BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Belajar adalah proses memperoleh
berbagai kecakapan, keterampilan dan sikap. Kemampuan orang untuk belajar ialah
ciri penting yang membedakan dari jenis-jenis makhluk lain, itu memberikan
manfaat bagi individu dan juga masyarakat. Bagi individu dalam kebudayaan kita,
kemampuan untuk belajar secara terus menerus memberikan sumbangan bagi
pengembangan berbagai ragam gaya hidup.
Bagi masyarakat, belajar memainkan peranan penting dalam penerusan kebudayaan berupa kumpulan pengetahuan ke generasi baru. Hal ini memungkinkan temuan-temuan baru berdasarkan perkembangan di waktu sebelumnya.Umumnya, orang tidak tahu teknik mana yang harus digunakan untuk memunculkan ide baru, atau cara mengembangkan bakat yang alami. Mereka belum pernah menjalani pelatihan, atau tidak punya latar belakang kreativitas apapun.Orang sering frustasi ketika berhadapan dengan rintangan kreativitas, saat menemui jalan buntu dan tidak mampu mendapatkan ide baru atau gagal menyelesaikan masalah mendesak. Hal ini menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan semangat kerja mereka, bahkan apabila memiliki ide cemerlang sekalipun mereka lebih cemas akan olok-olok serta kritikan orang lain bukannnya terus maju mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan.Satu hal yang menyedihkan tentang kreativitas adalah kita semua lahir dikaruniai banyak keterampilan kreatif.Ketika masih bayi, kita secara alamiah selalu ingin tahu serta antusias menjelajahi dunia sekitar.Kita menikmati warna, cahaya, gerakan dan bunyi. Kita ingin merasakan, mengambil dan memanipulasi apa saja yang terlihat. Kita puas menghabiskan hari demi hari bermain dan bereksperimen dengan berbagai benda, mainan dan unsur-unsur alam (hujan, pasir, lumpur dan sebagainya).Semasa bayi sampai bocah baru belajar berjalan, secara alamiah kita adalah ahli rancang bangun, seniman, penyair ahli kerajinan seni dan pemusik. Seiring dengan bertambahnya umur kita mulai membatasi pencarian dan kemampuan kreatif pada usia yang sangat muda. Kreativitas makin jarang diasah hingga akhirnya berhenti tumbuh.
Bagi masyarakat, belajar memainkan peranan penting dalam penerusan kebudayaan berupa kumpulan pengetahuan ke generasi baru. Hal ini memungkinkan temuan-temuan baru berdasarkan perkembangan di waktu sebelumnya.Umumnya, orang tidak tahu teknik mana yang harus digunakan untuk memunculkan ide baru, atau cara mengembangkan bakat yang alami. Mereka belum pernah menjalani pelatihan, atau tidak punya latar belakang kreativitas apapun.Orang sering frustasi ketika berhadapan dengan rintangan kreativitas, saat menemui jalan buntu dan tidak mampu mendapatkan ide baru atau gagal menyelesaikan masalah mendesak. Hal ini menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan semangat kerja mereka, bahkan apabila memiliki ide cemerlang sekalipun mereka lebih cemas akan olok-olok serta kritikan orang lain bukannnya terus maju mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan.Satu hal yang menyedihkan tentang kreativitas adalah kita semua lahir dikaruniai banyak keterampilan kreatif.Ketika masih bayi, kita secara alamiah selalu ingin tahu serta antusias menjelajahi dunia sekitar.Kita menikmati warna, cahaya, gerakan dan bunyi. Kita ingin merasakan, mengambil dan memanipulasi apa saja yang terlihat. Kita puas menghabiskan hari demi hari bermain dan bereksperimen dengan berbagai benda, mainan dan unsur-unsur alam (hujan, pasir, lumpur dan sebagainya).Semasa bayi sampai bocah baru belajar berjalan, secara alamiah kita adalah ahli rancang bangun, seniman, penyair ahli kerajinan seni dan pemusik. Seiring dengan bertambahnya umur kita mulai membatasi pencarian dan kemampuan kreatif pada usia yang sangat muda. Kreativitas makin jarang diasah hingga akhirnya berhenti tumbuh.
Kini, makin
banyak orang menyadari bahwa kreativitas memainkan peran teramat penting dalam
meraih kebahagiaan pribadi dan keunggulan profesional. Orang kreatif adalah
mereka yang unggul dalam pekerjaan, yang mendirikan usaha baru , yang menemukan
berbagai produk yang membangun gedung dan merancang rumah tinggal, yang
memproduksi film dan pementasan, menggubah musik, melukis dan menelorkan
berbagai karya keindahan.Manusia kreatif acap kali memiliki kehidupan sosial
yang mengasyikkan dan merangsang, berinteraksi dengan banyak orang serta
menjelajahi tempat-tempat menawan. Dengan demikian mereka terus menerus belajar
dan berbuat.Kreativitas juga merupakan aspek penting lingkungan keluarga yang
sehat. Para orangtua kreatif tahu cara membantu anak agar menjadi orang dewasa
yang mencintai dan memanfaatkan kehidupan secara maksimal. Orang-orang kreatif
menjadi pemimpin dalam bisnis dan masyarakat, mengerti cara memecahkan ataupun
mengilhami orang lain untuk meningkatkan peran dalam kehidupan.
Khususnya
mengenai pendidikan nasional, GBHN 1993 menekankan bahwa “Pendidikan Nasional
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, inovatif, dan
keinginan untuk maju”. Dalam GBHN 1993 dinyatakan bahwa pengembangan
kreativitas ( daya cipta ) hendaknya dimulai pada usia dini , yaitu di
lingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan dalam pendidikan pra
sekolah. Secara eksplisit dinyatakan pada setiap perkembangan anak dan pada
setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan pra-sekolah sampai perguruan
tinggi kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan dan ditingkatkan, di samping
mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang menunjang pembangunan.
B.Rumusan
Masalah
1.
Apakah
definisi bakat?
2.
Apa
saja jenis – jenis bakat?
3.
Bagaimana
hubungan antara bakat dengan prestasi?
4.
Apa
pengertian kreativitas?
5.
Bagaimana
hubungan kreativitas dengan intelegensi?
C. Tujuan
1.
Untuk
mengetahui definisi bakat.
2.
Untuk
mengetahui jenis-jenis bakat.
3.
Untuk
mengetahui hubungan bakat dengan prestasi.
4.
Untuk
mengetahui pengertian kreatiitas.
5.
Untuk
mengetahui hubungan kreativitas dengan intelegensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Bakat
Menurut Semiawan (Ali dan Asrori 2005),
bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan,
baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus.Bakat umum apabila bakat yang
berupa potensi itu bersifat umum, misalnya bakat intelektual umum. Sedangkan
bakat khusus apabila bakat yang berupa potensi itu bersifat khusus, misalnya
bakat akademik, bakat kinestetik, bakat seni atau bakat sosial.
B. Jenis-jenis
Bakat
Setiap anak memiliki bakat yang
berbeda-beda. Bakat khusus diklasifikasikan dalam lima bidang yaitu :
1. Bakat akademik khusus.
1. Bakat akademik khusus.
Dalam hal ini kita dapat menggunakan
tes prestasi akademis. Tes ini bertujuan mengukur pembelajaran pengetahuan
tentang fakta dan prinsip, dan kemampuan untuk menerapkannya dalam situasi sehari-hari.
Tes prestasi akademik dimaksudkan untuk mengukur prestasi belajar sehubungan
denagn kinerja pada mata ajaran disekolah. Misalnya bakat untuk memahami konsep
yang berkaitan dengan angka-angka (numeric), logika bahasa (verbal) dan
sejenisnya.
2. Bakat kreatif produktif.
Artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya, menghasilkan program komputer terbaru, arsitektur terbaru, dan sejenisnya. Alat untuk mengisentifikasi bakat ini yang berlaku di Indonesia diantaranya kreativitas verbal tes ini terdiri dari enam subtes yang mengukur dimensi berfikir divergen yakni : tes permulaan kata, tes menyusun kata, tes membentuk kalimat tiga kata, tes sifat-sifat yang sama, tes macam-macam penggunaan, tes apa akibatnya.
3. Bakat seni.
Mengenali bakat seni bergantung pada metode observasi yang dinilai oleh ahli dalam bidang seni. Diharapkan ahli-ahli tersebut tidak hanya hanya menilai kemampuan reproduktif di bidang seni, tetapi juga kemampuan inovatif, melalui kecendrungan untuk dapat melepaskan diri dari bentuk seni yang konvensional tradisional. Misalnya mampu mengaran semen musik yang digemari banyak orang, menciptakan lagu dalam waktu singkat.
4. Bakat kinestetik/psikomotorik.
Dalam melakukan identifikasi psikomotorik, diperlukan pemahaman melalui kemampuan-kemampuan yang terkait dengan kemampuan psikomotorik yang akan diukur. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah kemampuan intelektual (seberapa baik pengetahuannya tentang gerakan-gerakan yang dilakukannya), tingkat perkembangan keseluruhsn badan (apakah badannya berkembang dengan normal), misalnya kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan lain-lain.
2. Bakat kreatif produktif.
Artinya bakat dalam menciptakan sesuatu yang baru misalnya, menghasilkan program komputer terbaru, arsitektur terbaru, dan sejenisnya. Alat untuk mengisentifikasi bakat ini yang berlaku di Indonesia diantaranya kreativitas verbal tes ini terdiri dari enam subtes yang mengukur dimensi berfikir divergen yakni : tes permulaan kata, tes menyusun kata, tes membentuk kalimat tiga kata, tes sifat-sifat yang sama, tes macam-macam penggunaan, tes apa akibatnya.
3. Bakat seni.
Mengenali bakat seni bergantung pada metode observasi yang dinilai oleh ahli dalam bidang seni. Diharapkan ahli-ahli tersebut tidak hanya hanya menilai kemampuan reproduktif di bidang seni, tetapi juga kemampuan inovatif, melalui kecendrungan untuk dapat melepaskan diri dari bentuk seni yang konvensional tradisional. Misalnya mampu mengaran semen musik yang digemari banyak orang, menciptakan lagu dalam waktu singkat.
4. Bakat kinestetik/psikomotorik.
Dalam melakukan identifikasi psikomotorik, diperlukan pemahaman melalui kemampuan-kemampuan yang terkait dengan kemampuan psikomotorik yang akan diukur. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah kemampuan intelektual (seberapa baik pengetahuannya tentang gerakan-gerakan yang dilakukannya), tingkat perkembangan keseluruhsn badan (apakah badannya berkembang dengan normal), misalnya kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan lain-lain.
5.
Bakat sosial.
Bakat sosisl didefenisiakan oleh Marlan (Munandar 1992) sebagai bakat kepemimpinan yang tidak mencakup kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian. Berdasarkan tinjauan teori dan hasil riset ditemukan bahwa faktor yang paling erat kaitannya denagan kepemimpinan adalah: kapasitas, prestasi tanggung jawab, peran serta, status, dan situasi. Misalnya mahir melakukan nagosiasi, dan mahir dalam kepemimpinan.
Bakat sosisl didefenisiakan oleh Marlan (Munandar 1992) sebagai bakat kepemimpinan yang tidak mencakup kemampuan intelektual, tetapi juga kepribadian. Berdasarkan tinjauan teori dan hasil riset ditemukan bahwa faktor yang paling erat kaitannya denagan kepemimpinan adalah: kapasitas, prestasi tanggung jawab, peran serta, status, dan situasi. Misalnya mahir melakukan nagosiasi, dan mahir dalam kepemimpinan.
C.
Hubungan
antara Bakat dan Prestasi
Menurut Munandar (Ali dan Asrori
2005) perwujudan nyata dari bakat adalah prestasi karena bakat sangat
menentukan prestasi seseorang. Sekalipun demikian orang yang berbakat belum
tentu berprestasi. Hal ini karena bakat bersifat potensial yang membutuhkan
latihan dan pengembangan secara maksimal. Berdasarkan penelitian terakhir,
ditemukan bahwa sekitar 20% siswa SD dan SMP menjadi anak yang underachiever,
artinya prestasi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat
intelektual yang sesungguhnya mereka miliki.
