Kamis, 09 Juni 2016

Pengembangan Evaluasi Pembelajaran



BAB X
PENGEMBANGAN EVALUASI PEMBELAJARAN
A.      Pengembangan evaluasi pembelajaran
Sub Pokok Bahasan
1.             Konsep evaluasi pembelajaran
2.             Fungsi evaluasi pembelajaran
3.             Jenis dan teknik evaluasi pembelajaran
4.             Alat evaluasi pembelajaran
5.             Authenthik assesemt
B.       Tujuan :
Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa harus dapat :
1.             Menjelaskan konsep evaluasi pembelajaran
2.             Menganalisis fungsi evaluasi pembelajaran
3.             Menganalisis jenis dan teknik evaluasi pembelajaran
4.             Menganalisis alat evaluasi pembelajaran
5.             Menganalisis konsep dan karakteristik assesement
C.      Pembahasan
1.       Konsep evaluasi pembelajaran
Evaluasi merupakan istilah serapan yang berasal dari istilah dalam bahasa inggris yaitu “evaluation”. Evaluation sendiri berasal dari akar kata “value” yang berarti nilai. Selanjutnya dari kata nilai terbentuklah kata “Penilaian” yang dalam perbincangan sering digunakan sebagai padanan dari istilah evaluasi, padahal secara kosepsional, penilaian bukan merupakan alih bahasa dari istilah evaluasi. Selanjutnya secara lebih jauh berikut ini diungkap beberapa pengertian evaluasi, antara lain :
1)      Stufflebeam et.al (1971), “evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”, evaluasi merupakan proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan.
2)      Guba dan Lincoln (1985: 35), process for describing an evaluand and judging its merit and worth “ dan Gilbert Sax (1980: 18), Evaluation is a process through which a value judgment or decision is made from a variety of observations and from the background and training of the evaluator”. Dua rumusan tentang evaluasi tersebut menjelaskan, bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari pada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan.
3)      Nana Sudjana (dalam Sobry sutikno : 2013) menjelaskan bahwa evaluasi pada dasarnya memberikan pertimbangan atau harga atau nilai berdasarkan kriteria tertentu. Tujuan tersebut dinyatakan dalam rumusan tingkah laku yang diharapkan dimiliki siswa setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya.
Dari beberapa konsep tentang evaluasi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses memberikan pertimbangan mengenai kualitas dari sesuatu yang diukur. Proses tersebut tentu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dalam arti terencana sesuai dengan prosedur dan aturan.
2.    Fungsi evaluasi pembelajaran
 SECARA UMUM
Evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana dan memperbaiki atau menyempurnakan kembali.
 SECARA KHUSUS
1.      Aspek Psikologis
Dari segi psikologis, kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan disekolah dapat disoroti dari dua sisi, yaitu dari sisi peserta dan dari sisi pendidik.
·      Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas atau status dirinya masing-masing ditengah-tengah kelompok atau kelasnya.
·       Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati kepada diri pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukan selama ini telah membawa hasil.


 2. Segi didaktik
       Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan ( khususnya evaluasi hasil belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.
        Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi:
1)      Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha(prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
2)      Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik ditengah-tengah kelompok.
3)       Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik.
4)       Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya.
5)       Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai.
6)       Membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing.
3.      Segi Administrative
Secara Administrative, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu
1.    Memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah, guru/instruktur termasuk peserta didik itu sendiri.
 
    Dalam melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mengenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik itu pada umumnya tertuang dalam bentuk Buku Laporan Kemajuan Belajar Siswa, yang lebih dikenal dengan istilan Rapor (untuk peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah), atau Kartu Hasil Studi (KHS), bagi peserta didik di lembaga pendidikan tinggi, yang selanjutnya disampaikan kepada orang tua peserta didik tersebut pada setiap catur wulan atau akhir semester.

