BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan
di era globalisasi ini merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk
menunjang efek globalisasi. Dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Indonesia yang selama ini masih rendah. Pendidikan
erat kaitannya dengan proses belajar mengajar. Di mana dalam proses belajar
mengajar terdapat unsur sumber belajar atau dari mana ilmu yang dipelajari itu
kita dapatkan.
Sumber
belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut
dengan istilah “Komponen Sistem Instruksional”. Teknologi instruksional adalah
proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide,
peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam
situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.
Sumber
belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai
bentuk media, yang bertujuan agar dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk
cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang
dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Dengan demikian maka tujuan sumber
belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda,
dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta
didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Dalam makalah ini kami akan membahas lebih mendalam mengenai belajar dan
sumber belajar itu sendiri. Serta membahas lebih dalam tentang sumber-sumber
belajar terutama saat pelajaran IPA untuk anak SD.
1.2.Rumusan Masalah
a.
Apakah yang
dimaksud dengan sumber belajar?
b.
Apa sajakah
jenis-jenis dari sumber belajar?
c.
Bagaimanakah
kriteria sumber belajar?
d.
Apa sajakah
fungsi dari sumber belajar?
e.
Bagaimanakah
lingkungan sebagai sumber belajar?
1.3.Tujuan
a.
Mengetahui apa
yang dimaksud dengan sumber belajar.
b.
Mengetahui
jenis-jenis dari sumber belajar.
c.
Mengetahui
kriteria sumber belajar.
d.
Mengetahui
fungsi dari sumber belajar.
e.
Mengetahui
lingkungan sebagai sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Sumber Belajar
Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan kegiatan belajar
yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil
belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil
belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan
berbagai macam sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan
mempercepat pemahaman dan penguasaan dibidang ilmu yang dipelajarinya. (Wina
Sanjaya).
Barbara
B. Seels dan Rita C. Richey, dalam buku Tenologi Pembelajaran, definisi dan
Kawasannya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sumber ialah asal yang
mendukung terjadinya belajar, termasuk system pelayanan, bahan pembelajaran dan
lingkungan. Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat yang
digunakan dalam proses belajar pembelajaran, melainkan juga tenaga, biaya dan
fasilitas. Sumber belajar mencakup apa saja yang yang dapat digunakan untuk
membantu tiap orang untuk belajar dan menampilkan kompetensinya.
AECT
(Association for Education and Communication Technology) menyatakan bahwa
sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai
tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar adalah
bahan-bahan yang dimanfaatkan dan diperlukan dalam proses pembelajaran, yang
dapat berupa buku teks, media cetak, media elektronik, narasumber, lingkungan
sekitar, dan sebagainya yang dapat meningkatkan kadar keaktifan dalam proses
pembelajaran. Menurut Abdul Majid dalam bukunya Perencanaan Pembelajaran,
sumber belajar diartikan segala tempat atau lingkungan sekitar, benda dan orang
yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik
untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang
berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar
ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar saja, namun juga dilihat dari
proses pembelajaran yang berupa interaksi siswa dengan berbagai sumber belajar
yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan
penguasaan bidang ilmu yang dipelajari.
Belajar-mengajar
sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari
komponen-komponen lain yang saling berinteraksi didalamnya. Salah satu komponen
dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar itu tidak lain
adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar,
baik secara langsung atau tidak langsung, sebagian atau keseluruhan. Sumber
belajar dalam pengertian sempit adalah misalnya, buku-buku atau bahan-bahan
tercetak lainnya. Pengertian itu masih banyak dipakai dewasa ini oleh sebagian
besar guru. Misalnnya dalam program pengajaran yang biasa disusun oleh para
guru terdapat komponen sumber belajar, dan pada umumnya akan diisi oleh
buku-buku teks atau buku-buku wajib yang dianjurkan. Pengertian sumber belajar
tersebut sama sempitnya bila diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang
dapat menyajikan pesan auditif atau visual saja, misalnya OHP, slides, video,
film, dan perangkat keras (hardware) lainnya.
Pengertian
yang lebih luas diberikan oleh Edgar Dale yang menyatakan bahwa
pengalaman itu adalah sumber belajar. Sumber belajar dalam pengertian tersebut
menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala
sesuatu yang dialami dianggap sebagi sumber belajar sepanjang hal itu membawa
pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar pada hakikatnya adalah sebuah
proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya. Edgar Dale berpendapat bahwa
pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar diklasifikasikan menurut
jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman (cone of experience).
Penjenjangan jenis-jenis pengalaman tersebut disusun dari yang kongkrit sampai
yang abstrak. Sebagaimana yang telah diuraikan, sumber belajar adalah segala
daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada orang dalam
belajarnya. Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari dua macam,
yaitu;
1.
