Kamis, 09 Juni 2016

Sumber Belajar



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan di era globalisasi ini merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk menunjang efek globalisasi. Dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang selama ini masih rendah. Pendidikan erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Di mana dalam proses belajar mengajar terdapat unsur sumber belajar atau dari mana ilmu yang dipelajari itu kita dapatkan.
Sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Dengan demikian maka tujuan sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Dalam makalah ini kami akan membahas lebih mendalam mengenai belajar dan sumber belajar itu sendiri. Serta membahas lebih dalam tentang sumber-sumber belajar terutama saat pelajaran IPA untuk anak SD.

1.2.Rumusan Masalah
a.       Apakah yang dimaksud dengan sumber belajar?
b.      Apa sajakah jenis-jenis dari sumber belajar?
c.       Bagaimanakah kriteria sumber belajar?
d.      Apa sajakah fungsi dari sumber belajar?
e.       Bagaimanakah lingkungan sebagai sumber belajar?


1.3.Tujuan
a.       Mengetahui apa yang dimaksud dengan sumber belajar.
b.      Mengetahui jenis-jenis dari sumber belajar.
c.       Mengetahui kriteria sumber belajar.
d.      Mengetahui fungsi dari sumber belajar.
e.       Mengetahui lingkungan sebagai sumber belajar.


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan dibidang ilmu yang dipelajarinya. (Wina Sanjaya).
Barbara B. Seels dan Rita C. Richey, dalam buku Tenologi Pembelajaran, definisi dan Kawasannya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sumber ialah asal yang mendukung terjadinya belajar, termasuk system pelayanan, bahan pembelajaran dan lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat yang digunakan dalam proses belajar pembelajaran, melainkan juga tenaga, biaya dan fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan menampilkan kompetensinya.
AECT (Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses pembelajaran. Menurut Abdul Majid dalam bukunya Perencanaan Pembelajaran, sumber belajar diartikan segala tempat atau lingkungan sekitar, benda dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajari. 
Belajar-mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah misalnya, buku-buku atau bahan-bahan tercetak lainnya. Pengertian itu masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian besar guru. Misalnnya dalam program pengajaran yang biasa disusun oleh para guru terdapat komponen sumber belajar, dan pada umumnya akan diisi oleh buku-buku teks atau buku-buku wajib yang dianjurkan. Pengertian sumber belajar tersebut sama sempitnya bila diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan auditif atau visual saja, misalnya OHP, slides, video, film, dan perangkat keras (hardware) lainnya.
Pengertian yang lebih luas diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa pengalaman itu adalah sumber belajar. Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagi sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar pada hakikatnya adalah sebuah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya. Edgar Dale berpendapat bahwa pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman (cone of experience). Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang kongkrit sampai yang abstrak. Sebagaimana yang telah diuraikan, sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada orang dalam belajarnya. Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam, yaitu; 
1.      Sumber belajar yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau dipergunakan untuk membantu belajar mengajar, biasa disebutlearning resources by design, (sumber belajar yang dirancang).Sumber belajar semacam ini sering disebut bahan pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, brosur, ensiklopedi, program audio, program slide suara, film, video, slides, film strips, transparansi (OHT). Semua perangkat keras ini memang secara sengaja dirancang guna kepentingan pengajaran.

Contoh-contoh sumber belajar yang dirancang

2.      Sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajar berupa segala macam sumber belajar yang ada di sekitar lingkungan kita, sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan. Sumber belajar tersebut tidak dirancang untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber belajar ini disebut learning resources by utilization. Misalnya taman, pasar, toko, museum, kebun binatang, waduk, sawah, terminal, surat kabar, siaran televise, film, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, dan sebagainya yang ada di lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.

Contoh-contoh sumber belajar yang dimanfaatkan
Segenap sumber belajar yang dirancang maupun yang tidak dirancang diklasifikasikan sebagai orang, peralatan, teknik, atau metode, dan kondisi atau lingkungan. Dalam prakteknya, segala macam sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan, tidak selalu harus dibedakan karena memang sulit untuk diidentifikasi secara tegas.

