MAKALAH
Fenomena Fisik dan Spasial
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam mata pelajaran IPS di SD,
konsep – konsep Geografi mempunyai porsi yang cukup besar. Geografi itu
memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang dimensi ruang yang merupakan
sesuatu yang selalu akan dialaminya. Ruang lingkup pelajaran IPS yang bersumber
dari Geografi antara lain meliputi konsep – konsep tentang fenomena fisik dan
konsep – konsep tentang fenomena spasial, serta tentang hubungan timbal balik
antara manusia dengan alam.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud
fenomena fisik?
2.
Apa yang dimaksud
fenomena spasial?
3.
Bagaimana hubungan
timbal balik antara manusia dengan alam?
C.
Tujuan
1.
Untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kajian IPS
2.
Untuk mengetahui apa
itu fenomena fisik
3.
Untuk mengetahui apa
itu fenomena spasial
4.
Untuk mengetahui
bagaimana hubungan timbal balik antara manusia dengan alam
D.
Metode Pemecahan
Masalah
Kami menggunakan metode studi perpustakaan yaitu menggunakan
buku – buku sumber yang ada di perpustakaan mengenai Fenomena Fisik, Fenomena Spasial,
dan Hubungan Timbal Balik Manusia dengan Alam kemudian setelah itu kami
mengambil kesimpulan dan setelah itu pula kami juga mencari informasi dari
internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Fenomena Fisik
Fenomena fisik yaitu fenomena
yang hanya membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain
meliputi tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya. Aspek fisik yang
dibahas dalam makalah ini yaitu morfologi tanah, hidrologi, cuaca, dan iklim.
1.
Morfologi Tanah
Morfologi
tanah adalah ilmu yang
mengamati sifat tanah dalam berbagai lapisan tanah dan
susunannya di dalam lapisan tersebut. Morfologi
tanah berbeda dengan klasifikasi
tanah dalam
teori pedogenesis karena
pembentukan tanah bersifat dinamis dan tidak tetap sehingga berubah seiring
waktu.
Sifat yang diamati dalam morfologi tanah
mencakup komposisi, bentuk, struktur dan susunan tanah, sifat dari tanah dasar,
persebaran akar tumbuhan dan pori-pori tanah, translokasi ion dan mineral, dan
konsistensi tanah. Pengamatan biasanya dilakukan pada profil tanah yang
dipotong secara vertikal dua dimensi dengan luas permukaan tanah tidak lebih
dari satu meter persegi namun kedalaman dapat bervariasi.
Jenis tanah menurut Dudal dan Suparaptoharjo (1957)
terdiri dari:
1) Latosol:
adalah tanah yang telah mengalami pelapukan lanjut dengan kandungan bahan
organik, mineral primer dan unsur hara rendah, bereaksi masam (pH 4.5 – 5.5),
terjadi akumulasi seskuioksida, tanah berwarna merah, coklat kemerahan hingga
coklat kekuningan atau kuning. Tanah terdapat mulai dari daerah pantai hingga
900 m dengan curah hujan antara 2500 – 7000 mm per tahun.
2) Andosol:
adalah tanah yang berwarna hitam sampai coklat tua dengan kandungan bahan
organik tinggi, remah dan porous, licin (smeary) dan reaksi tanah antara 4.5 –
6.5. Horison bawah-permukaan berwarna coklat sampai coklat kekuningan dan
kadang dijumpai padas tipis akibat semenatsi silika. Tanah ini dijumpai pada
daerah dengan bahan induk vulkanis mulai dari pinggiran pantai sampai 3000 m
diatas permukaan laut dengan curah hujan yang tinggi serta suhu rendah pada
daerah dataran tinggi.
3) Podsolik
Merah Kuning: merupakan tanah sangat tercuci yang berwarna abu-abu muda sampai
kekuningan pada horison permukaan sedang lapisan bawah berwarna merah atau
kuning dengan kadar bahan organik dan kejenuhan basa yang rendah serta reaksi
tanah yang masam sampai sangat masam (pH 4.2 – 4.8). Pada horison bawah
permukaan terjadi akumulasi liat dengan struktur tanah gumpal dengan
permeabilitas rendah. Tanah mempunyai bahan induk batu endapan bersilika,
napal, batu pasir dan batu liat. Tanah ini dijumpai pada ketinggian antara 50 –
350 m dengan curah hujan antara 2500 – 3500 mm/tahun.
4) Mediteran
Merah Kuning: merupakan tanah yang berkembang dari bahan induk batu kapur
dengan kadar bahan organik rendah, kejenuhan basa sedang sampai tinggi, tekstur
berat dengan struktur tanah gumpal, reaksi tanah dari agam masam sampai sedikit
alkalis (pH 6.0 – 7.5). Dijumpai pada daerah mulai dari muka laut sampai 400 m
pada iklim tropis basah dengan bulan kering nyata dan curah hujan tahunan
antara 800 – 2500 mm.
5) Regur:
merupakan tanah yang berwarna kelabu tua sampai hitam, kadar bahan organik
rendah, tekstur liat berat, reaksi tanah netral sampai alkalis. Tanah akan
retak-retak jika kering dan lekat jika basah. Bahan induk tanah dari marl,
shale (napal), berkapur, endapan alluvial atau volkanik. Ditemukan mulai dari
muka laut sampai 200 m dengan iklim tropis basah sampai subtropics dengan curah
hujan tahunan antara 800 – 2000 mm.
