kedisiplinan diri
Sikap ilmiah lain yang muncul dari hasil pengamatan/ obsevasi:
a. Jujur
b. Teliti
c. Cermat
Dan pengertian dari para ahli lain, seperti :
a. Carin dan Sund (1989)
b. Connor (1990)
c. Mechling dan Oliver (1983)
d. Holt (1991)
4. IPA sebagai dasar pengembangan tekhnologi
            Konsep IPA sebagai dasar pengembangan tekhnologi berawal dari sebuah keingintahuan mengenai sesuatu yang belum diketahui oleh manusia. Keingintahuan tersebut mendorong tersebut mendorong seseorang untuk mencari prinsip atau teori yang diperoleh melalui percobaan. Pengkajian ini bertujuan untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan energi) dan peristiwa alam. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar pengembangan tekhnologi saat ini berkembang pesat. Misalnya saja dalam peningkatan kesehatan, penyediaan energi, dan perkembangan industri.



a.       Perkembangan IPA dan Tekhnologi dalam peningkatan kesehatan
Dewasa ini dalam bidang tekhnik kedokteran sedang dilakukan perancangan orang buatan, yakni alat buatan manusia yang ditanam didalam tubuh untuk menggantikan bagian-bagian sistem yang tidak dapat lagi bekerja dengan baik, terutama organ dalam manusia yang paling vital, yaitu jantung. Yang pertama digunakan secara luas adalah katub jantung yang disebabkan oleh adanya kebocoran antara bilik-bilik jantung.
b.      Perkembangan IPA dan Tekhnologi dalam penyediaan energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (misal untuk energi listrik dan mekanika), daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk berbagai proses kegiatan, misal dapat merupakam bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (seperti sinar matahari), tenaga.
Dengan berkembangnya IPA dan Tekhnologi, proses pengilangan minyak bumi dan pengambilan biji menjadi efisien, sehingga produksinya meningkat. Sebagai contoh bensin dari minyak bumi.
c.       Perkembangan IPA dan Tekhnologi dalam perkembangan industri
Perkembangan industri dimulai dari Eropa kemudian menjalar ke Amerika dan Asia maju dengan pesat, karena masyarakat mengharapkan kesejahteraan ekonomi yang meningkat untuk masa depan. Sehingga timbullah revolusi industri yang pertama. Perkembangan industri yang berikutnya diikuti dengan ditemukan trasistor (revolusi industri kedua, zaman kendali otomatis).







KESIMPULAN
Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut.
Hakikat sebagai produk dan proses tidak bisa dibedakan atau dipisahkan, karena produk dan proses mempunyai hubungan terikat satu dengan yang satunya lagi dalam melakukan pengamatan ilmiah.
Dapat disimpulan dengan kita dari pendapat para ahli diatas, sebaiknya pembelajaran IPA di SD menggunakan perasaan keingintahuan siswa sebagai titik awal dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan penyelidikan atau percobaan. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk menemukan dan menanamkan pemahaman konsep-konsep baru dan mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah yang ditemui oleh siswa SD dalam kehidupan sehari-hari.



Sumber :
Iskandar Srini M. 2001. PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. Bandung : CV Maulana
Drs.Ibnu Mas’ud, dkk, Ilmu Alamiah Dasar, CV Pustaka Setia, Bandung, 2008
http://soekamajoe.blogspot.com/2012/10/contoh-artikel-tentang-hakikat-ipa-sd.html






0 komentar:

Posting Komentar

 
;