2.2.  Jenis-Jenis Sumber Belajar
Sumber belajar tersebut dapat dibedakan menjadi 6 jenis, yaitu pesan (message), orang (people), bahan (equipment), alat (tool and equipment), teknik (technique), dan lingkungan (setting).
1.      Pesan adalah segala informasi dalam bentuk ide/gagasan, fakta, data, yang disampaikan kepada siswa, biasanya pesan-pesan ini sudah tertuang dalam kurikulum yang berlaku.
2.      Orang adalah manusia yang berperan sebagai pengolah dan penyaji pesan, seperti guru, pembimbing, dan narasumber lain (resource person) yang dilibatkan dalam kegiatan pambelajaran.
3.      Bahan berkaitan dengan software atau perangkat lunak yang berisi pesan-pesan pembelajaran, seperti buku teks, modul, majalah, paket belajar, termasuk juga film, program tevisi, dan kaset audio.
4.      Alat adalah perangkat keras (hard ware) yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran, seperti proyektor OHP, televise, proyektor slide, slide dan pesawat radio.
5.      Teknik adalah prosedur yang digunakan untuk menyajikan pesan/bahan ajar, seperti simulasi, diskusi, demonstrasi, pemecahan masalah.
6.      Sumber belajar yang terakhir, yaitu lingkungan yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Contoh-contoh dari jenis-jenis sumber belajar
2.3.  Kriteria Sumber Belajar
Kriteria umum, merupakan ukuran kasar dalam memilih berbagai sumber belajar, misalnya:
·         Ekonomis. Pengadaan sumber belajar yang bisa dimanfaatkan dengan jangka waktu yang lama (awet) akan lebih ekonomis karena tidak akan mengeluarkan banyak dana dalam waktu singkat.
·         Praktis dan sederhana. Tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan keterampilan khusus yang rumit agar tidak menghabiskan waktu dan dana yang cukup besar.
·         Mudah diperoleh. Sumber belajar hendaknya yang bisa didapatkan dengan mudah. Ini bisa diaplikasikan pada sumber belajar yang tidak dirancang karena dapat dicari di lingkungan sekitar.
·         Bersifat fleksibel. Sumber belajar bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya kemajuan teknologi, nilai, budaya, keinginan berbagai pemakai sumber belajar itu sendiri, seperti halnya kaset video.
·         Komponen-komponennya sesuai tujuan. Sering kali suatu sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai dan pesan yang dibawa juga cocok. Hal ini merupakan criteria yang penting.
 

2.4.  Fungsi Sumber Belajar
Dari berbagai jenis-jenis sumber belajar ada beberapa fungsi yang terdapat di dalamnya, di antaranya:
·         Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
1.      Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
2.      Mengurangi beban gurudalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
·         Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
1.      Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
2.      Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
·         Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
1.      Merancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
2.      Pengembangan bahan pengajaran yangdilandasi oleh penelitian.
·         Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
1.      Meningkatkan kemampuan sumberbelajar;
2.      Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
·         Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
1.      Mengurangi kesenjangan antarapembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
2.      Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
·         Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. 
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa. Selain itu ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari penggunaan sumber belajar menurut Rohani. Manfaat sumber belajar antara lain meliputi:
1.      Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada pesert didik
2.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret
3.      Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.      Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
5.      Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro maupun makro
6.      Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya secara tepat
7.      Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.



2.5.  Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan sebagi sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar atau di sekeliling siswa (makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatn belajar dan pembelajaran secara lebih optimal ( Aptisom, 2008). Menurut Oemar Hamalik bahwa lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah suatu lingkupan yang didalamnya mencakup semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainya yang ada di sekitar yang memiliki makna dan pengaruh tertentu kepada individu.

       
Lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar

2.5.1.      Pemanfaatan Lingkungan sebagai Sumber Belajar IPA
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar.
Basuki, (1993:39) menyebutkan bahwa lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar terdiri dari : (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan menggunakan alam terbuka.
Pemanfaatan lingkungan untuk  sumber belajar misalnya berkemah&karyawisata

Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjutnya.
Menurut Oemar Hamalik bahwa lingkungan belajar/ pembelajaran / pendidikan terdiri dari:
·         Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar, misalnya perubahan kenampakan alam (keadaan tanah setelah gunung meletus, banjir dan tsunami).

Kondisi setelah terjadi bencana (kebakaran, banjir)
·         Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau kelompok kecil, misalnya kebudayaan, adat dan kebiasaan, organisasi sosial.
Adat istiadat dan Kebudayaan asli Indonesia

·         Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu lainnya misalnya hubungan antar anggota keluarga.
·         Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran, misalnya nilai, norma dan adat istiadat.

Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:
·         Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat, digunakan juga untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan, misalnya organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, struktur pemerintahan dll.
·         Lingkungan Alam
Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografi, juga digunakan untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam, misalnya keadaan geografis, ilim, suhu, sumber daya alam (air, hutan, tanah dan batuan)
·         Lingkungan Buatan
Lingkungan buatan sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya pemukiman warga, sekolah, bendungan dll.
Pendidikan dalam lingkungan ini memberi kesempatan siswa untuk mengumpulkan data dari kegiatan pengamatan, pembuatan sketsa, pemotretan, wawancara dan pengukuran. Dalam mengembangkan pembelajaran IPA perlu diingat bahwa lingkungan siswa sendiri adalah sumber belajar IPA yang sangat berharga. Melalui lingkungan kelas, sekolah atau rumah akan sangat berarti bagi siswa untuk berperan aktif dalam memanfaatkan lingkungan mereka. Pendekatan lingkungan diberikan agar siswa peduli terhadap lingkungan. Secara rinci siswa memperoleh hal-hal berikut :
(1)   Peduli akan kualitas lingkungan.
(2)   Rasa tanggung jawab atas tingkah laku mereka terhadap lingkungan.
(3)   Kemauan untuk menilai pengaruh tingkah laku mereka terhadap lingkungan.
(4)   Antusias untuk menyelidiki aspek-aspek lingkungan.
(5)   Sikap menghargai kebutuhan adanya kerjasama lokal, nasional dan internasional.
Menurut Depdiknas (2004: 36) bahwa laboratorium lingkungan dapat bermakna kebun sekolah atau lahan/tanah yang dijadikan alat perantara keberhasilan proses belajar mengajar agar pembelajaran dapat lebih berakar dalam pikiran keterampilan dan sikap anak. Pendidikan IPA diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan memiliki manfaat yang besar dalam pembelajaran khususnya IPA. Lingkungan yang merupakan salah satu objek kajian IPA akan memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar seperti tanaman mangga, pisang, jagung, rumput,singkong, dll. Merupakan sumber belajar yang diarahkan agar siswa dapat mengembangkan dan memadukan antara teori-teori yang mereka terima dikelas dengan pengamatan langsung di alam. Karena siswa juga merasa jenuh belajar di kelas yang pembelajarannya hanya mengacu pada teori-teori dengan penyampaian materi pelajaran dengan metode ceramah.




2.5.2.      Keuntungan Penggunaan Lingkungan Dalam Proses Belajar
Keuntungan yang dapat diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar antara lain (Nana Sudjana, 2010:208):
a) Kegiatan belajar lebih menarik
b) Hakikat belajar lebih bermakna
c) Bahan yang dipelajari lebih faktual
d) Kegiatan belajar lebih komprehensi
e) Sumber belajar menjadi lebih kaya
f) Siswa dapat menghayati aspek-aspek kehidupan

2.5.3.      Kelemahan Penggunaan Lingkungan Dalam Proses Belajar
Kekurangan yang sering terjadi dalam pelaksanaanya dalam penggunaan lingkungan dalam proses belajar ( Nana Sudjana, 2010:208):
a) Kegiatan terkesan main-main karena kurang dipersiapkan
b) Memerlukan waktu yang lama
c) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam kelas












BAB III
PENUTUP

1.1.  Simpulan
·         Sumber belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar.
·         Jenis-jenis sumber belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan.
·         Kriteria sumber belajar yaitu ekonomis, praktis dan sederhana, mudah diperoleh, fleksibel, dan sesuai tujuan.
·         Fungsi sumber belajar di antaranya:
1.      Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
2.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
3.      Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
4.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
5.      Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
6.      Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis. 
·         Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar atau di sekeliling siswa (makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatn belajar dan pembelajaran secara lebih optimal.

1.2.  Saran
Sebagai calon pendidik yang baik, hendaknya mulai dari sekarang menggunakan sumber belajar yang baik. Artinya menggunakan sumber belajar yang variatif dan jelas asal-usulnya jika diambil dari internet agar peserta didik dapat menerima dengan baik.






DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. 1991. Pengolahan Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta
Anonim. 2013. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Sumber Belajar serta Pusat Sumber Belajar.(Online). http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/09/makalah-pengertian-tujuan-dan-fungsi.html. Diakses 15 September 2014.
Tarmizi, Anita. 2012. Makalah Bentuk-Bentuk Sumber Belajar. (Online). http://aadesti.blogspot.com/2012/10/makalah-bentuk-bentuk-sumber-belajar.html. Diakses 15 September 2014.
Suparno, Suhaenah 1999. Pemanfaatan Dan Pengembangan Sumber Belajar Pendidikan Dasar. Depdikbud. Jakarta.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;