5)Podsol:
merupakan tanah dengan bahan organik cukup tinggi yang terdapat diatas lapisan
6) Berpasir
yang mengalami pencucian dan berawrna kelabu pucat atau terang. Dibawah horison
berpasir terdapat horison iluviasi berwarna coklat tua sampai kemerahan akibat
adanya iluviasi bahan organik dengan oksida besi dan alumunium. Tanah ini
berkembang dari bahan induk endapan yang mengandung silika , batu pasir atau
tufa volkanik masam. Tanah dijumpai mulai dari permukaan laut sampai 2000 m
dengan curah hujan 2500 – 3500 mm/tahun.
7) Tanah
Sawah: disebut juga sebagai ‘paddy soil’ yang mempunyai horison permukaan
berwarna pucat karena terjadi reduksi Fe dan Mn akibat genangan air sawah.
Senyawa Fe dan Mn akan mengendap dibawah lapisan reduski dan membentuk konkresi
dan horison agak memadas. Sifat tanah sawah beragam tergantung dari bahan induk
penyusunnya. Oleh sebab itu istilah tanah sawah tidak digunakan lagi pada
sistem klasifikasi tanah selanjutnya
8) Hidrosol:
merupakan tanah yang banyak dipengaruhi oleh kadar air tanah. Nama Hidrosol
terlalu umum maka nama ini tidak lagi digunakan. Tanah yang termasuk Hidrosol
ini dapat dibedakan atas glei humus, hidromorf kelabu, planosol, glei humus
rendah dan laterit air tanah. Dasar pembeda dari jenis-jenis tanah ini adalah
tinggi rendahnya kadar air tanah.
9) Calcisol:
merupakan nama kelompok tanah yang kaya akan kalsium. Tanah dapat dibedakan
menjadi: rendzina, brown forest soil, mediteran kalsimorfik.
10) Regosol:
merupakan tanah muda yang berkembang dari bahan induk lepas (unconsolidated)
yang bukan dari bahan endapan alluvial dengan perkembangan profil tanah lemah
atau tanpa perkembangan profil tanah.
11) Litosol:
merupakan tanah yang dangkal yang berkembang diatas batuan keras dan belum
mengalami perkembangan profil akibat dari erosi. Dijumpai pada daerah dengan
lereng yang curam.
12) Aluvial:
merupakan tanah yang berasal dari endapan alluvial atau koluvial muda dengan
perkembangan profil tanah lemah sampai tidak ada. Sifat tanah beragam
tergantung dari bahan induk yang diendapkannya serta penyebarannya tidak
dipengaruhi oleh ketinggian maupun iklim.
13) Tanah
Organik: merupakan tanah dengan kadar bahan organik tinggi dan lapisan gambut
yang tebal. Tanah jenuh air sepanjang tahun dengan reaksi tanah masam, dranase
sangat buruk dan curah hujan yang tinggi.
13)
2.
Hidrologi
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air
bumi, terjadinya peredaran dan agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan
reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup
(Internatinal Glossary of Hidrology, 1974) [ErsinSeyhan,1990]. Karena
perkembangan yang ada maka ilmu hidrologi telah berkembang menjadi ilmu yang
mempelajari sirkulasi air. Jadi dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu untuk
mempelajari; presipitasi (precipitation), evaporasi dan transpirasi
(evaporation), aliran permukaan (surface stream flow), dan air tanah (groun
water).
SIKLUS HIDROLOGI
Pada
prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang
dinamakan “siklus hidrologi”. Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang
berkaitan, dimana air diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan
kembali Hujan yang jatuh ke bumi baik langsung menjadi aliran maupun tidak
langsung yaitu melalui vegetasi atau media lainnnya akan membentuk siklus
aliran air mulai dari tempat yang tinggi (gunung, pegunungan) menuju ke tempat
yang rendah baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah yang berakhir di
laut.Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada dipermukaan
bumi akan berubah wujud berupa gas/uap akibat panas matahari dan disebut dengan
penguapan atau evaporasi dan transpirasi. Uap ini bergerak di atmosfer (udara)
kemudian akibat perbedaan temperatur di atmosfer dari panas menjadi dingin maka
air akan terbentuk akibat kondensasi dari uap menjadi cairan (from air to
liquid state). Bila tempertur berada di bawah titik beku (freezing point)
kristal-kristal es terbentuk. Tetesan air kecil (tiny droplet) umbuh oleh
kondensasi dan berbenturan dengan tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan
udara turbulen sampai pada kondisi yang cukup besar menjadi butir-butir air.
Apabila jumlah butir sir sudah cukup banyak dan akibat berat sendiri (pengaruh
gravitasi) butir-butir air itu akan turun ke bumi dan proses turunnya butiran
air ini disebut dengan hujan atau presipitasi. Bila temperatur udara turun
sampai dibawah 0º Celcius, maka butiran air akan berubah menjadi salju [Chow
dkk., 1988].
Salju
jadi persoalan yang penting di tempat atau negara yang mempunyai perbedaan
temperatur yang besar pada waktu musim panas (summer) temperatur bisa mencapai
+ 35ºC, namun pada waktu musim dingin (winter) temperatur bisa mencapai - 35º
(bahkan lebih).
