BAB
VIII
MEMAHAMI
PENGEMBANGAN MEDIA DAN BAHAN PEMBELAJARAN
A.
SUB
POKOK BAHASAN
1.
Konsep Media dan Bahan
Pembelajaran
2.
Jenis Media dan Bahan
Pembelajaran
3.
Pengembangan Media dan
Bahan Pembelajaran
4.
Pemanfaatan Media dan
Bahan Pembelajaran
B.
TUJUAN
1.
Selesai mengikuti
perkuliahan, mahasiswa/mahasiswi harus dapat menjelaskan pengertian media dan
bahan pembelajaran.
2.
Selesai mengikuti
perkuliahan, mahasiswa/mahasiswi harus dapat menganalisis jenis mediadan bahan
pembelajaran.
3.
Selesai mengikuti
perkuliahan, mahasiswa/mahasiswi harus dapat menganalisis teknik
pengembangan media dan bahan
pembelajaran.
4.
Selesai mengikuti
perkuliahan, mahasiswa/mahasiswi harus dapat menganalisis kriteriapemanfatan
media dan bahan pembelajaran.
C.
PEMBAHASAN
1.
Konsep
Media dan Bahan Pembelajaran
1.1 Konsep Media
Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin
merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara”
atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima
pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm
(1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs
(1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk
menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video, dsb.
Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar,
termasuk teknologi perangkat keras (Arief S. Sadiman dkk, 2006: 6-7).
Dari ketiga pendapat di atas
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
1.2 Konsep Bahan
Pembelajaran
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National
Center for Competency Based Training).
Menurut Mulyasa (2006), bahan ajar atau materi
pembelajaran (instructional materials)
adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilandan sikap atau nilai.Sedangkan,
menurut Gafur (2004) bahan ajar
adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan
dipelajari oleh siswa. Bahan ajar tersebut berisi materi pelajaran yang harus
dikuasai oleh guru dan disampaikan kepada siswa.
Mulyasa (2006) juga menjelaskan bahwa bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber belajar
yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang
diniatkan
secara khusus maupun bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran. Dengan kata lain bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun
bahan tidak tertulis.
Bahan ajar mempunyai struktur
dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai,
memotivasi peserta didik untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar
peserta didik sehingga menyediakan bimbingan bagi peserta didik untuk
mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak, menyediakan
rangkuman, dan secara umum berorientasi pada peserta didik secara individual (learner
oriented).Biasanya, bahan ajar bersifat mandiri, artinya dapat
dipelajari oleh peserta didik secara mandiri karena sistematis dan lengkap (Panen dan Purwanto, 2004).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahan ajar adalah kumpulan dari materi materi
pelajaran yang disusun dan dikemas
secara sistematis baik berupa cetak maupun non cetak, yang dapat digunakan dalam belajar dan pembelajaran.
2. Jenis Media dan Bahan
Pembelajaran
2.1
Jenis
Media Pembelajaran
Menurut Rudy
Brets, ada 7 klasifikasi media, yaitu:
1.
Media audio visual
gerak, seperti: Film bersuara, film pada televisi, dan animasi.
2.
Media audio visual
diam, seperti : Slide.
3.
Audio semi gerak,
seperti : Tulisan bergerak bersuara.
4.
Media visual bergerak,
seperti : Film bisu.
5.
Media visual diam,
seperti : Slide bisu, halaman cetak, foto.
6.
Media audio, seperti :
Radio, telephon, pita audio.
7.
Media cetak, seperti :
Buku, modul.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10
golongan sbb:
No
|
Golongan
Media
|
Contoh
dalam Pembelajaran
|
I
|
Audio
|
Kaset audio,
siaran radio, CD, telepon
|
II
|
Cetak
|
Buku pelajaran, modul, brosur,
leaflet, gambar
|
III
|
Audio-cetak
|
Kaset audio yang dilengkapi bahan
tertulis
|
IV
|
Proyeksi visual diam
|
Overhead transparansi (OHT), Film
bingkai (slide)
|
V
|
Proyeksi audio visual diam
|
Film bingkai (slide) bersuara
|
VI
|
Visual gerak
|
Film bisu
|
VII
|
Audio Visual gerak,
|
film gerak bersuara, video/VCD, televise
|
VIII
|
Obyek fisik
|
Benda nyata, model, specimen
|
IX
|
Manusia dan lingkungan
|
Guru, Pustakawan, Laboran
|
X
|
Komputer
|
CAI (Computer Assisted
Instructional=Pembelajaran berbantuan komputer), CMI (Computer Managed
Instructional).
|
Dari
beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari:
1.