2.       Memberikan bahan-bahan keterangan data (Lulus atau Tidak)
 
            Setiap keputusan pendidikan harus didasarkan kepada data yang lengkapè dan akurat. Dalam hubungan ini, nilai-nilai hasil belajar peserta didik yang diperoleh dari kegiatan evaluasi, adalah merupakan data yang sangat penting untuk keperluan pengambilan keputusan pendidikan dan lembaga pendidikan : apakah seorang peserta didik dapat dinyatakan tamat belajar, dapat dinyatakan naik kelas, tinggal kelas, lulus ataukah tidak lulus, dan sebagainya.

3.      Memberikan gambaran ( IPA,IPS,AGAMA)
 Gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran tercermin antara lain dari hasil-hasil belajar peserta didik setelah dilakukannya evaluasi hasil belajar. Dari kegiatan evaluasi hasil belajar yang telah dilakukan untuk berbagai jenis mata pelajaran misalnya, akan dapat tergambar bahwa dalam mata pelajaran tertentu (misalnya Bahasa Arab, matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) pada umumnya kemampuan peserta didik masih sangat memprihatinkan. Sebaliknya, untuk mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila dan Ilmu Pengetahuan Sosial misalnya, hasil belajar siswa pada umumnya sangat menggembirakan. Gambaran tentang kualitas hasil belajar peserta didik juga diperoleh berdasar data yang berupa Nilai Ebtanas Murni (NEM), Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan lain-lain.

4. Segi sosiologis
Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat dengan segala karakteristiknya.





4.      Jenis dan teknik evaluasi pembelajaran
3.1 Jenis evaluasi pembelajaran
Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan incidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematis, dan berdasarkan atas tujuan yang jelas. Secara umum ada empat jenis evaluasi, yaitu:
1. Evaluasi Formatif , yaitu penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai oleh para peserta didik setelah menyelesaikan program dalam satuan materi pokok pada suatu bidang studi tertentu.
2. Evaluasi Sumatif , yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar  peserta didik yang telah selesai mengikuti pembelajaran dalam satu caturwulan semester, atau akhir tahun.
3. Evaluasi Penempatan ( Placement ), yaitu penilaian tentang pribadi peserta didik untuk kepentingan penempatan di dalam situasi belajar yang sesuai dengan kondisi peserta didik.
4. Evaluasi Diagnostik , yaitu penilaian yang dilakukan terhadap hasil  penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik merupakan kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam proses pembelajaran
4.2     Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu
1.      Teknik Non tes
Maksudnya adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik.
a.    Skala Bertingkat
Yang dimaksud dengan skala bertingkat atau rating scala adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan anak didik berdasarkan tingkat tinggi rendahnya penguasaan dan penghayatan pembelajaran yang telah diberikan.
b.    Daftar Cocok
Maksudnya adalah suatu tes yang berbentuk daftar pertanyaan yang akan dijawab dengan membubuhkan tanda cocok (x) pada kolom yang telah disediakan.

c.      Wawancara
Maksudnya adalah semua proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain, mendengar dengan telinganya sendiri suaranya.
d.     Daftar Angket
Maksudnya adalah bentuk tes yang berupa daftar pertanyaan yang diajukan pada responden, baik berupa keadaan diri, pengalaman, pengetahuan, sikap dn pendapatnya tentang sesuatu.
e.     Pengamatan (Observasi)
Maksudnya adalah teknik evaluasi yang dilakukan dengan cara meneliti secara cermat dan sistematis. Dengan menggunakan alat indra dapat dilakukan pengamatan terhadap aspek-aspek tingkah laku siswa disekolah. Oleh karena pengamatan ini bersifat langsung mengenai aspek-aspek pribadi siswa, maka pengamtan memiliki sifat kelebihan dari alat non tes lainnya. Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik nontes yang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objeknya
f.     Riwayat Hidup
 Ini adalah salah satu tehnik non tes dengan menggunakan data pribadi seseorang sebagai bahan informasi penelitian. Dengan mempelajari riwayat hidup maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan dan sikap dari objek yang dinilai.
2.      Teknik Tes.
Tehnik tes adalah satu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau merangkai tugas yang harus dikerjakan oleh anak didik atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan.
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh sesesorang atau kelompok.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat dijelaskan bahwa tes merupakan alat ukur yang berbentuk pertanyaan atau latihan, dipergunakan untuk mengukur kemampuan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang. Sebagai alat ukur dalam bentuk pertanyaan, maka tes harus dapat memberikan informasi mengenai pengetahuan dan kemampuan obyek yang diukur. Sedangkan sebagai alat ukur berupa latihan, maka tes harus dapat mengungkap keterampilan dan bakat seseorang atau sekelompok orang.
a.     Tes Subjektif
Tes ini sering pula diartikan sebagai tes essay yaitu tes hasil belajar yang terdiri dari suatu pertanyaan atau suruhan yang menghendaki jawaban yang bersifat uraian dan atau penjelasan.
b.    Tes Objektif
Maksudnya adalah adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatsi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essay. Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak dari pada tes essay.