Hujan
jatuh ke bumi baik secara langsung maupun melalui media misalnya melalui
tanaman (vegetasi). Di bumi air mengalir dan bergerak dengan berbagai cara.
Pada retensi (tempat penyimpanan) air akan menetap untuk beberapa waktu.
Retensi dapat berupa retensi alam seperti darah-daerah cekungan, danau
tempat-tempat yang rendah dll., maupun retensi buatan seperti tampungan, sumur,
embung, waduk dll.
Secara
gravitasi (alami) air mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah,
dari gunung-gunung, pegunungan ke lembah, lalu ke daerah yang lebih rendah,
sampai ke daerah pantai dan akhirnya akan bermuara ke laut. Aliran air ini
disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini
biasanya akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju kesistem
jaringan sungai, sistem danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir
mulai dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju
mulut sungai atau sering disebut estuary yaitu tempat bertemunya sungai dengan
laut.
Air
hujan sebagian mengalir meresap kedalam tanah atau yang sering disebut dengan
Infiltrasi, dan bergerak terus kebawah. Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian
menguap (evaporasi dan transpirasi) dan membentuk uap air. Sebagian lagi
mengalir masuk kedalam tanah (infiltrasi, perkolasi, kapiler). Air tanah adalah
air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang – ruang antara
butir – butir tanah dan di dalam retak – retak dari batuan. Dahulu disebut air
lapisan danyang terakhir disebut air celah (fissure water). Aliran air tanah
dapat dibedakan menjadi aliran tanah dangkal, aliran tanah antara dan aliran
dasar (base flow). Disebut aliran dasar karena aliran ini merupakan aliran yang
mengisi sistem jaringan sungai. Hal ini dapat dilihat pada musim kemarau,
ketika hujan tidak turun untuk beberapa waktu, pada suatu sistem sungai tertentu
aliran masih tetap dan kontinyu. Sebagian air yang tersimpan sebagai air tanah
(groundwater) yang akan keluar ke permukaan tanah sebagai limpasan, yakni
limpasan permukaan (surface runoff), aliran intra (interflow) dan limpasan air
tanah (groundwater runoff) yang terkumpul di sungai yang akhirnya akan mengalir
ke laut kembali terjadi penguapan dan begitu seterusnya mengikuti siklus
hidrogi. Penyimpanan air tanah besarnya tergantung dari kondisi geologi
setempat dan waktu. Kondisi tata guna lahan juga berpengaruh terhadap tampungan
air tanah, misalnya lahan hutan yang beralih fungsi mejadi daerah pemukiman dan
curah hujan daerah tersebut. Sebagai permulaan dari simulasi harus ditentukan
penyimpangan awal ( initial storage ). Hujan jatuh ke bumi baik secara langsung
maupun melalui media misalnya melalui tanaman (vegetasi), masuk ke tanah begitu
juga hujan yang terinfiltrasi. Sedangkan air yang tidak terinfiltrasi yang
merupakan limpasan mengalir ke tempat yang lebih rendah, mengalir ke danau dan
tertampung. Dan hujan yang langsung jatuh di atas sebuah danau (reservoir) air
hujan (presipitasi) yang langsung jatuh diatas danau menjadi tampungan
langsung. Air yang tertahan di danau akan mengalir melalui sistem jaringan
sungai, permukaan tanah (akibat debit banjir) dan merembes melalui tanah. Dalam
hal ini air yang tertampung di danau adalah inflowsedangkan yang mengalir atau
merembes adalah outflow.
Akibat
panas matahari air dipermukaan bumi juga akan berubah wujud menjadi gas/ uap
dalam proses evaporasi dan bila melalui tanaman disebut transpirasi. Air akan
di ambil oleh tanaman melalui akar-akarnya yang dipakai untuk kebutuhan hidup
dari tanaman trsebut, lalu air di dalam tanaman juga akan keluar berupa uap
akibat energi panas matahari (evaporasi). Proses pengambilan air oleh akar
tanaman kemudian terjadinya penguapan dari dalam tanaman disebut
transpirasi.Evaporasi yang lain dapat terjadi pada sistem sungai, embung,
reservoir, waduk maupun air laut yang merupakan sumber air terbesar. Walaupun
laut adalah tempat dengan sumber air terbesar namun tidak bisa langsung di
manfaatkan sebagai sumber kehidupan karena mengandung garam atau air asin (salt
water).Siklus Hidrologi Tertutup Uap dan gas bergerak di atmosfer. Proses
selanjutnya sama seperti yang diuraikan di atas dan terus berulang. Kejadian
inilah akan membentuk pergerakan suatu siklus hidrologi. Siklus hidrologi juga
menunjukkan semua hal yang berhubungan dengan air. Bila dilihat keseimbangan
air secara menyeluruh maka air tanah dan aliran permukaan: sungai, danau,
penguapan dll. merupakan bagian-bagian dari beberapa aspek yang menjadikan
siklus hidrologi menjadi seimbang sehingga disebut dengan siklus hidrologi yang
tertutup (closed system diagram of the global hydrologycal cycle).
Siklus Hidrologi Terbuka
Aliran air tanah bisa merupakan satu atau lebih dari
sub-sistem dan tidak lagi tertutup, karena sistem tertutup itu dipotong pada
bagian tertentu dari seluruh sistem aliran. Transportasi aliran di luar bagian
aliran air tanah merupakan masukkan dan keluaran dari sub-sistem aliran air
tanah tersebut, demikian pula aliran air permukaan.
