BAB I
HAKIKAT KEBUDAYAAN
A.
HAKIKAT
KEBUDAYAAN
1. Pengertian
Kebudayaan
2. Unsur-unsur
Budaya
3. Wujud
Kebudayaan
4. Budaya
dan Lingkungan
5. Budaya
dan non Budaya
6. Pranata
Budaya
B.
TUJUAN
1. Mahasiswa
diharuskan dapat memahami pengertian kebudayaan.
2. Mahasiswa
diharuskan mengerti unsur-unsur kebudayaan.
3. Mahasiswa
diharuskan mengerti berbagai wujud kebudayaan.
4. Mahasiswa
diharuskan dapat mengerti mengenai budaya dan lingkungan.
5. Mahasiswa
diharuskan dapat membedakan budaya dan non budaya.
6. Mahasiswa
diharuskan memahami pranata budaya.
C.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kebudayaan
Kata budaya/kultur (culture) dipandang penting karena kata
ini membentuk dan merupakan bagian dari istilah Pendidikan Multikultural.
Bagaimana kita mendefinisikan budaya akan menentukan arti dari istilah
Pendidikan Multikultural. Tanpa kita mengetahui apa arti budaya/kultur, kita
akan sangat sulit memahami implikasi Pendidikan Multikultur secara utuh.
Misalnya, jika budaya didefinisikan sebagai warisan dan tradisi dari suatu
kelompok sosial, maka Pendidikan Multikultural berarti mempelajari tentang
berbagai (multi) warisan dan tradisi budaya. Namun jika budaya didefinsikan
sebagai desain kelompok sosial untuk bertahan hidup dan beradaptasi dengan
lingkungannya, maka satu tujuan pendidikan multikultural adalah untuk
mempelajari tentang berbagai kelompok sosial dan desain yang berbeda untuk
hidup dalam masyarakat yang pluralis (Bullivant, dalam Banks, 1993: 29). Nah
sekarang kita lanjutkan dengan
pembahasan mengenai budaya atau kebudayaan berikut ini.
Budaya merupakan istilah yang banyak
dijumpai dan digunakan hampir dalam setiap aktifitas sehari-hari. Hal ini
menunjukan bahwa budaya begitu dekat dengan lingkungan kita. Kata budaya/kultur
dipandang penting karena kata ini membentuk dan merupakan bagian dari istilah
pendidikan multicultural. Tanpa kita mengetahui apa arti budaya/kultur,kita
akan sangat sulit memahami implikasi pendidikan multikultural secara utuh. Misalnya
jika budaya didefinisikan sebagai warisan dan tradisi dari suatu kelompok
sosial.
Dalam istilah inggris budaya
adalah culture yang berasal dari kata latin colere yang berarti
mengolah,mengerjakan. Hal ini merupakan budaya adalah aktivitas manusia. Dari
sudut antropologi budaya mengkategorikan temuan artifak yang disebut
pithhecanthropus erectus ,homo soloensis sebagai manusia atau bukan, didasarkan
pada kemampuan artifak itu saat hidup dan menciptakan benda budaya.
Kebudayaan di bedakan dengan peradaban,
meski pun pada beberapa literatur kadang kala menggunakan istilah kebudayaan
untuk menunjukkan suatu peradaban. Para ahli pendidikan dan antropologi sepakat
bahwa budaya adalah dasar terbentuknya kepribadian manusia. Dari budaya
terbentuk identitas seseorang, identitas suatu masyarakat dan identitas
suatu bangsa. Dengan budaya itu pulalah seseorang akan memasuki budaya global
dalam dunia terbuka dewasa.
Kata kebudayaan berasal dari bahasa
sansekerta yaitu buddayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang
berarti budi dan akal.
1.
Kebudayaan
dapat pula berbentuk fisik seperti hasil seni, terbentuknya
kelompok-kelompok keluarga.
2.
Kebudayaan
di peroleh dari lingkungan
3.
Kebudayaan
tidak terwujud dalam kehidupan manusia yang soliter atau terasing tetapi yang
hidup dalam suatu masyarakat tertentu.
Setiap masyarakat pasti memiliki
kebudayaan. Perbedaannya terletak pada kebudayaan masyarakat yang satu lebih
sempurna dari pada kebudayaan masyarakat lain, di dalam perkembangan nya untuk
memenuhi segala sesuatu keperluan masyarakatnya.
Manusia
dapat dilihat dari kedudukanya sebagai homo humanus, homo socius, dan homo
educandum. Humanus berasal dari bahasa latin yang berarti lebih halus,
berbudaya dan manusiawi. Manusia menyukai musik, menari dan berperilaku sopan.