5.      Alat evaluasi pembelajaran
Dalam hal ini alat evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam,yaitu:
a.    Evaluasi menggunakan tes buku
Tes baku adalah tes yang dapat dijadikan alat  pengukuran secara tepat dan tetap.Ketetapan suatu alat tes ini dimaksudkan,bahwa alat itu dapat dijadikan pengukur kemampuan sesuatu dengan hasil yang sah. Pelaksanaannya dapat dilakukan kapan saja untuk mengukur kemampuan sesuai dengan tujuan dengan hasil yang selalu dapat menggambarkan keadaan yang bersangkutan dalam mata pelajaran itu.Sebuah alat tes baku untuk mengukur kemampuan siswa SMA dalam mata pelajaran fisika misalnya.
b.    Evaluasi menggunaan tes tidak baku (Buatan guru)
Tes tidak baku adalah tes yang tidak diketahui kesahihanya dalam mengukur kemampuan tertentu secara tetap, dan tidak dipercaya ketetapannya. Kepentingannya terbatas yaitu untuk mengukur hasil belajar tertentu,dilakukan tehadap kelompok tertentu.






6.      Asseement Autenthik
Istilah “penilaian” dalam bahasa Indonesia dapat bersinonim dengan “evaluasi” (evaluation) dan kini juga popular istilah “asesmen” (assessment). Ada banyak definisi penilaian yang dirumuskan, namun pada umumnya menunjuk pada pengertian yang hampir sama. Menurut Linch (1996:2) penilaian adalah usaha yang sistematis untuk mengumpulkan informasi untuk membuat pertimbangan dan keputusan. Brown (2004:3) yang sengaja memilih istilah tes dan mengartikannya sebagai cara pengukuran keterampilan, pengetahuan, atau penampilan seseorang dalam konteks yang sengaja ditentukan. Atau, penilaian diartikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (PP No.19 Th 2005:3).
Pengertian dari penilaian autentik merupakan penilaian yang berusaha mengukur atau menunjukkan pengetahuan dan keterampilan siswa dengan cara menerapkan pengetahuan dan keterampilan itu pada kehidupan nyata. Berikut beberapa pengertian menurut tokoh-tokoh:
1.     Penilaian autentik mendorong siswa dan merupakan refleksi kegiatan pengajaran yang baik.
2.      Sedang pada pengertian autentik, sebagai bagian dari penilaian performance, autentik berarti realistis atau berhubungan dengan aplikasi pada kehidupan nyata. (Ott, 1994:6).
3.    Menurut Stiggins (via Mueller, 2008), penilaian autentik merupakan penilaian kinerja (perfomansi) yang meminta pembelajar untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi tertentu yang merupakan penerapan pengetahuan yang dikuasainya.
Jadi, penilaian autentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki pembelajar untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna, yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan. Penilaian autentik menekankan kemampuan pembelajar untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan yang telah diketahui pembelajar, melainkan kinerja secara nyata dari pengetahuan yang telah dikuasai.
Tujuan penilaian itu adalah untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata di mana keterampilan-keterampilan tersebut digunakan. Misalnya, penugasan kepada pembelajar untuk membaca berbagai teks aktual-realistik, menulis topik-topik tertentu sebagaimana halnya di kehidupan nyata, dan berpartisipasi konkret dalam diskusi atau bedah buku, menulis untuk jurnal, surat, atau mengedit tulisan sampai siap cetak. Dalam kegiatan itu, baik materi pembelajaran maupun penilaiannya terlihat atau bahkan memang alamiah. Jadi, penilaian model ini menekankan pada pengukuran kinerja, doing something, melakukan sesuatu yang merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan yang telah dikuasai secara teoretis.