3. Cuaca
dan Iklim
A. Definisi Cuaca dan Iklim
- Cuaca adalah keadaan udara pada
suatu waktu yang relatif singkat dan tempat
yang relatif sempit
- Iklim merupakan keadaan cuaca
rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu
yang relatif lama
B.
Unsur-Unsur Pembentuk Cuaca
dan Iklim
1)
Radiasi
Matahari
Yang
menyebabkan adanya panas di permukaan bumi. Radiasi matahari datang ke bumi.
Radiasi matahari datang ke bumi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Unsur
radiasi matahari yang perlu diperhatikan adalah intensitas radiasi dan lamanya
radiasi berlangsung. Intensitas radiasi matahari terbesar terjadi di daerah
tropis.
2)
Temperatur
Udara
Temperatur
udara adalah derajat panas udara. Alat untuk mengukur temperature udara
adalah termometer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara suatu daerah adalah :
a.
Sudut datang sinar matahari
b.
Cerah tidaknya cuaca
c.
Lama penyinaran matahari
d.
Letak lintang
e.
Ketinggian tempat
3)
Tekanan
Udara
Tekanan
udara adalah tekanan yang diberikan oleh setiap satuan luas bidang datar dari
permukaan bumi sampai batas atmosfer. Alat untuk mengukur tekanan udara
disebut barometer. Faktor
utama yang mempengaruhi perbedaan tekenan udara adalah temperature udara.
Daerah yang mendapat panas terus-menerus merupakan daerah yang mempunyai
tekanan udara minimum sedangkan daerah yang pemanasannya kurang, bertekanan
maksimum.
4)
Angin
Angin adalah
udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke
daerah yang bertekanan minimum. Angin terjadi akibat adanya perbedaan tekanan
udara. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer.
Jenis-jenis
angin dapat dibedakan :
a.
Angin tetap yang meliputi angin barat, angin timur,
angin pasat, angin anti pasat.
b.
Angin periodik yang meliputi angin muson adalah angin
yang setiap setengah tahun bertiupnya berganti arah. Angin muson dapat
dibedakan menjadi angin muson laut dan angin muson darat selain angin muson ada
angin darat dan angin laut, angin gunung, dan angin
lembah.
Proses terjadinya angin lembah dan angin gunung
c.
Angin lokal yang meliputi angin siklon yaitu angin di
daerah depresi yang memiliki barometris minimum dan di kelilingi barometris
maksimum. Angin
antisiklon adalah angin di daerah kompresi yang memiliki barometris maksimum
dan dikelilingi barometris
minimum. Angin fohn
angin yang bersifat panas dan kerin yang turun di daerah pegunungan.
Angin siklon
5)
Kelembaban
Udara
Kelembaban
udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam udara.
6)
Awan
Awan terjadi
akibat adanya proses kondensasi dari uap air. Awan yang mencapai permukaan bumi
disebut kabut.
Pembagian awan berdasarkan morfologi
7)
Hujan
Hujan adalah
peristiwa jatuhnya titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara alami. Alat
untuk mengukur besarnya curah hujan adalah ombrometer atau disebut raingauge. Berdasarkan bentuknya hujan dibedakan sebagai
berikut yaitu hujan air, hujan salju, hujan es. Berdasar proses terjadinya
hujan dibedakan yaitu hujan orografis yaitu hujan yang terjadi di daerah
pegunungan, hujan konveksi, hujan frontal hujan yang terjadi di daerah sub
tropis, hujan konvergen hujan yang terjadi karena adanya pengumpulan awan yang
disebabkan oleh angin. Berikut disajikan video animasi sederhana proses
terjadinya hujan.
B.
Fenomena Spasial
Fenomena
spasial yaitu fenomena yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Yang termasuk
fenomena spasial yaitu keadaan sosial, ekonomi dan budaya. Dalam makalah ini,
Sebagai contoh fenomena sosial, yaitu pola kehidupan sosial budaya masyarakat
Indonesia.
Pola Kehidupan Sosial
Budaya Masyarakat Indonesia
Indonesia adalah
salah satu bangsa yang terdapat di Asia. Kehidupan di Indonesia memiliki
potensi alam dan kebudayaan yang sangat tinggi, sehingga Indonesia tidak hanya
dikenal dalam hal budaya dan potensi alam saja melainkan juga dalam hal pola
kehidupan semua masyarakatnya.
Masyarakat
Indonesia hampir menempati seluruh kepulauan yang ada di Indonesia yang menjadi
satu kesatuan. Oleh karena pengaruh emigrasi, ada juga masyarakat Indonesia
yang menetap di wilayah luar Indonesia. Selain itu, diimbangi pula dengan
keadaan perhubungan yang sangat baik dan lancar, baik darat, laut, maupun udara.
Bangsa
Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, dimana wilayah tersebut
dapat dikatakan sebagai tempat yang sangat strategis. Hal ini jugalah yang
menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Indonesia merupakan satu-satunya
negara di dunia yang memiliki beribu-ribu kepulauan. Indonesia memiliki 17.504
pulau besar dan kecil, sekitar 6000 di antaranya tidak berpenghuni, yang
menyebar disekitar khatulistiwa. Posisi Indonesia terletak pada koordinat 6°LU
– 11°08′LS dan dari 97°’ – 141°45′BT. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang
3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Apabila perairan antara
pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi 1,9 juta mil². Pulau
terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana setengah populasi Indonesia
hidup.
