Kamis, 09 Juni 2016

Pengembangan Media dan Bahan Pembelajaran



BAB VIII
MEMAHAMI PENGEMBANGAN MEDIA DAN BAHAN PEMBELAJARAN

A.      SUB POKOK BAHASAN
1.    Konsep Media dan Bahan Pembelajaran
2.    Jenis Media dan Bahan Pembelajaran
3.    Pengembangan Media dan Bahan Pembelajaran
4.    Pemanfaatan Media dan Bahan Pembelajaran

B.       TUJUAN
1.    Selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa/mahasiswi harus dapat menjelaskan pengertian media dan bahan pembelajaran.
2.    Selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa/mahasiswi harus dapat menganalisis jenis mediadan bahan pembelajaran.
3.    Selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa/mahasiswi harus dapat menganalisis teknik
pengembangan media dan bahan pembelajaran.
4.    Selesai mengikuti perkuliahan, mahasiswa/mahasiswi harus dapat menganalisis kriteriapemanfatan media dan bahan pembelajaran.

C.      PEMBAHASAN
1.    Konsep Media dan Bahan Pembelajaran
1.1     Konsep Media Pembelajaran
                 Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video, dsb. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras (Arief S. Sadiman dkk, 2006: 6-7).  
                 Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
1.2    Konsep Bahan Pembelajaran
                        Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training).
                  Menurut Mulyasa (2006), bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilandan sikap atau nilai.Sedangkan, menurut Gafur (2004) bahan ajar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Bahan ajar tersebut berisi materi pelajaran yang harus dikuasai oleh guru dan disampaikan kepada siswa.
                  Mulyasa (2006) juga menjelaskan bahwa bahan ajar merupakan salah satu bagian dari sumber belajar yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran, baik yang diniatkan secara khusus maupun bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Dengan kata lain bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
                  Bahan ajar mempunyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai, memotivasi peserta didik untuk belajar, mengantisipasi kesukaran belajar peserta didik sehingga menyediakan bimbingan bagi peserta didik untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak, menyediakan rangkuman, dan secara umum berorientasi pada peserta didik secara individual (learner oriented).Biasanya, bahan ajar bersifat mandiri, artinya dapat dipelajari oleh peserta didik secara mandiri karena sistematis dan lengkap (Panen dan Purwanto, 2004).
                 Dari pengertian diatas dapat disimpulkan  bahan ajar adalah kumpulan dari materi materi pelajaran  yang disusun dan dikemas secara sistematis baik berupa cetak maupun non cetak, yang dapat digunakan  dalam belajar dan pembelajaran.

2.    Jenis Media dan Bahan Pembelajaran
2.1      Jenis Media Pembelajaran
Menurut Rudy Brets, ada 7 klasifikasi media, yaitu:
1.    Media audio visual gerak, seperti: Film bersuara, film pada televisi, dan animasi. 
2.    Media audio visual diam, seperti : Slide. 
3.    Audio semi gerak, seperti : Tulisan bergerak bersuara. 
4.    Media visual bergerak, seperti : Film bisu.
5.    Media visual diam, seperti : Slide bisu, halaman cetak, foto. 
6.    Media audio, seperti : Radio, telephon, pita audio. 
7.    Media cetak, seperti : Buku, modul.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb:
 No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
I
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
III
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
IV
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
V
Proyeksi audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI
Visual gerak
Film bisu
VII
Audio Visual gerak,
film gerak bersuara, video/VCD, televise
VIII
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
IX
Manusia dan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X
Komputer
CAI (Computer Assisted Instructional=Pembelajaran berbantuan komputer), CMI (Computer Managed Instructional).

Dari beberapa pengelompokan di atas, dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari:
1.    Media Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar,            poster, kartun, grafik, dll. 
2.    Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio,            mp3, radio. 
3.    Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti :            film bersuara, video, televisi, sound slide. 
4.    Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap,     seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet,         dan pembelajaran berbasis komputer. 
5.    Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik       digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang,        spesimen, herbarium, dll.
2.2      Jenis Bahan Pembelajaran
Menurut Mulyasa (2006), bentuk-bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran antara lain:
a.     Bahan cetak (Printed)
     Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, (1994) yaitu:
1)   Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang dipelajari.
2)   Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit.
3)   Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah.
4)   Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagiindividu.
5)   Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja.
6)   Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untukmelakukan aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa.
7)   Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar.
8)   Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.
Bahan cetak terdiri dari:
a)   Handout
Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambilkan dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.  Saat ini handout dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain dengan cara download dari internet, atau menyadur dari sebuah buku. 
b)   Buku
Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan, aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi.   Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.  Buku pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-fikiran fiksi si penulis, dan seterusnya.

c)      Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru.Sebuah modul akan bermakna kalau peserta didik dapat dengan mudah menggunakannya. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya.  Dengan demikian maka modul harus menggambarkan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh peserta didik, disajikan dengan menggunakan bahasa yang baik, menarik, dilengkapi dengan ilustrasi.
d)   Lembar Kerja Siswa
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.  Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.  Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya.
e)   Brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996).   Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.
f)        Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit.  Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.   Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
g)      Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau  grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu.  Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat bantu mengajar, namun dalam hal ini wallchart didesain sebagai bahan ajar.
b.      Audio Visual, seperti video/film,Video Compact Disc (VCD)
c.      Audio, seperti radio, kaset, Compact Disc (CD)audio, piringan hitam
d.     Visual, seperti foto, gambar, model/maket
e.      Multi media, seperti CD interaktif, Computer Based, Internet