Sumber belajar
yang dirancang atau secara sengaja dibuat atau dipergunakan untuk membantu
belajar mengajar, biasa disebutlearning resources by design, (sumber belajar
yang dirancang).Sumber belajar semacam ini sering disebut bahan pembelajaran. Misalnya
buku pelajaran, modul, brosur, ensiklopedi, program audio,
program slide suara, film, video, slides, film strips, transparansi
(OHT). Semua perangkat keras ini memang secara sengaja dirancang guna
kepentingan pengajaran.
Contoh-contoh sumber belajar yang dirancang
2.
Sumber belajar
yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan seseorang dalam belajar berupa segala
macam sumber belajar yang ada di sekitar lingkungan kita, sudah tersedia dan
tinggal dimanfaatkan. Sumber belajar tersebut tidak dirancang
untuk kepentingan tujuan suatu kegiatan pengajaran, namun dapat ditemukan,
dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber belajar ini disebut learning resources
by utilization. Misalnya taman, pasar, toko, museum, kebun binatang, waduk,
sawah, terminal, surat kabar, siaran televise, film, tokoh masyarakat, pejabat
pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, dan sebagainya yang ada di
lingkungan sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar.
Contoh-contoh sumber belajar yang dimanfaatkan
Segenap sumber belajar yang
dirancang maupun yang tidak dirancang diklasifikasikan sebagai orang,
peralatan, teknik, atau metode, dan kondisi atau lingkungan. Dalam prakteknya,
segala macam sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan,
tidak selalu harus dibedakan karena memang sulit untuk diidentifikasi secara
tegas.
2.2. Jenis-Jenis
Sumber Belajar
Sumber belajar tersebut dapat dibedakan menjadi 6 jenis,
yaitu pesan (message), orang (people), bahan (equipment),
alat (tool and equipment), teknik (technique), dan lingkungan (setting).
1.
Pesan adalah segala informasi dalam bentuk ide/gagasan,
fakta, data, yang disampaikan kepada siswa, biasanya pesan-pesan ini sudah
tertuang dalam kurikulum yang berlaku.
2.
Orang adalah manusia yang berperan sebagai pengolah dan
penyaji pesan, seperti guru, pembimbing, dan narasumber lain (resource
person) yang dilibatkan dalam kegiatan pambelajaran.
3.
Bahan berkaitan dengan software atau perangkat lunak yang
berisi pesan-pesan pembelajaran, seperti buku teks, modul, majalah, paket
belajar, termasuk juga film, program tevisi, dan kaset audio.
4.
Alat adalah perangkat keras (hard ware) yang
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran, seperti proyektor OHP,
televise, proyektor slide, slide dan pesawat radio.
5.
Teknik adalah prosedur yang digunakan untuk menyajikan
pesan/bahan ajar, seperti simulasi, diskusi, demonstrasi, pemecahan masalah.
6.
Sumber belajar yang terakhir, yaitu lingkungan yang dapat
dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar.
Contoh-contoh dari jenis-jenis sumber belajar
2.3. Kriteria Sumber
Belajar
Kriteria
umum, merupakan ukuran kasar dalam memilih berbagai sumber belajar, misalnya:
·
Ekonomis.
Pengadaan sumber belajar yang bisa dimanfaatkan dengan jangka waktu yang lama
(awet) akan lebih ekonomis karena tidak akan mengeluarkan banyak dana dalam
waktu singkat.
·
Praktis dan
sederhana. Tidak memerlukan pelayanan yang menggunakan keterampilan khusus yang
rumit agar tidak menghabiskan waktu dan dana yang cukup besar.
·
Mudah
diperoleh. Sumber belajar hendaknya yang bisa didapatkan dengan mudah. Ini bisa
diaplikasikan pada sumber belajar yang tidak dirancang karena dapat dicari di
lingkungan sekitar.
·
Bersifat
fleksibel. Sumber belajar bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional
dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya kemajuan teknologi, nilai,
budaya, keinginan berbagai pemakai sumber belajar itu sendiri, seperti halnya
kaset video.
·
Komponen-komponennya
sesuai tujuan. Sering kali suatu sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai
dan pesan yang dibawa juga cocok. Hal ini merupakan criteria yang penting.
2.4. Fungsi Sumber
Belajar
Dari berbagai jenis-jenis sumber belajar ada beberapa fungsi yang
terdapat di dalamnya, di antaranya:
·
Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan:
1.
Mempercepat
laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
2.
Mengurangi
beban gurudalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
·
Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
1.
Mengurangi
kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
2.
Memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
·
Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
1.
Merancangan
program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
2.
Pengembangan bahan
pengajaran yangdilandasi oleh penelitian.