Kemajuan
teknologi telah merambah ke pelosok-pelosok negeri . Satelit atau parabola yang
dapat menangkap banyak channel-channel televisi , mulai dari ujung timur sampai
dengan ujung barat. Internet sudah mulai memasuki di kafe-kafe, di
warung-warung bahkan di rumah-rumah. Banyak hal positif yang dapat kita ambil
dari merebaknya internet tersebut. Namun, tidak sedikit hal-hal negatif yang
akan memperngaruhi kehidupan masyarakat, terutama kalangan remaja.
Di samping
itu maraknya sinetron-sinetron dan film-film layar lebar yang mengupas tentang
kehidupan remaja turut pula memberikan andil yang besar terhadap perkembangan
remaja dewasa ini. Hal itu disebabkan karena keingintahuan mereka yang sangat
tinggi terhadap apa yang mereka lihat. Karena itulah mereka cenderung ingin
mengikuti apa yang mereka lihat di televisi, film, dan internet. Padahal yang
mereka lihat tidak lain adalah film-film orang dewasa, yang kebanyakan
mengajarkan untuk mengkonsumsi narkoba, rokok, pergi ke diskotik, meminum
minuman beralkohol, pulang sampai larut malam dan lain sebagainya.
Kita dapat
melihat dengan jelas bagaimana kehidupan remaja Indonesia sekarang. Kehidupan
remaja Indonesia sekarang sangat berbeda dengan kehidupan remaja pada masa
lalu. Kalau orang-orang tua kita mengatakan bahwa dahulu ketika remaja mereka
masih tahu bertata krama dan bersopan santun kepada kedua orangtuanya dan
kepada orang lain yang lebih tua maka hal itu sudah banyak yang bergeser.
Remaja
sekarang banyak yang sudah tidak mengerti akan tata krama dan sopan santun.
Mereka cenderung lebih berani melanggar peraturan orang tua mereka. Dari cara
berpakaian pun antara remaja masa lalu dengan masa kini sudah sangat berbeda.
Sistem
Kepercayaan / Religi
Di Indonesia
terdiri dari lima agama besar, yaitu: Islam, Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha. Agama di Indonesia
memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan di
dalam ideologi bangsa Indonesia, Pancasila: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sejumlah
agama di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap politik, ekonomi dan
budaya. Di tahun 1998, kira-kira 88% dari 222 juta penduduk Indonesia adalah
pemeluk Islam, 5% Protestan, 3% Katholik, 2% Hindu, 1% Buddha, dan 1%
kepercayaan lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penganut agama
Islam di Indonesia lebih mendominasi daripada keempat agama yang lain.
Dalam UUD
1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan
mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk
menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah secara resmi hanya
mengakui lima agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha.
Dengan
banyaknya agama atau aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar
agama sering kali tidak terelakkan. Bukan berarti bahwa selalu terjadi
penekanan terhadap agama lain. Namun hal ini mulai berkurang semenjak demokrasi
di Indonesia mulai ditegakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia
memainkan peranan penting di dalam hubungan antar kelompok maupun golongan.
Program transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah konflik
di wilayah timur Indonesia. Tapi, satu hal yang sangat menonjol yaitu bahwa
kebebasan sangat dijunjung tinggi dalam hal ini. Semuanya hidup secara damai.
Inilah yang membuat bangsa Indonesia terkenal dengan keanekaragamannya.
Bahasa dan
Kesenian
Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia yang
tercantum dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 dan tersirat dalam Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928. Bahasa ini diresmikan pada tahun 1945, tepat pada masa
kemerdekaan bangsa Indonesia. Meski demikian, tidak banyak dari penduduk
Indonesia yang menggunakannya sebagai bahasa Indonesia sebagai bahasa
sehari-hari karena masyarakat lebih suka menggunakan bahasa daerahnya. Bahasa
Indonesia sendiri adalah sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi
Republik Indonesia tapi telah mengalami banyak perubahan dan penyempurnaan.
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan
kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah
dan asing. Secara sosiologis, bisa dikatakan bahwa bahasa Indonesia baru
diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru
tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Bahasa Indonesia
juga merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di
perguruan-perguruan di Indonesia.
Sementara
itu, jenis kesenian di Indonesia dapat dikategorikan dalam beberapa klasifikasi
seperti: seni tari, seni music, seni bela diri, seni busana, dan banyak lagi.
Kebanyakan kesenian tersebut dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan. Tari Jawa
dan Bali yang terkenal berisi aspek-aspek kebudayaan dan mitologi Hindu. Di
bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah kerajinan
batik. Seni bela diri yang unik juga berasal dari wilayah Indonesia. Seni bela
diri ini kadang-kadang ditampilkan pada acara-acara pertunjukkan yang biasanya
diikuti dengan musik tradisional Indonesia berupa gamelan dan seni musik
tradisional lainnya sesuai dengan daerah asalnya. Dan juga seni musik di
Indonesia, baik tradisional maupun modern sangat banyak terbentang dari Sabang
hingga Merauke salah satu contohnya adalah music dangdut.
