BAB XII
KONSEP DASAR PENGAJARAN REMIDIAL
A. KOMPETENSI DALAM PENGAJARAN
REMIDIAL
1.
Konsep pengajaran remidial
2.
Tujuan dan fungsi pengajaran remidial
3.
Teknik pengajaran remidial
B. TUJUAN
1.
Mahasiswa diharuskan dapat menjelaskan
tentang konsep pengajaran remidial
2.
Mahasiswa diharuskan dapat menjelaskan
tentang tujuan dan fungsi pengajaran remidial
3.
Mahasiswa diharuskan dapat menjelaskan teknik
pengajaran remidial
C. PEMBAHASAN
1. Konsep pengajaran Remidial
Remedial
merupakan suatu treatmen atau bantuan untuk mengatasi kesulitan
belajar. Berikut adalah beberapa program asesmen yang bisa dijalankan atau
dijadikan acuan dalam melakukan pengajaran remedial. Yang antara lain dalam
bidang berhitung, membaca pemahaman dan menulis.
Remediasi
mempunyai padanan remediation dalam bahasa Inggris. Kata ini
berakar kata ‘toremedy’ yang bermakna menyembuhkan. Remediasi merujuk pada
proes penyembuahan. Remedial merupakan kata sifat. Karena itu dalam bahasa
Inggris selalu bersama dengan kata benda, misalnya ‘remedial work’, yaitu pekerjaan
penyembuhan, ‘remeial teaching’ – pengajaran penyembuhan. Dsb. Di Indonesia,
istilah ‘remedial’ sering ditulis berdiri sendiri sebagai kata benda. Mestinya
dituliskan menjadi pengajaran remeial, atau kegiatan remedial dsb. Dalam bagian
ini istilah remediasi dan remedial digunakan bersama-sama, yang merujuk pada
suatu proses membantu siswa mengatasi kesulitan belajar terutama mengatasi
miskonsepsimiskonsepsi yang dimiliki.
Dalam random
House Webster’s College Dictionary (1991), remediasi diartikan sebagai intended
to improve poor skill in specified field. Remediasi adalah
kegiatan yang dilaksanakan untuk membetulkan kekeliruan yang dilakukan
siswa. Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remediasi dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan
pembelajaran yang kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya
ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi yang
diharapkan dalam pembelajaran.
Dari
pengertian di atas diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap sebagai
kegiatan remediasi apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Guru
melaksanakan perubahan dalam kegiatan pembelajarannya sesuai dengan kesulitan
yang dihadapi para siswa.
Sifat pokok kegiatan pembelajaran remedial ada tiga yaitu: (1)
menyederhanakan konsep yang komplek (2) menjelaskan konsep yang kabur (3)
memperbaiki konsep yang salah tafsir. Beberapa perlakuan yang dapat diberikan
terhadap sifat pokok remedial tersebut antara lain berupa: penjelasan oleh
guru, pemberian rangkuman, dan advance organizer, pemberian tugas dan
lain-lain.
Pokok bahasan yang belum dapat dikuasai peserta didik merupakan kesulitan belajar
untuk mempelajari pokok bahasan berikutnya. Kenyataan ini akan diperburuk kalau
pokok bahasan yang baru yang akan dipelajari memerlukan keterampilan prasyarat,
disisi lain pokok bahasan yang menjadi prasyarat belum tuntas. Kesulitan lain
untuk mencapai tingkat ketuntasan belajar anatara lain: perbedaan individual
diantara peserta didik dalam kelas dengan sistem pembelajaran klasikal.
Asumsi yang mendasari pertimbangan metode pembelajaran remedial dengan
pendekatan secara individual terhadap peserta didik yang mengalami kesulita
belajar dengan pemberian rangkuman dan advance organizer adalah: (1) belajar
hakekatnya adalah individual (2) pembelajaran klasikal akan selalu dihadapkan
dengan ketidak tuntasan belajar (3) kalau peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dan diberikan pembelajaran kembali secara klasikal seperti
pembelajaran utama, peserta didik akan mengalami kesulitan yang serupa (4)
rangkuman dan advance organizer merupakan strategi pembelajaran untuk
memudahkan pemahaman materi.
2. Tujuan dan fungsi pengajaran remidial
a. Tujuan pengajaran remidial
1)
Agar siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi
belajarnya, dapat mengenal kelemahannya dalam mempelajari suatu bidang studi
dan juga kekuatannya.
2)
Agar siswa dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar
kearah yang lebih baik.
3)
Agar siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar
secara tepat.
4)
Agar siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan
yang dapat mendorong tercapainya hasil yang lebih baik.
5)
Agar siswa dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang
diberikan kepadanya, setelah ia mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi
penyebab kesulitan belajarnya, dan dapat mengembangkan sikap serta kebiasaan
yang baru dalam belajar.
b.