Penilaian autentik lebih menuntut pembelajar mendemonstrasikan pengetahuan, keterampilan, dan strategi dengan mengkreasikan jawaban atau produk. Siswa tidak sekedar diminta merespon jawaban seperti dalam tes tradisional, melainkan dituntut untuk mampu mengkreasikan dan menghasilkan jawaban yang dilatarbelakangi oleh pengetahuan teoretis. Dalam penilaian kemampuan bersastra misalnya, pembelajar mampu menganalisis karakter tokoh dalam sebuah fiksi, mempertanggungjawabkan kinerjanya tersebut secara argumentatif, membuat resensi teks kesastraan, dan lain-lain. Berikut ini merupakan prosedur penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur ketrampilan pemecahan masalah siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan:
1.      Siswa memberikan jawaban benar-salah tentang prosedur yang terbaik untuk memecahkan masalah dalam kelompok.
2.     Siswa menjawab rangkaian tes pilihan ganda tentang langkah-langkah selanjutnya untuk memecahkan masalah dalam kelompok.
3.     Siswa diminta membuat rangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memecahkan masalah secara kolaborasi, kemudian diminta untuk memberikan jawaban singkat terhadap pertanyaan itu.
4.   Siswa diberikan masalah baru, kemudian diminta untuk menulis essay yang berhubungan dengan bagaimana kelompok itu harus bekerja menyelesaikan masalah itu.
5.    Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk memecahkan masalah tidak rutin.
Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asesmen otentik adalah sebagai berikut.
a)      Berbasis kompetensi yaitu penilaian yang mampu memantau kompetensi siswa
b)      Individual, dapat secara langsung mengukur kemampuan individu
c)      Berpusat pada siswa, karena direncanakan, dilakukan dan dinilai oleh siswa sendiri, mengungkapkan seoptimal mungkin kelebihan individu dan juga kekurangannya
d)     Tak terstruktur dan open-ended, penyelesaian tugas-tugas otentik tidak bersifat uniformed dan klasikal. Juga kinerja yang dihasilkan tidak harus sama antar individu di suatu kelompok atau kelas.
e)      Terintegrasi dengan proses pembelajaran, sehingga siswa tidak selalu dalam situasi tes yang menegangkan
f)       Berkelanjutan, oleh karena itu penilaian harus secara langsung dilaksanakan pada saat proses pembelajaran.





BAHAN DISKUSI:
1.      Kita mengetahui bahwa pengertian antara evaluasi dan penilaian seringkali disamakan, padahal pengertian antara keduanya berbeda. Jelaskan perbedaan antara penilaian dan evaluasi?
2.      Sebut dan jelaskan manfaat dari evaluasi pembelajaran bagi siswa?
3.      Salah satu kelemahan dari teknik evaluasi daftar angket adalah kejujuran dari siswa dalam menisi angket. Seringkali siswa membuat jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Hal tersebut tentu akan membuat hasil dari analisa tentang sebarapa besar kemampuan siswa menjadi tidak valid. Lalu bagaimanakah cara guru agar siswa jujur dan memberikan jawaban sesuai dengan kenyataanya?
4.      Fungsi evaluasi secara umum ada 4 yaitu fungsi formatif, sumatif, diagnostik, dan penempatan. Lalu apakah fungsi evalausi pembelajaran bagi sekolah?




DAFTAR PUSTAKA
http://zakylubismy.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-dan-tujuan-penilaian.html

0 komentar:

Posting Komentar

 
;