Ekonomi dan Mata
Pencaharian
Tidak dapat
dipastikan secara keseluruhan apakah Indonesia mengadaptasi sistem ekonomi
kapitalis secara keseluruhan atau tidak pada masa orde lama. Namun, berdasarkan
beberapa pasal yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan dalam beberapa
pasal dalam Undang-Undang dapat disimpulkan bahwa Indonesia menggunakan sistem
perpajakan dengan nilai pajak yang cukup tinggi, dan pemerintah masih ikut
campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi
masyarakat banyak dan yang mungkin mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi
negara. Ini menandakan bahwa Indonesia tidak seutuhnya mengadaptasi sistem
ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan prinsip-prinsip dari dasar
negara Indonesia, yaitu Pancasila.
Berdasarkan
beberapa sumber, Indonesia pernah menggunakan sistem ekonomi uang dan sewa
tanah serta perpajakan, dimulai sejak kedatangan Inggris ke Indonesia pada awal
abad ke-19 dengan Raffles sebagai gubernur jenderalnya. Oleh itu, Indonesia
hanya perlu mengadaptasi dan memperbaiki sistem yang sudah ada.
Sistem
ekonomi Indonesia juga didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia
(ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, selanjutnya berganti
menjadi Rupiah.
Ekonomi
Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi
yang melanda sebagian besar Asia pada saat itu. Ekonominya kini telah lumayan
stabil saat ini. Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa,
termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia
pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah
mula menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama
termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.
Rekan perdagangan terbesar Indonesia yaitu Jepang, Amerika Serikat dan
negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.
Meski kaya
akan sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar
dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela
dalam pemerintahan.
Berbicara
mengenai mata pencaharian, umumnya mata pencaharian masyarakat Indonesia saat
ini bergelut di bidang kesenian, hukum, kedokteran, militer, dagang,
pariwisata, pasar modal, dan lain-lain. Tetapi dengan banyaknya mata pencaharian
tersebut bukan berarti bahwa bangsa Indonesia telah terlepas dari pengangguran
dan kemiskinan. Masih banyak masyarakt Indonesia yang berada di dalam lingkaran
pengangguran dan di bawah garis kemiskinan.
C.
Hubungan
Timbal Balik Manusia dengan Alam
Interaksi
manusia dengan lingkungannya yang sudah terjalin sejak ribuan tahun
menghasilkan sejumlah bentuk strategi adaptasi. Pada awalnya manusia bertahan
dengan strategi adaptasi pengumpul-berburu, kemudian dilanjutkan dengan
perladangan-perkebunan, seterusnya dengan peternakan. Setelah itu berkembang
pertanian intensif, dan strategi yang terakhir adalah dengan cara kehidupan
industri. Strategi perladangan-pekebunan sering dianggap sebagai awal dari
peradaban, karena manusia mulai menandai wilayah yang dipakai dan dimiliki bagi
kelangsungan hidupnya. Manusia tidak merubah bentang alam (lingkungan) di tahap
berburu-meramu, namun mulai merubah dalam skala kecil di tahap perladangan,
serta peternakan. Pada bentuk strategi adaptasi kedua perubahan bentang alam
sedikit terjadi dan ada keterbatasan oleh musim. Pada tahap pertanian intensif
manusia mulai merubah lingkungan dan memanfaatkan prinsip grafitasi untuk
mendistribusikan air melalui sistem irigasi. Keterbatasan oleh musim membuat
manusia mampu menandai saat menanam yang tepat dengan melihat pada posisi
bintang seperti Orion. Saat produksi pangan bisa dismpan dan saat proses
produksi-distribusinya terkendali maka kotapun lahir. Pembangunan kota sering
merubah bentang alam dan bertujuan melawan pembatasan dari musim. Pada strategi
adaptasi manusia yang terakhir yaitu industri manusia sudah bisa mengurangi
keterbatasan dari musim dan iklim. Namun kota dan industri sudah meninggalkan
proses alamiah dan mematikan indera manusia dalam interaksinya dengan lingkungan.
Manusia mampu menerapkan informasi melalui rencana dan blue print-nya untuk
produksi-distribusi, namun mengabaikan faktor penentu dari lingkungan. Faktor
penentu ini adalah iklim dan keadaan topografis dari lokasi kegiatan
industrinya.
Daniel
Chira yang ahli lingkungan dan WL Thomas ahli geografi-budaya mengambil
pendapat para antropolog-arkeolog yang menyatakan bahwa perladangan-perkebunan
di Asia diawali di daerah sekitar Timur-tengah dan Selatan Asia yaitu di India,
dan Asia Tenggara. Yehudi Cohen dan Phillip Kottak yang antropolog melihat
bahwa perladangan adalah langkah awal manusia yang mulai merubah lingkungannya
walaupun dalam skala yang kecil. Sebagai suatu sistem produksi makanan,
strategi adaptasi perladangan mengambil lahan secukupnya. Para peladang tetap
menyediakan atau menyisakan lahan untuk penanaman di masa depan sekaligus untuk
memulihkan kesuburannya kembali. Dalam hal ini Otto Soemarwoto pernah
mengingatkan pentingnya melaksanakan “prinsip secukupnya” dalam pemanfaatan
sumberdaya lahan. Hadirnya lahan (ruang) yang di-cadang-kan, menunjukkan
pemanfaatan yang bersifat protektif. Di kalangan peladang sering ada daerah
terlarang yang harus selalu di lindungi dan samasekali tak boleh dijamah, dan
umumnya berada di sekitar mata air. Sifat protektif (preservation principle)
sebagai prinsip dari perladangan ini, sering tidak terlihat dan diabaikan oleh
orang luar. Ahli filsafat Australia yaitu Warwick Fox memilah interaksi manusia
dengan lingkungannya dalam beberapa pola. Pola interaksi pertama manusia
mengeksploitasi lingkungan semaksimal mungkin. Pola kedua manusia memanfaatkan
lingkungannya dengan prinsip konservasi untuk produksi. Pola ketiga manusia
memanfaatkan lingkungannya dengan prinsip protektif untuk menjaga keautentikan
dari sebuah sumber daya alam.