·
Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
1.
Meningkatkan
kemampuan sumberbelajar;
2.
Penyajian
informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
·
Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu:
1.
Mengurangi
kesenjangan antarapembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas
yang sifatnya kongkrit;
2.
Memberikan
pengetahuan yang sifatnya langsung.
·
Memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu
menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus
menggambarkan tentang alasan dan arti penting sumber belajar untuk kepentingan
proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa. Selain itu ada beberapa manfaat
yang bisa diperoleh dari penggunaan sumber belajar menurut Rohani. Manfaat
sumber belajar antara lain meliputi:
1.
Memberikan pengalaman belajar
secara langsung dan konkret kepada pesert didik
2.
Dapat
menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat
secara langsung dan konkret
3.
Dapat menambah
dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam kelas
4.
Dapat memberi
informasi yang akurat dan terbaru
5.
Dapat membantu
memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik dalam lingkup mikro
maupun makro
6.
Dapat memberi
informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan pemanfaatannya
secara tepat
7.
Dapat
merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.
2.5. Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Lingkungan sebagi sumber belajar
dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar atau di sekeliling siswa
(makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya manusia) yang dapat dimanfaatkan
untuk menunjang kegiatn belajar dan pembelajaran secara lebih optimal (
Aptisom, 2008). Menurut Oemar Hamalik bahwa lingkungan adalah sesuatu yang ada
di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu.
Berdasarkan pendapat para ahli
diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah suatu lingkupan yang
didalamnya mencakup semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya serta makhluk hidup lainya yang ada di sekitar yang memiliki makna
dan pengaruh tertentu kepada individu.
Lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar
2.5.1.
Pemanfaatan
Lingkungan sebagai Sumber Belajar IPA
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan
memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran
siswa. Lingkungan dapat memperkaya bahan dan kegiatan belajar.
Basuki, (1993:39) menyebutkan bahwa lingkungan yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar terdiri dari : (1) lingkungan sosial dan (2) lingkungan
fisik (alam). Lingkungan sosial dapat digunakan untuk memperdalam ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan sedangkan lingkungan alam dapat digunakan untuk
mempelajari tentang gejala-gejala alam dan dapat menumbuhkan kesadaran peserta
didik akan cinta alam dan partispasi dalam memlihara dan melestarikan alam.
Pemanfaatan lingkungan
dapat ditempuh dengan cara melakukan kegiatan dengan membawa peserta didik ke
lingkungan, seperti survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan
sebagainya. Bahkan belakangan ini berkembang kegiatan pembelajaran dengan apa
yang disebut out-bond, yang pada dasarnya merupakan proses pembelajaran dengan
menggunakan alam terbuka.
Pemanfaatan lingkungan untuk
sumber belajar misalnya berkemah&karyawisata
Di samping itu pemanfaatan lingkungan dapat dilakukan dengan cara membawa
lingkungan ke dalam kelas, seperti : menghadirkan nara sumber untuk
menyampaikan materi di dalam kelas. Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar berjalan efektif, maka perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi serta tindak lanjutnya.
Menurut Oemar Hamalik bahwa lingkungan belajar/ pembelajaran /
pendidikan terdiri dari:
·
Lingkungan alam
(fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber
belajar, misalnya perubahan kenampakan alam (keadaan tanah setelah gunung
meletus, banjir dan tsunami).
Kondisi setelah terjadi bencana (kebakaran, banjir)
·
Lingkungan
sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau kelompok kecil,
misalnya kebudayaan, adat dan kebiasaan, organisasi sosial.
Adat istiadat dan Kebudayaan asli Indonesia
·
Lingkungan
personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap
individu lainnya misalnya hubungan antar anggota keluarga.
·
Lingkungan
kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber
belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajaran, misalnya nilai,
norma dan adat istiadat.
Dari semua lingkungan masyarakat yang dapat
digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum dapat
dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu:
·
Lingkungan sosial
Lingkungan
sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan
kehidupan bermasyarakat, digunakan juga untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan
kemanusiaan, misalnya organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian,
struktur pemerintahan dll.
·
Lingkungan Alam
Lingkungan
alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan
geografi, juga digunakan untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam, misalnya
keadaan geografis, ilim, suhu, sumber daya alam (air, hutan, tanah dan batuan)
·
Lingkungan Buatan
Lingkungan
buatan sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan tertentu yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya pemukiman warga, sekolah, bendungan
dll.
Pendidikan dalam lingkungan ini memberi
kesempatan siswa untuk mengumpulkan data dari kegiatan pengamatan, pembuatan
sketsa, pemotretan, wawancara dan pengukuran. Dalam mengembangkan pembelajaran
IPA perlu diingat bahwa lingkungan siswa sendiri adalah sumber belajar IPA yang
sangat berharga. Melalui lingkungan kelas, sekolah atau rumah akan sangat
berarti bagi siswa untuk berperan aktif dalam memanfaatkan lingkungan mereka.