Koentjaraningrat menjelaskan peradaban itu sebagai bagian dan merupakan bagian
kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian, ilmu pengetahuan, sopan
santun dan sistem pergaulan yang kompleks. Sering juga peradaban dipakai untuk
menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni
rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks.
Manusia juga makhluk yang selalu
berinteraksi dan tidak terlepas dari orang lain dalam berinteraksi dengan
lingkunganya ,manusia menggunakan simbol, manusia menggunakan benda-benda
sebagai simbol yang mengekspresikan sesuatu.
Menurut Margaret Mead (1901-1978) budaya
adalah perilaku yang dipelajari dari sebuah masyarakat atau subkelompok. Budaya
sebagai program bertahan hidup dan adaptasi suatu kelompok dengan lingkunganya.
Kebudayaan juga terdiri dari keyakinan, simbol dan interprestasi dalam
kelompok manusia. Sebagian besar ilmuan sosial saat ini memandang budaya
terdiri dari aspek simbolik, ideasional, dan tidak terlihat. Esensi budaya
bukan pada benda ,alat atau elemen budaya yang terlihat lainya namun bagaiamana
kelompok menginterprestasikan menggunakan dan merasakannya. Orang–orang didalam
suatu kebudayaan biasanya menginterprestasikan makna simbol, benda dan perilaku
menurut cara yang sama atau serupa (banks, 1993 : 8). Ada kemungkinan orang
menginterprestasikan secara lain pada suatu perilaku yang sama. Semua
kebudayaan menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi.
2.
Unsur-unsur
Budaya
E. B.
Tylor (1832 – 1917) memandang budaya sebagai kompleksitas hal yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan
serta kebiasaan lain yang di peroleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Namun,
Koentjaraningrat lebih sistematis dalam merinci unsur-unsur kebudayaan. Unsur-unsur
kebudayaan menurut Koentjaraningrat (2000 : 2) adalah sebagai berikut :
a) Sistem
religi dan upacara keagamaan
b) Sistem
dan organisasi kemasyarakataan
c) Sistem
Pengetahuan
d) Bahasa
e) Kesenian
f) Sistem
mata pencaharian hidup
g) Sistem
teknologi dan peralatan
Secara garis besar unsur – unsur
yang berada diurutan bagian atas merupakan unsur yang lebih sukar berubah
daripada unsur – unsur di bawahnya. Namun perlu di perhatikan karena ada
kalanya sub unsur dari suatu unsur di bawahnya lebih sukar di ubah daripada
unsur – unsur dari suatu unsur yang tercantum di atasnya.
Unsur-unsur yang
diurutkan di atas merupakan unsur budaya
yang universal dalam arti ada di manapun, kapan pun dan berlaku pada siapa pun.
Artinya di belahan dunia mana pun ada ketujuh unsur itu. Dalam sejarah manusia
baik yang primitif
maupun yang modern ke tujuh unsur itu berlaku pada siapapun yang dinamakan “manusia”.
Kebudayaan memberi
pengetahuan dan ide tentang dan untuk berperilaku.
Artinya, orang harus mengetahui jenis pengetahuan dan
ide yang harus digunakan pada jenis perilaku
tertentu yang sesuai (untuk berperilaku) dan juga untuk memahami perilaku tentang apa yang dia lihat (tentang
perilaku).
D.
Wujud
Kebudayaan
Koendjaraningrat mengemukakan pendapatnya
bahwa wujud kebudayaan adalah meliputi :
1) Wujud
Idiil yang bersifat abstrak, tak dapat di raba terletak di alam pikiran dari
warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.
2) Wujud
Kedua adalah sistem sosial mengenai pelakuan berpola dari manusia itu sendiri.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi selalu
mengikuti pola tertentu, sifatnya kongkrit yang bisa di observasi.
3) Wujud
Ketiga adalah Kebudayaan fisik yang bersifat paling kongkrit dan berupa benda
yang dapat di raba dan di lihat. Wujud konkret dari kebudayaan adalah artifact
adalah kebudayaan yang merupakan hasil karya yang bersifat fisik yang dapat di raba,
misalnya bangunan megah (candi borobudur, prambanan). Kebudayaan dalam arti
sistem tingkah laku merupakan suatu pola tindakan yang dilakukan oleh manusia
yang berpola. Tingkah laku sifat nya konkret, dapat diamati, dan
divisualisasikan.
E.
Budaya
dan Lingkungan
Keberhasilan bertahan hidup suatu
kelompok tergantung pada jenis lingkungan yang di hadapi kelompok. Ada
lingkungan geografis atau habitat fisik. Lingkungan ini memberi berbagai
keunikan alamiah dimana kelompok sosial itu beradaptasi dengan merubah lewat
teknologi.
Anggota kelompok sosial harus hidup
bersama dan berinteraksi. Beberapa kelompok ini ada interaksi lokal dan
memungkinkan interaksi tatap muka. Dalam skala dunia kelompok sosial utama
seperti negara hidup dalam lingkungan sosial, regional dan global. Harus
beradaptasi dengan negara lain.
Ada suatu jenis lingkungan yang biasanya
kita tidak memikirkannya karena tidak terlihat. Namun nyatanya jutaan manusia
sangat mempengaruhi hidup. Kali ini terletak pada apa yang di pikirkan terhadap
dorongan manusia yang mendasar.
Satu cara untuk memuaskan kebutuhan akan
makna ini adalah mengembangkan keyakinan bahwa hidup di tentukan oleh sesuatu
yang lebih tinggi, seperti tuhan atau hal – hal supernatural lainnya.
Lingkungan ini berlokasi di luar pengalaman di sini dan kini atau transenden
(melampaui dunia).
F.
Budaya
dan non Budaya
Non budaya mencakup benda yang
keberadaannya sudah ada dengan sendirinya atau ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
belum mendapat campur tangan manusia (benda-benda ilmiah seperti batu,
pohon, gunung, tanah, planet) . Sedangkan budaya mencakup hal yang
keberadaannya mendapat campur tangan manusia (misalnya patung,
marmer/onix, bonsai, dan bangunan). Benda non budaya akan menjadi budaya
apabila telah mendapat campur tangan manusia.
G.
Pranata
Budaya
Pranata yang ada dalam kebudayaan
dikelompokan berdasarkan kebutuhan hidup manusia yang hidup dalam ruang dan
waktu :
1) Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidup kekerabatan, misal : perkawinan,
pengasuhan anak
2) Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk pencaharian hidup, memproduksi,
menimbun, dan mendistribusi harta benda. Contoh pertanian, industri, koperasi,
dan pasar.
3) Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan penerangan dan pendidikan manusia supaya
menjadi anggota masyarakat yang berguna. Contoh : pengasuh anak, pendidikan
dasar, menengah dan pendidikan tinggi, pendidikan keagamaan, pers.
4) Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, menyelami alam semesta. Contoh :
penjelajahan diluar angkasa, satelit
5) Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia menyatakan keindahan dan reaksi. Contoh
: batik, seni suara, gerak, drama, dan olahraga .
6) Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan. Contoh
: masjid, doa, kenduri upacara, dan pantangan
7) Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan jasmaniah manusia. Contoh : perawatan
kecantikan, dan kesehatan.
H.
BAHAN
DISKUSI
1) Kesenian
merupakan faktor yang esensial dan dominan sebagai pembentuk kebudayaan.
Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Diskusikan dengan teman kelompok
Anda dan kemukakan pendapat Anda!
2) Seiring
berjalannya waktu, ada beberapa orang yang tetap melestarikan kebudayaan
(semacam : 7 hari kematian, sedekah bumi, dan perayaan adat lainnya) karena
mempercayainya sebagai kebudayaan nenek moyang dan enggan meninggalkannya
karena khawatir akan terjadi hal yang tidak baik. Menurut Anda, bagaimanakah
sebaiknya kita sebagai mahasiswa dalam memposisikan diri dalam hal tersebut?
3) Silahkan
diskusikan dalam kelompok Anda, budaya seperti apa yang saat ini harus
dilestarikan oleh bangsa Indonesia guna menjaga kesatuan dan kemajuan Republik
Indonesia?
4) Memandang
kebudayaan di Indonesia saat ini yang mudah terpengaruh dari budaya asing dan
kurang menjaga kebudayaan negeri, bagaimana usaha Anda sebagai mahasiswa untuk
tetap menjaga kebudayaan negeri agar tidak diklaim menjadi kebudayaan Negara
lain?
I.
SUMBER
PUSTAKA
Isnaini,
Muhammad. Ebook Konsep Pendidikan
Multikultural.
http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/KONSEPPENDIDIKANMULTIKULTURAL.pdf
diakses pada 7 September 2015 19.30 WIB
Miftakhul,
Fitri. Hakikat Kebudayaan. 2012. http://ftahul.blogspot.co.id/2012/11/hakikat-kebudayaan_6.html
diakses pada 7 September 2015; 19.30 WIB
Wulandari. Tugas Pendidikan Multikultural. 2014.
http://wulandari24594.blogspot.co.id/2014/06/makalah-pembahasan-hakekat-kebudayaan.html
diakses pada 7 September 2015; 19.30 WIB
1 komentar:
Terimakasih kepada pemilik makalah ini saya, merasa terbantu dalam mencari materi tentang hakikat kebudayaan
Posting Komentar