Media Visual : yaitu
media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik, dll.
2.
Media Audio : media
yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.
3.
Media Audio Visual :
media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televisi, sound slide.
4.
Multimedia : media yang
dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti
: animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet, dan pembelajaran berbasis
komputer.
5.
Media Realita : yaitu
media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti :
binatang, spesimen, herbarium, dll.
2.2
Jenis
Bahan Pembelajaran
Menurut Mulyasa (2006), bentuk-bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran antara lain:
a.
Bahan cetak (Printed)
Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk.
Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan
beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt,
(1994) yaitu:
1)
Bahan tertulis
biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru untuk
menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari.
2)
Biaya untuk
pengadaannya relatif sedikit.
3)
Bahan tertulis
cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara
mudah.
4)
Susunannya menawarkan
kemudahan secara luas dan kreativitas bagiindividu.
5)
Bahan tertulis
relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja.
6)
Bahan ajar yang
baik akan dapat memotivasi pembaca untukmelakukan aktivitas, seperti menandai,
mencatat, membuat sketsa.
7)
Bahan tertulis
dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar.
8)
Pembaca dapat
mengatur tempo secara mandiri.
Bahan cetak terdiri dari:
a) Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang
guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang
memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi
pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Saat ini handout dapat
diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara download dari internet,
atau menyadur dari sebuah buku.
b) Buku
Buku
adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari
pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya:
hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau
hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi. Buku yang baik
adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah
dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya,
isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya. Buku pelajaran berisi tentang ilmu
pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi
akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.
c)
Modul
Modul adalah sebuah
buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri
tanpa atau dengan bimbingan guru.Sebuah
modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya.
Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki
kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih
kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Dengan demikian maka modul harus
menggambarkan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan
dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.
d) Lembar Kerja
Siswa
Lembar
kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas
yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan
dicapainya.
e)
Brosur
Brosur
adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara
bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat
tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi
lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi
Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan
demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian
brosur diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.
f)
Leaflet
Leaflet adalah bahan
cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar
terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan
ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah
dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat
menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
g)
Wallchart
adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi
tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan
tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu mengajar, namun
dalam hal ini wallchart didesain
sebagai bahan ajar.
b.
Audio Visual,
seperti video/film,Video Compact Disc (VCD)
c.
Audio, seperti
radio, kaset, Compact Disc (CD)audio, piringan hitam
d. Visual, seperti foto, gambar, model/maket
e.
Multi
media, seperti CD interaktif, Computer Based,
Internet
3. Pengembangan Media dan
Bahan Pembelajaran
1.
Media Berbasis
Visual
Visualisasi pesan,
informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat dikembangkan
dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis. Grafik,
bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Unsur-unsur visual yang
harus dipertimbangkan menurut Kustandi dan Sutjipto (2011 : 104), adalah:
1)
Kesederhanaan
Secara umum,
kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu
visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan
memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi teks yang
menyertai bahan visual, penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.
2)
Keterpaduan
Keterpaduan mengacu
pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual, ketika diamati akan
berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan
menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu
bentuk meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi
yang dikandungnya.
3)
Penekanan
Meskipun penyajian
visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali konsep yang ingin
disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi
pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,
persfektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur
terpenting.
4)
Keseimbangan
Bentuk atau pola yang
dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi
keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
5)
Bentuk
Bentuk yang aneh atau
asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat dan perhatian.Oleh karena itu,
pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi
pelajaran perlu diperhatikan.
6)
Garis
Garis digunakan untuk
menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk
mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
7)
Tekstur
Tekstur adalah unsur
visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.Tekstur dapat digunakan
untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8)
Warna
Warna digunakan untuk
memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.
2.
Media Berbasis Audio Visual
Media audio visual
merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Disamping
menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi
audio visual dapat digunakan:
1)
Mengembangkan
keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
2)
Mengatur
dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh
dari lokasi.
3)
Menjadikan
model yang akan ditiru oleh siswa.
4)
Menyiapkan
variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau suatu
masalah.
3. Media Berbasis Komputer
Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk
kegiatan produksi audio visual.Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat
perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan
pembelajaran.Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan
menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat
beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi
pengelola pengajaran berbasis komputer:
1)
Perangkat
keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan zaman.