Manusia
sebagaimana makhluk lainnya memiliki keterkaitan dan ketergantungan terhadap
alam dan lingkungannya. Namun demikian, pada akhir-akhir ini, manusia justru
semakin aktif mengambil langkah-langkah yang merusak, atau bahkan menghancurkan
lingkungan hidup. Hampir setiap hari kita mendengar berita menyedihkan tentang
kerusakan alam yang timbul pada sumber air, gunung, laut, atau udara. Bencana
lumpur lapindo yang kunjung usai, banjir Jakarta, Adam Air, demam berdarah, flu
burung, kekeringan, dan sebagainya selalu menghiasi berita di televisi maupun
di koran-koran.
Pemanfaatan alam lingkungan secara serampangan dan tanpa aturan telah dimulai sejak manusia memiliki kemampuan lebih besar dalam menguasai alam lingkungannya. Dengan mengeksploitasi alam, manusia menikmati kemakmuran hidup yang lebih banyak. Namun sayangnya, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, alam lingkungan malah dieksploitasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan kerusakan yang dahsyat.
Pemanfaatan alam lingkungan secara serampangan dan tanpa aturan telah dimulai sejak manusia memiliki kemampuan lebih besar dalam menguasai alam lingkungannya. Dengan mengeksploitasi alam, manusia menikmati kemakmuran hidup yang lebih banyak. Namun sayangnya, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, alam lingkungan malah dieksploitasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan kerusakan yang dahsyat.
Kerusakan
alam yang ditimbulkan oleh manusia bersumber dari cara pandang manusia terhadap
alam lingkungannya. Dalam pandangan manusia yang oportunis, alam adalah barang
dagang yang menguntungkan dan manusia bebas untuk melakukan apa saja terhadap
alam. Menurtnya, alam dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin bagi kesenangan
manusia. Sebaliknya, manusia yang religius akan menyadari adanya keterkaitan
antara dirinya dan alam lingkungan. Manusia seperti ini akan memandang alam
sebagai sahabatnya yang tidak bisa dieksploitasi secara sewenang-wenang.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan masyarakat dalam peran serta dalam audit lingkungan, yaitu prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan. Prinsip-prinsip dasar pengelolaan lingkungan sering dikenal dengan 5 R Plus. R yang pertama adalah replace – ganti bahan baku/ teknologi proses. Hal yang berkaitan dengan upaya untuk mencegah pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat dari sumber kegiatan. Kedua, reduce – dengan cara mengendalikan pencemaran atau sumber perusakan lingkungan melalui cara menguurangi beban pencemaran dan/atau dengan melakukan penghematan sumber daya. R ketiga adalah recycle – daur ulang limbah. Prinsip ini untuk mengurangi pencemaran saat proses melalui pemanfaatan limbah. Keempat, adalah reuse – gunakan kembali limbah hasil produksi. R kelima adalah recovery – melakukan pemulihan akibat pencemaran dan kerusakan lingkungan. Untuk itu, ada hal lain, yaitu membuang limbah secara aman dan memenuhi peraturan.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan masyarakat dalam peran serta dalam audit lingkungan, yaitu prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan. Prinsip-prinsip dasar pengelolaan lingkungan sering dikenal dengan 5 R Plus. R yang pertama adalah replace – ganti bahan baku/ teknologi proses. Hal yang berkaitan dengan upaya untuk mencegah pencemaran atau kerusakan lingkungan akibat dari sumber kegiatan. Kedua, reduce – dengan cara mengendalikan pencemaran atau sumber perusakan lingkungan melalui cara menguurangi beban pencemaran dan/atau dengan melakukan penghematan sumber daya. R ketiga adalah recycle – daur ulang limbah. Prinsip ini untuk mengurangi pencemaran saat proses melalui pemanfaatan limbah. Keempat, adalah reuse – gunakan kembali limbah hasil produksi. R kelima adalah recovery – melakukan pemulihan akibat pencemaran dan kerusakan lingkungan. Untuk itu, ada hal lain, yaitu membuang limbah secara aman dan memenuhi peraturan.
Prinsip-prinsip
pengelolaan lingkungan tersebut hakekatnya mensyaratkan perubahan perilaku
manusia dalam kaitan dengan pemanfaatan sumberdaya alam. Secara teoritis
empirik kemudian dikenal langkah-langkah untuk membuat prinsip-prinsip tersebut
menjadi instrumen normatif dan prosedural, seperti pembentukan gerakan moral,
pemberian insentif ekonomi, merumuskan kebijakan dan penegakan hukum,
pengembangan teknologi sampai pengupayaan Good Governance. Dalam konteks
mengusahakan perubahan perilaku ini peranserta masyarakat menjadi penting.
Dalam
kerangka Audit Lingkungan hal-hal tentang pengelolaan lingkungan yang diuraikan
di atas tetap diacu. Namun, dalam hal ini arah pengelolaan lingkungan sebatas
arah proyek, bukan ekosistem atau dalam satuan administrasi pemerintahan (
kabupaten, propinsi, nasional ) maupun global. Artinya, peranserta masyarakat
di sini lebih berkenaan dengan kaitan tindakan perorangan atau sejumlah orang
yang diorganisir atau tidak terorganisir berinteraksi dengan penanggung jawab
usaha dan/ atau kegiatan dalam usahanya setelah kegiatan usaha atau suatu
kegiatan berjalan pada tahap operasi dan penanggung jawabnya berusaha menilai
tingkat ketaatan opearsinya itu terhadap persyaratan hukum yang berlaku
dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan sebelumnya.
Para
ilmuwan lingkungan hidup menyatakan bahwa aturan utama dalam memanfaatkan alam
adalah memperhatkan standar dan kapasitas yang ada. Eksploitasi alam secara
berlebihan dan tanpa aturan dan pertimbangan yang matang akan menyebabkan
krisis lingkungan.
Pemanfaatan
sumber daya alam harus selalu memperhatikan dampak negatif yang terjadi
terhadap lingkungan Misalnya kasus, dalam sebuah tambang emas, biasa digunakan
bahan-bahan kimia untuk memisahkan kandungan emas dari zat-zat lainnya.
Sisa-sisa bahan kimia ini bila dibuang begitu saja ke laut, akan menyebabkan
tercemarnya air laut dan teracuninya makhluk hidup di laut. Akibatnya, manusia
tidak dapat memanfaatkan makhluk-makhluk laut untuk kehidupannya.
Hubungan
antara manusia dengan lingakungan alam ini sangat berkaitan dan
berkesinambungan terus menerus, kaya ikan hidup diair, jika keluar dari air,
hanya beberapa menit saja ikan akan mati. Begitu juga jika airnya tercemari
oleh racun yang terus menerus, juga dari limbah industri hasil kreasi manusia
ada sebagian ikan mati, maka eko sistem air di kolam/sungai/danau/ laut, akan
terganggu, lama kelamaan produksi ikan berkurang. Jika begitu kita, manusia
ini, tidak bisa makan ikan sehat lagi. Apalagi jika saudara kita yang
propesinya nelayan, cara tangkap ikannya menggunakan bom ( diledakan dalam air
laut ), akan sangat cepat sekali merusak lingkungan habitat ikan di laut yang
akibatnya kehidupan regenerasi ikan akan berkurang, malahan untuk jenis ikan
tertentu akan punah. Jadi ada budaya nelayan kita dalam menangkap ikan itu
sangat merusak lingkungan hidup para ikan. Jadi kita sebagai makhluk sosial,
harus hidup bermasyarakat saling mengingatkan untuk kebaikan lingkunan hidup
kita ini dari kehancuran yang kebanyakan akibat ulah kita sendiri.
Perilaku
manusia khususnya terhadap lingkungan sangatlah besar, baik dari segi positif
dan negatifnya. Manusia dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman supaya
tidak ketinggalan dengan yang lain, tetapi kadang-kadang manusia itu sendiri
lupa dengan lingkungan sekitar, sehingga menyebabkan permasalahan bagi
lingkungan tersebut maupun manusia lain. Permasalahan-permasalahan tersebut
antara lain, kerusakan lingkungan yang meliputi krisis energi, pemanasan global
dan efek rumah kaca, penipisan ozon, pengaruh
pada kualitas air, tanah, udara,
dan kerusakan ekologi dan ekosistem. Inilah
salah satu hasil perbuatan manusia yang merusak lingkungan.
Pengelolaan
sumberdaya alam untuk pembangunan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
jangka pendek. Karena itu perlu ditetapkan strategi pengelolaan yang menjamin
keberlanjutan, keadilan,
dan berdaya guna tinggi. Upaya untuk meraih strategi tersebut dijembatani
dengan pembekalan para pelaku secara berkesinambungan.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1. Fenomena
fisik membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain meliputi
tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya. Aspek fisik yang dibahas
dalam makalah ini yaitu morfologi tanah, hidrologi, cuaca, dan iklim.
2. Fenomena
spasial berkenaan dengan ruang atau tempat. Yang termasuk fenomena spasial
yaitu keadaan sosial, ekonomi dan budaya.
3. Hubungan
antara manusia dengan lingakungan alam ini sangat berkaitan dan
berkesinambungan terus menerus.
B.
Saran
Mengingat
keterbatasan sumber literatur penulis, maka untuk keakuratan data tentang
materi fenomena fisik, fenomena spasial, dan hubungan timbal balik anrtara
manusia dengan alam yang diperoleh, disarankan kepada pembaca juga memiliki
sumber literatur lain yang lebih valid, diluar sumber bacaan dari internet yang
belum dapat divalidasi seluruhnya.
Samlawi,
Faqih dan Maftuh, Bunyamin. 2001. Konsep
Dasar IPS. Bandung: CV. Maulana
http://younggeomorphologys.wordpress.com/2010/04/06/hubungan-timbal-balik-manusia-dengan-alam/
0 komentar:
Posting Komentar