Fungsi pengajaran remedial:
1) Fungsi
korektif, fungsi korektif ini berarti bahwa melalui pengajaran remedial dapat
dilakukan pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum
memenuhi apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran.
2) Fungsi
pemahaman, dengan pengajaran remedial memungkinkan guru, siswa, atau
pihak-pihak lainnya akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik dan
komprehensif mengenai pribadi siswa.
3) Fungsi
penyesuaian, pengajaran remedial dapat membentuk siswa untuk bisa beradaptasi
atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya (proses belajarnya). Artinya, siswa
dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil
yang lebih baik semakin besar.
4) Fungsi
pengayaan, pengajaran remedial akan dapat memperkaya proses pembelajaran,
sehingga materi yang tidak disampaikan dalam pengajaran regular, akan dapat
diperoleh melalui pengajaran remedial.
5) Fungsi
akselerasi, dengan pengajaran remedial akan dapat diperoleh hasil belajar yang
lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif dan efisien.
6) Fungsi
terapeutik, ini berarti bahwa secara langsung atau tidak, pengajaran remedial
akan dapat membantu menyembuhkan atau memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian
siswa yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan.
3. Teknik Pengajaran Remidial
Beberapa teknik dan strategi yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran remedial antara lain, (1) pemberian tugas/pembelajaran individu
(2) diskusi/tanya jawab (3) kerja kelompok (4) tutor sebaya (5) menggunakan
sumber lain. (Ditjen Dikti, 1984; 83).
a.
Pemberian Tugas
Dalam pemberian tugas dapat dilakukan dengan berbagai jenis antara lain
dengan pemberian rangkuman baik dilakukan secara individual maupun secara
kelompok, pemberian advance organizer dan yang sejenis.
b.
Melakukan aktivitas fisik, misal demonstrasi, atau
praktek dan diskusi
Ada
konsep-konseps yang lebih mudah dipahami lewat aktivitas fisik. Contoh, memahami
bahwa volume fluida tidak berubah kalau berada di dalam wadah yang berbeda
bentuknya. Anda sebaiknya menggunakan berbagai media dan alat pembelajaran
sehingga dapat mengkonkritkan konsep yang dipelajarinya, selain itu hendaknya
Anda banyak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengunakan media terebut,
karena siswa pada umumnya perkemangan berpikir mereka berada pada tingkat
operasional konkrit. Mereka akan dapat mencerna dengan baik konsep yang
divisualisasikan atau dikonkritkan.
c.
Kegiatan Kelompok
Diskusi
kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan kelompok dalam kegiatan
remedial adalah dalam menentukan anggota kelompok. Kegiatan kelompok dapat
efektif dalam membantu siswa, jika diantara anggota kelompok ada siswa yang
benar-benar menguasai materi dan mampu memberi penjelasan kepada siswa lainnya.
d.
Tutorial Sebaya
Kegiatan
tutorial dapat dipilih sebagai kegiatan remedial. Dalam kegiatan ini seorang
guru meminta bantuan kepada siswa yang lebih pandai untuk membantu siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Siswa yang dijadikan tutor bisa berasal dari kelas
yang sama atau dari kelas yang lebih tinggi. Apabila menggunakan tutor yang
sebaya sangat membantu sekalai, karena tingkat pemahaman dan penyampaian tutor
yang sebaya lebih dimengerti oleh siswa yang bermasalah, selain itu mereka
tidak merasa canggung dalam menanyakan setiap permasalahan karena usia mereka
sama sehingga mudah dimengerti olehnya.
e.
Menggunakan Sumber Lain
Selain
dengan pembelajaran ulang, kegiatan kelompok, tutorial, guru juga dapat
menggunakan sumber belajar lain yang relevan dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Misalanya guru meminta untuk
mengunjungi ahli atau praktisi yang berkaitan dengan materi yang dibahas,
misalnya ”bagaimana cara mencangkok ” siswa dapat mendatangi tukang kebun yang
kegiatan sehari-hari memang mencakok. Atau juga siswa diminta membaca sumber
lain dan bahkan kalau mungkin mendatangkan anggota masyarakat yang mempunyai
keahlian yang sesuai dengan materi yang dipelajari.
D.
BAHAN DISKUSI
1. Kriteria pengajaran remidial yang
sesuai untuk masing – masing mata pelajaran
2. Keefektifan tutor sebaya dalam
pengajaran remidial
3. Langkah yang harus dilakukan jika
pengajaran remidial tidak berhasil
4. Maksud
dari sifat remidial memperbaiki
konsep yang salah tafsir.
E.
DAFTAR PUSTAKA
Suwarno,Wiji. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta
: Arruzzmedia.
(Diakses,
2 September 2015)
(Diakses,
2 September 2015)
(Diakses,
2 September 2015)
0 komentar:
Posting Komentar