3.    Pengembangan Media dan Bahan Pembelajaran
1.    Media Berbasis Visual
     Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin di sampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/illustrasi, sketsa/gambar garis. Grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Unsur-unsur visual yang harus dipertimbangkan menurut Kustandi dan Sutjipto (2011 : 104), adalah:
1)        Kesederhanaan
       Secara umum, kesederhanaan itu mengacu pada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visualisasi. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan visual itu. Pesan atau informasi teks yang menyertai bahan visual, penggunaan kata harus dengan huruf yang mudah dipahami.
2)        Keterpaduan
       Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual, ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan, sehingga sajian visual itu merupakan suatu bentuk meyeluruh yang dapat dikenal dan dapat membantu pemahaman pesan serta informasi yang dikandungnya.
3)        Penekanan
       Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, namun seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, persfektif, warna, atau ruang, penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.
4)        Keseimbangan
       Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
5)        Bentuk
       Bentuk yang aneh atau asing bagi siswa, dapat membangkitkan minat dan perhatian.Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
6)        Garis
       Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur, sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
7)        Tekstur
       Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8)        Warna
       Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan.
2.    Media Berbasis Audio Visual
     Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio visual dapat digunakan:
1)        Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah didengar.
2)        Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan   pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.
3)        Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
4)        Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau suatu masalah.
3.    Media Berbasis Komputer
     Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi audio visual.Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran.Ditambah dengan teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan pembelajaran.
     Dibalik kehandalan komputer sebagai media pembelajaran terdapat beberapa persoalan yang sebaiknya menjadi bahan pertimbangan awal bagi pengelola pengajaran berbasis komputer:
1)        Perangkat keras dan lunak yang mahal dan cepat ketinggalan zaman.
2)        Teknologi yang sangat cepat berubah, sangat memungkinkan perangkat       yang dibeli saat ini beberapa tahun kemudian akan ketinggalan zaman.
3)        Pembuatan program yang rumit serta dalam pengoperasian awal perlu          pendamping guna menjelaskan penggunaannya. Hal ini bisa disiasati            dengan pembuatan modul pendamping yang menjelaskan penggunaan dan         pengoperasian program.
Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan:
         Praktek dan latihan (drill & practice)
         Tutorial
         Permainan (games)
         Simulasi (simulation)
         Penemuan (discovery)
         Pemecahan Masalah (Problem Solving)
4.    Media Pembelajaran Berbasis Edutainment           
       Media pembelajaran yang sekiranya sesuai dengan era teknologi informasi adalah media berbasis edutainment yang menggabungkan prinsip hiburan dengan pendidikan. Harapannya, dengan adanya unsur hiburan, media berbasis edutainment akan lebih disukai siswa dibanding software pembelajaran biasa.               Edutainment dirancang khusus untuk tujuan pendidikan yang penyajiannya diramu dengan unsur-unsur hiburan sesuai dengan materinya. Masuknya komputer dalam proses belajar mengajar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan karena siswa dapat mengatur kecepatan belajar sesuai dengan kemampuannya. Gambar dan suara yang muncul membuat siswa tidak cepat bosan, sebaliknya justru merangsang untuk mengetahui lebih jauh lagi.
       Media yang mampu berperan sebagai tutor maupun ensiklopedia, akan menyediakan informasi dan umpan balik kepada siswa secara cepat. Siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan secara pasif. Mereka harus berpikir, dan merespon. Akan tetapi media yang berbasis edutainment tidak menutup kemungkinan untuk didesain bagi siswa yang kurang aktif di kelas yaitu dengan memberikan simulasi yang bermakna serta interaktivitas media yang baik.         Dalam pengembangannya, media yang berbasis edutainment diharapkan sesuai dengan karakteristik siswa seperti tingkat kepandaian, kematangan, serta penguasaan materi prasyarat sehingga mampu mengantarkan siswa untuk menguasai kompetensi-kompetensi dasar.
       Media berbasis edutaintment yang dibuat diharapkan mampu meningkatkan kemampuan siswa belajar mandiri dan memecahkan masalah. Di dalam penggunaan media ini, siswa dapat menentukan sendiri apa yang hendak dilakukan. Dengan demikian siswa akan belajar menganalisis, melihat permasalahan dan menemukan alternatif yang merupakan langkah pemecahan masalah. Adanya pengambilan tindakan tersebut, kemampuan siswa untuk memecahkan masalah akan meningkat.

4.    Pemanfaatan Media dan Bahan Pembelajaran
4.1    Pemanfaatan Media Pembelajaran
       Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
                                     a.     pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar
                                     b.     bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik
                                     c.     metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga
                                    d.     pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
4.2    Pemanfaatan Bahan Pembelajaran
a.    Kegiatan pembelajaran dilaksanakan lebih menarik dan mengesankan;
b.    Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dengan bimbingan berbagai petunjuk bahan ajar dari pendidik;
c.    Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.

D.      BAHAN DISKUSI
1.   Setelah mempelajari mengenai konsep media pembelajaran, dapat diketahui bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik, apakah semua media dapat digunakan sebagai media pembelajaran? Apakah semua media bisa disebut media pembelajaran?
2.   Dalam membuat media pembelajaran tidak dipungkiri terdapat hambatan. Apa sajakah yang menjadi hambatan guru dalam membuat media pembelajaran?
3.   Setiap pengembangan media dan bahan pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing, apa sajakah yang menjadi kekurangan media dan bahan pembelajaran tersebut dan bagaimana upaya menanggulangiatau meminimalisir kekurangan tersebut?
4.   Media pembelajaran berbasis edutainment adalah media yang digunakan menggunakan prinsip pendidikan dan hiburan. Hiburan seperti apa sajakah yang dapat dimasukkan dalam media pembelajaran berbasis edutainment tersebut?

E.       SUMBER PUSTAKA
(diakses tanggal 6 September 2015 pukul 14.00 WIB)
(diakses tanggal 6 September 2015 pukul 14.00 WIB)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;