2)
Teknologi
yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat yang dibeli saat ini beberapa tahun
kemudian akan ketinggalan zaman.
3)
Pembuatan
program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa
disiasati dengan pembuatan
modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan pengoperasian program.
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan:
•
Praktek dan
latihan (drill & practice)
•
Tutorial
•
Permainan
(games)
•
Simulasi
(simulation)
•
Penemuan
(discovery)
•
Pemecahan
Masalah (Problem Solving)
4. Media Pembelajaran Berbasis Edutainment
Media pembelajaran yang sekiranya sesuai
dengan era teknologi informasi adalah media berbasis edutainment yang
menggabungkan prinsip hiburan dengan pendidikan. Harapannya, dengan adanya
unsur hiburan, media berbasis edutainment akan lebih disukai siswa dibanding
software pembelajaran biasa. Edutainment dirancang khusus
untuk tujuan pendidikan yang penyajiannya diramu dengan unsur-unsur hiburan
sesuai dengan materinya. Masuknya komputer dalam proses belajar mengajar dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan karena siswa dapat mengatur kecepatan
belajar sesuai dengan kemampuannya. Gambar dan suara yang muncul membuat siswa
tidak cepat bosan, sebaliknya justru merangsang untuk mengetahui lebih jauh
lagi.
Media yang mampu berperan sebagai
tutor maupun ensiklopedia, akan menyediakan informasi dan umpan balik kepada
siswa secara cepat. Siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan secara pasif. Mereka
harus berpikir, dan merespon. Akan tetapi media yang berbasis edutainment tidak
menutup kemungkinan untuk didesain bagi siswa yang kurang aktif di kelas yaitu
dengan memberikan simulasi yang bermakna serta interaktivitas media yang baik. Dalam pengembangannya,
media yang berbasis edutainment diharapkan sesuai dengan karakteristik siswa
seperti tingkat kepandaian, kematangan, serta penguasaan materi prasyarat
sehingga mampu mengantarkan siswa untuk menguasai kompetensi-kompetensi dasar.
Media berbasis edutaintment yang
dibuat diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa belajar mandiri dan
memecahkan masalah. Di dalam penggunaan media ini, siswa dapat menentukan
sendiri apa yang hendak dilakukan. Dengan demikian siswa akan belajar
menganalisis, melihat permasalahan dan menemukan alternatif yang merupakan
langkah pemecahan masalah. Adanya pengambilan tindakan tersebut, kemampuan
siswa untuk memecahkan masalah akan meningkat.
4. Pemanfaatan Media dan
Bahan Pembelajaran
4.1 Pemanfaatan Media
Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. pengajaran
lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
b. bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami
pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan
baik
c. metode
pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak
kehabisan tenaga
d. pembelajar
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
4.2 Pemanfaatan Bahan
Pembelajaran
a.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
lebih menarik dan mengesankan;
b.
Peserta didik lebih
banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan
berbagai petunjuk bahan ajar dari pendidik;
c.
Peserta didik
mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus
dikuasainya.
D.
BAHAN
DISKUSI
1.
Setelah mempelajari
mengenai konsep media pembelajaran, dapat diketahui bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses
belajar pada diri peserta didik, apakah semua media dapat digunakan sebagai
media pembelajaran? Apakah semua media bisa disebut media pembelajaran?
2.
Dalam membuat media
pembelajaran tidak dipungkiri terdapat hambatan. Apa sajakah yang menjadi
hambatan guru dalam membuat media pembelajaran?
3.
Setiap pengembangan
media dan bahan pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing,
apa sajakah yang menjadi kekurangan media dan bahan pembelajaran tersebut dan
bagaimana upaya menanggulangiatau meminimalisir kekurangan tersebut?
4.
Media pembelajaran
berbasis edutainment adalah media yang digunakan menggunakan prinsip pendidikan
dan hiburan. Hiburan seperti apa sajakah yang dapat dimasukkan dalam media
pembelajaran berbasis edutainment tersebut?
E.
SUMBER
PUSTAKA
(diakses
tanggal 6 September 2015 pukul 14.00 WIB)
(diakses
tanggal 6 September 2015 pukul 14.00 WIB)
http://kurniaoktafrima.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi.html(diakses tanggal 6 September 2015 pukul
14.00 WIB)
0 komentar:
Posting Komentar