Pendekatan lingkungan diberikan agar siswa peduli terhadap lingkungan. Secara
rinci siswa memperoleh hal-hal berikut :
(1)
Peduli akan kualitas lingkungan.
(2)
Rasa tanggung jawab atas tingkah laku mereka
terhadap lingkungan.
(3)
Kemauan untuk menilai pengaruh tingkah laku
mereka terhadap lingkungan.
(4)
Antusias untuk menyelidiki aspek-aspek
lingkungan.
(5)
Sikap menghargai kebutuhan adanya kerjasama
lokal, nasional dan internasional.
Menurut Depdiknas (2004: 36) bahwa laboratorium
lingkungan dapat bermakna kebun sekolah atau lahan/tanah yang dijadikan alat
perantara keberhasilan proses belajar mengajar agar pembelajaran dapat lebih
berakar dalam pikiran keterampilan dan sikap anak. Pendidikan IPA diarahkan
untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat membantu siswa untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa lingkungan memiliki manfaat yang besar dalam pembelajaran
khususnya IPA. Lingkungan yang merupakan salah satu objek kajian IPA akan
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.
Pemanfaatan lingkungan alam sekitar seperti
tanaman mangga, pisang, jagung, rumput,singkong, dll. Merupakan sumber belajar
yang diarahkan agar siswa dapat mengembangkan dan memadukan antara teori-teori
yang mereka terima dikelas dengan pengamatan langsung di alam. Karena siswa
juga merasa jenuh belajar di kelas yang pembelajarannya hanya mengacu pada
teori-teori dengan penyampaian materi pelajaran dengan metode ceramah.
2.5.2.
Keuntungan Penggunaan Lingkungan Dalam Proses
Belajar
Keuntungan
yang dapat diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar
antara lain (Nana Sudjana, 2010:208):
a)
Kegiatan belajar lebih menarik
b)
Hakikat belajar lebih bermakna
c) Bahan
yang dipelajari lebih faktual
d)
Kegiatan belajar lebih komprehensi
e)
Sumber belajar menjadi lebih kaya
f) Siswa
dapat menghayati aspek-aspek kehidupan
2.5.3.
Kelemahan Penggunaan Lingkungan Dalam Proses
Belajar
Kekurangan
yang sering terjadi dalam pelaksanaanya dalam penggunaan lingkungan dalam
proses belajar ( Nana Sudjana, 2010:208):
a)
Kegiatan terkesan main-main karena kurang dipersiapkan
b)
Memerlukan waktu yang lama
c)
Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam kelas
BAB III
PENUTUP
1.1. Simpulan
·
Sumber belajar
adalah segala sesuatu yang tersedia di sekitar lingkungan belajar yang
berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar.
·
Jenis-jenis
sumber belajar yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan.
·
Kriteria sumber
belajar yaitu ekonomis, praktis dan sederhana, mudah diperoleh, fleksibel, dan
sesuai tujuan.
·
Fungsi sumber
belajar di antaranya:
1.
Meningkatkan
produktivitas pembelajaran dengan jalan:
2.
Memberikan
kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
3.
Memberikan
dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
4.
Lebih
memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
5.
Memungkinkan
belajar secara seketika, yaitu:
6.
Memungkinkan penyajian
pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi yang mampu menembus
batas geografis.
·
Lingkungan
sebagai sumber belajar dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang ada di
sekitar atau di sekeliling siswa (makhluk hidup lain, benda mati, dan budaya
manusia) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatn belajar dan
pembelajaran secara lebih optimal.
1.2. Saran
Sebagai
calon pendidik yang baik, hendaknya mulai dari sekarang menggunakan sumber
belajar yang baik. Artinya menggunakan sumber belajar yang variatif dan jelas
asal-usulnya jika diambil dari internet agar peserta didik dapat menerima
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani. 1991. Pengolahan Pengajaran. Jakarta:Rineka
Cipta
Anonim. 2013. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Sumber Belajar
serta Pusat Sumber Belajar.(Online). http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/09/makalah-pengertian-tujuan-dan-fungsi.html.
Diakses 15 September 2014.
Tarmizi, Anita. 2012. Makalah
Bentuk-Bentuk Sumber Belajar. (Online). http://aadesti.blogspot.com/2012/10/makalah-bentuk-bentuk-sumber-belajar.html. Diakses 15 September 2014.
Suparno,
Suhaenah 1999. Pemanfaatan Dan Pengembangan Sumber Belajar Pendidikan Dasar.
Depdikbud. Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar