BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang dan Masalah
Bangsa dan
negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 pun tidak lepas
dan luput dari persoalan yang berkaitan dengan ketahanan nasional karena dalam
perjalanan sejarahnya, Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami pasang
surut dalam menjaga eksistensi dan kelangsungan hidup sebagai bangsa dan negara
yang merdeka dan berdaulat. Apabila dilihat dari geopolitik dan geostrategi
yang kemudian dikaitkan dengan potensi-potensi yang dimilikinya maka bangsa
Indonesia berada pada posisi yang rawan dengan instabilitas nasional yang
diakibatkan dari berbagai kepentingan seperti persaingan dan atau perebutan
pengaruh baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hal itu sudah
dipastikan akan memberi dampak bagi hidup dan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Indonesia
adalah negara yang bersandar pada kekuatan hukum sehingga kekuasaan,
penyelenggaraan hidup dan kehidupan kenegaraan diatur oleh hukum yang berlaku.
Dengan kata lain, hukum sebagai perantara sosial disusun untuk kepentingan
seluruh rakyat dan bangsa yaitu menjaga ketertiban bagi seluruh rakyatnya.
Kondisi kehidupan nasional itu menjadi salah satu kekuatan ketahanan nasional
karena adanya kekuasaan hukum bagi semua pihak yang ada di Indonesia dan lebih
jauh daripada itu adalah menjadi cermin bagaimana rakyat Indonesia mampu untuk
tumbuh dan berkembang dalam suatu wilayah yang menempatkan hukum sebagai asas
berbangsa dan bernegara dengan menyandarkan pada kepentingan dan aspirasi
rakyat.
Setiap
bangsa dalam rangka mempertahankan eksistensinya untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasionalnya, perlu memiliki Ketahanan Nasional yang mampu mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.
Ketahanan Nasional dapat dianalogikan seperti ketahanan tubuh manusia yang
selalu dibina agar selalu mampu mengatasi segala serangan penyakit dan gangguan
kesehatan. Oleh karena itu ketahanan nasional adalah dinamis, kokoh, tangguh,
tetapi pada suatu keadaan tertentu dapat mengalami kemerosotan atau tidak
tangguh. Hal ini dipengaruhi oleh tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan
yang timbul dihadapkan kepada bagiamana kita mengatasinya.
Walaupun
setiap bangsa memiliki ketahanan nasional, namun cara mengembangkannya
berbeda-beda sesuai dengan falsafah, budaya dan pengalaman sejarah
perjuangannya masing-masing.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan ketahanan nasional?
2.
Apa sifat-sifat dari ketahanan nasional?
3.
Apa pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional?
4.
Apa saja asas-asas ketahanan nasional?
5.
Bagaimanakah perkembangan ketahanan nasional di
Indonesia?
6.
Bagaimana upaya untuk mempertahankan Ketahanan
nasional?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian ketahanan nasional.
2.
Untuk mengetahui sifat-sifat ketahanan nasional.
3.
Untuk mengetahui pokok-pokok pikiran tentang ketahanan
nasional.
4.
Untuk mengetahui asas-asas dari ketahanan nasional.
5.
Untuk mengetahui perkembnagan ketahanan nasional.
6.
Untuk mengetahui cara mempertahankan ketahanan
nasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu
kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan atau keuletan dan
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam
dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari
dalam maupun luar, secara langsung maupun tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional. (Konsespi Lemhannas:
1972)
Dalam pengertian tersebut, ketahanan
nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan dengan
pembinaan sejak dini, sinergik dan kontinue secara pribadi, keluarga, daerah
dan nasional dengan bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional berdasarkan pemikiran geostrategi
berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan
konstelasi geografis Indonesia. Konsepsi tersebut dinamakan konsepsi ketahanan
nasional Indonesia.
B.
Pokok-pokok pikiran tentang ketahanan nasional
Sebagai konsepsi,ketahanan nasional merupakan sebuah
paradigma berpikir dalam melihat,mensikapi,serta mengambil langkah-langkah
dalam upaya pembinaan kehidupan nasional. Paradigma
berpikir ketahanan nasional berintikan pokok-pokok pikiran sebagaimana
diuraikan dibawah ini.
1.
Pendekatan Asra Gatra
Pendekatan asra gatra yaitu sebuah pendekatan yang
melihat kehidupan nasional sebagai sebuah sistem yang terdiri dari 8 gatra yang
saling mempengaruhi satu sama lain.Delapan gatra itu meliputu aspek alamiah(tri
gatra) dan aspek sosial(panca-gatra).
a.
Aspek alamiah(Tri gatra)
Aspek alamiah ketahanan nasional terdiri dari:
1)
Letak geografis negara
2)
Kekayaan alam
3)
Keadaan dan kemampuan penduduk
b.
Aspek sosial(Panca gatra)
Aspek sosial ketahanan nasional terdiri dari:
1)
Ideologi
2)
Politik
3)
Ekonomi
4)
Sosial budaya
5)
Pertahanan dan Keamanan
2.
Pendekatan Kesejahteraan dan Pendekatan Keamanan
Ketahanan nasional merupakan konsepsi pengaturan kesejahteraan
dan keamanan nasional.Kesejahteraan dan keamanan merupakan dua hal yang sulit
dipisahkan.Terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari tidak menjadikan seseorang
mersa bahagia apabila keamananya tidak terjamin.Sebaliknya seseorang tidak
cukup hanya terjamin keamananya,tanpa disertai pemenuhan kehidupan sehari-hari
secara baik.Atas dasar itu maka upaya mewujudkan ketahanan nasional dilakukan
dengan menyerasikan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan.
3.
Model berpikir komreensif
Pemikiran ketahanan
nasional menggunakan model berfikitr komrehensif integral.Komprehensif berarti
menyeluruh,sedangkan integral bearti menyatu.Jadi model berpikir komrehensif
integral itu adalah model berpikir yang memandang menyikapi, dan berusaha
menyelesaikan setiap masalah yang timbul dengan memperhatikan keterkaitan
berbagai aspek secara menyeluruh dan menyatu.Pemikiran yang mendasari hal itu
adalah bahwa kehidupan masyarakat atau kehidupan masyarakat atau kehidupan
negara merupakan suatu sistem.Sistem adalah suatau kesatuan yang didalamnya
terdiri dari unsur-unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam rangka
mencapai tujuan.
Disadari
pula bahwa dalam kehidupan tidak ada masalah yang berdiri sendiri,bahkan tidak
ada penyebab tunggal terjadinya masalah.Setiap masalah yang timbul pasti
berkaitan dengan berbagai penyeban yang saling berkaitan satu sama lain.Dengan
pemikiran komprehensif integral diharapkan dicapai penyelesaian masalah secara
menyeluruh dengan menjangkau berbagai aspek yang terkaitan,bukan penyelesaian
yang parsial atau sepotong-potong.
C.
Sifat-Sifat Ketahanan Nasional
1.
Manunggal
Artinya
antara Trigatra (aspek alamiah) dan Pancagatra (aspek sosial) terpadu. Sifat
integratif ini tidak berarti pencampuradukan semua aspek atau gatra kehidupan nasional,
akan tetapi harus diartikan sebagai integrasi dari seluruh aspek (gatra)
kehidupan nasional secara serasi, seimbang, dan selaras (Ton Kertapati, 1988:
20).
Aspek
kehidupan bangsa Indonesia ini dikelompokkan kedalam delapan gatra atau
Astagatra.Percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan
ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada
identitas, integritas dan kepribadian bangsa.
2. Mawas ke
dalam dan Mawas ke luar
Mempunyai
arti bahwa Ketahanan Nasional terutama diperuntukkan bagi bangsa dan negara itu
sendiri. Ketahanan Nasional bertujuan mewujudkan hakikat dan kepribadian
nasional bangsa yang tidak bersifat mengisolasi diri ataupun bersifat
nasionalisme sempit.
1) Mawas ke
dalam
Mawas Ke Dalam mempunyai tujuan untuk menumbuhkan
hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan
nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.
2) Mawas ke
luar
Mawas Ke Luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan
ikut berperan serta menghadapi dan mengantisipasi dampak lingkungan strategis
luar negeri serta menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan
dengan dunia internasional.
Sifat Mawas ke dalam dan Mawas ke luar yang dipelihara
dan dijaga dengan baik akan memberikan peluang bagi bangsa itu sendiri dalam
memperkuat ketahanan nasionalnya.
3) Kewibawaan
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional secara
berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa
yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain dan merupakan harga diri
bangsa tersebut. Makin tinggi tingkat Ketahanan Nasional Indonesia makin tinggi
pula nilai kewibawaan nasional yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal
yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
4) Berubah
menurut Waktu
Ketahanan nasional, sebagai kondisi bangsa tidak
selalu tetap, tergantung dari upaya bangsa dalam pembangunan nasional dari
waktu ke waktu dan ketangguhannya menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan.
5) Tidak Membenarkan Adu Kekuatan dan
Adu Kekuasaan
Konsep ketahanan nasional tidak hanya mengutamakan
kekuasaan fisik tetapi juga mengutamakan kekuatan moral dan memanfaatkan segala
yang dimiliki suatu bangsa.
6) Mandiri
Maksudnya adalah percaya pada diri sendiri, artinya
percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerah. Ketahanan
nasional ditingkatkan dan dikembangkan didasarkan atas kemampuan sumber daya
yang ada pada bangsa dan sikap percaya kepada diri sendiri. Sifat ini merupakan
prasyarat untuk menjalin suatu kerjasama. Kerjasama perlu dilandasi oleh sifat
kemandirian, bukan semata-mata tergantung oleh pihak lain.
7) Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah bersifat statis melainkan
bersifat dinamis yaitu dapat meningkat maupun menurun tergantung pada situasi
dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan strategisnya.
D.
Asas-Asas Ketahanan Nasional
Asas Ketahanan Nasional adalah tata
laku yang didasari nilai-nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila dan Wawasan
Nusantara. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut (Lemhannas, 2000: 99-11).
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Konsepsi ketahanan nasional
hakikatnya adalah konsepsi pengaturan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan
dan keamanan bagai satu keping mata uang, keduanya tidak dapat dipisahkan
tetapi dapat dibedakan.
Kesejahteraan dan keamanan merupakan
kebutuhan yang mendasar dan esensial bagi manusia, sehingga ini merupakan asa
dalam sistem ketahanan nasional Indonesia sebab tanpa kesejahteraan dan
keamanan kehidupan nasional tidak dapat berlangsung. Realisasinya, baik
kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan dalam kondisi
apapun. Dalam kehidupan nasional tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional
yang dicapai merupakan tolok ukur ketahanan nasional.
2. Asas Komprehensif dan Integral
Ketahanan nasional dalam memecahkan
masalah-masalah kehidupan nasional secara komprehensif integral. Perwujudannya
dalam persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh
aspek kehidupan bangsa secara utuh menyeluruh terpadu.
3. Asas
Kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang
rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, kenyataan
real ini dikembangakan secara serasi dalam kehidupan kemitraan dan dijaga
dari konflik yang bersifat destruktif.
E.
Perkembangan Ketahanan Nasional
Dewasa ini
istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Dapat dikatakan
bahwa istilah itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan Nasional baru dikenal
sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat itu istilah itu belum diberi devenisi
tertentu. Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh
tentang ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu dipakai
dalam rangka pembahasan masalah pembinaan ter itorial atau masalah pertahanan
keamanan pada umumnya.
Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas. Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka masalah ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas. Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka masalah ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan
nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan
untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik
yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara lain seperti berikut :
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara lain seperti berikut :
a. Perumusan
1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat diterapkan
dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan , maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan hidup.
Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan sidang DPR tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional adalah tingkat keadaan dan keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman d an tantangan terhadap keutuhanan maupun kepribadian bangsa dan mempertahankan kehidupan dabn kelangsungan cita-citanya.
Karena keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersifat dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hal baru bagi kita. Tetapi pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas yang tersedi pula.
Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan dipelgai bidang : ideology , poluitik, ekonomi , sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun menurut prioritas kebutuhan kita.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan , maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan hidup.
Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan sidang DPR tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional adalah tingkat keadaan dan keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman d an tantangan terhadap keutuhanan maupun kepribadian bangsa dan mempertahankan kehidupan dabn kelangsungan cita-citanya.
Karena keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersifat dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hal baru bagi kita. Tetapi pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas yang tersedi pula.
Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan dipelgai bidang : ideology , poluitik, ekonomi , sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun menurut prioritas kebutuhan kita.
Perwujudan
Ketahanan Nasional Indonesia dalan Trigarta
Untuk memberi gambaran umum tentang Indonesia, marilah kita membahasas dahulu dar segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahtraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas perairannya ditaksir 3 sampai 4 kali luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung barat sampai ujung timur adalah kira-kira 3.200 mil.
Untuk memberi gambaran umum tentang Indonesia, marilah kita membahasas dahulu dar segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahtraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas perairannya ditaksir 3 sampai 4 kali luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung barat sampai ujung timur adalah kira-kira 3.200 mil.
F.
Upaya Memertahankan Ketahanan Nasional
Di era globalisasi saat ini para pemuda Indonesia haruslah semakin mengerti
apa itu ketahanan nasional serta sebagai penerus bangsa juga harus tahu cara
menjaga ketahanan nasional. Ketahanan
Nasional yaitu kondisi dinamis suatu bangsa, meliputi seluruh aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan, ketangguhan serta
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
tantangan ancaman, hambatan, serta gangguan dari luar maupun dari dalam, baik
secara langsung maupun tidak langsung membahayakan integrasi, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara , serta perjuangan mengejar tujuan
nasionalnya.
Dalam ketahanan nasional kita punya Asas Ketahanan Nasional diantaranya
yaitu Asas Kesejahteraan dan Keamanan, Asas Komprehensif Integral atau
Menyeluruh Terpadu, Asas Mawas ke Dalam, Mawas ke Luar, serta Asas
Kekeluargaan. Dalam diri seseorang harus ditanamkan sifat ketahanan nasional
diantaranya mandiri, dinamis, wibawa, konsultasi dan kerjasama. Ini semua merupakan
modal awal untuk menjaga ketahanan nasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ketahanan
nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan dengan
pembinaan sejak dini, sinergik dan kontinue secara pribadi, keluarga, daerah
dan nasional dengan bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional berdasarkan pemikiran geostrategi
berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi dan
konstelasi geografis Indonesia.
Dalam ketahanan nasional kita punya Asas Ketahanan Nasional diantaranya
yaitu Asas Kesejahteraan dan Keamanan, Asas Komprehensif Integral atau
Menyeluruh Terpadu, Asas Mawas ke Dalam, Mawas ke Luar, serta Asas
Kekeluargaan. Dalam diri seseorang harus ditanamkan sifat ketahanan nasional
diantaranya mandiri, dinamis, wibawa, konsultasi dan kerjasama. Ini semua
merupakan modal awal untuk menjaga ketahanan nasional.
B.
Saran
Dari uraian diatas,kita sebagai
warga negara harus mengetahui dan memahami apakah itu ketahanan nasional.Selain
itu kita juga harus sadar bahwa sebagai generasi penerus bangasa kita mempunyai
kewajiaban untuk mempertahan kan keutuhan negara NKRI. Seyogyanya,kita bisa
terus saling bekerjasama dan saling bersatu sebagai satu kesatuan NKRI agar
ketahanan negara kita tetap terjaga.
DAFTAR
PUSTAKA
Sunarto,dkk.2013.Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi.Semarang: UPT UNNES
PRESS
0 komentar:
Posting Komentar