D.
Pengertian
Kreativitas
Menurut
Rogers (Ali dan Asrori 2005), kreativitas merupakan suatu hasil munculnya
hasil-hasil baru kedalam tindakan. Hasil-hasil baru itu berasal dari
sifat-sifat unik individu yang berinteraksi dengan individu lain. Kreativitas
dapat muncul dalam situasi kebersamaan dan relasi yang bermakna.
Definisi kreativitas itu kemudian dikelompokkan kembali dalam empat kategori yaitu :
1. Person (pribadi).
Pribadi dari individu yang kreatif merupakan titik pertemuan antara intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian motivasi.
2. Press (pendorong).
Bias berasal dari diri sendiri (internal) maupun lingkungan (eksternal).
3. Process (proses).
4. Product (produk).
Keempat kategori “P” ini saling berkaitan. Pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses kreatif, dengan dukungan atau dorongan dari lingkungan menghasilkan suatu produk kreatif.
Definisi kreativitas itu kemudian dikelompokkan kembali dalam empat kategori yaitu :
1. Person (pribadi).
Pribadi dari individu yang kreatif merupakan titik pertemuan antara intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian motivasi.
2. Press (pendorong).
Bias berasal dari diri sendiri (internal) maupun lingkungan (eksternal).
3. Process (proses).
4. Product (produk).
Keempat kategori “P” ini saling berkaitan. Pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses kreatif, dengan dukungan atau dorongan dari lingkungan menghasilkan suatu produk kreatif.
E. Hubungan Kreativitas dan Integensi
Berdasarkan
teori “ambang intelegensi untuk kreativitas” sampai tingkat intelegensi
tertentu yang diperkirakan seputar IQ 120, ada hubungan yang erat antara
intelegensi dan kretivitas. Produk kreativitas yang tinggi memerlukan tingkat
intelegensi yang tinggi pula.Teori ini menemukan pula bahwa diatas ambang IQ
> 120 tidak ada kolerasi yang tinggi lagi antara intelegensi dan
kreativitas.
F. Mengenali
Bakat pada Anak
Ada beberapa cara serta tips yang
dapat digunakan dalam hal mengetahui
bakat anak sejak kecil. Berikut beberapa hal dalam kiat serta tips mengenali bakat anak diantaranya
yaitu :
- Mengamati Bakat Dalam Keluarga Besar. Amati pola bakat yang ada di masing-masing keluarga besar, baik yang berasal dari sang ayah maupun ibu. Bakat bagaikan "berlian" yang terpendam. Karena bakat itu, orang tua memerlukan kejernihan dalam proses melihat dan juga mengobservasi diri apa potensi / bakat masing-masing dari anak-anaknya. Selain hal tersebut, melihat dan dan juga menelusuri pula generasi sebelumnya, apa potensi dan bakat mereka terdahulu, lalu rumuskan menjadi suatu rumpun bakat yang menjadi cikal bakal bakat si buah hati atau anak-anak. Sebagai suatu contoh : ayah dan ibunya memiliki potensi dan bakat di dalam bidang musik. Kecenderungan ini akan diturunkan pada anak, soal adanya perbedaan aliran atau jenis musik itu hanya perkara selera saja dan tentunya bisa untuk dikompromikan di kemudian hari nantinya.
- Bukan Sebuah Trial and Error. Proses menemukan bakat pada anak tak perlu dengan cara disibukkan masuk banyak les atau pun kursus yang bersifat trial dan error, apalagi bila itu kita ketahui bukan menjadi minat anak anak dan hindari pula dengan cara memaksa. Tak jarang anak sekadar ikut-ikutan teman, anak tetangga atau lainnya. Ini tentu akan membuang waktu, energi dan dana. Jadi penggalian potensi harus sejalan dengan minat serta bakat anak. Jika anak enjoy, bakat dan potensi kecerdasannya pun akan muncul.
- Beri Perhatian. Perhatian dalam hal ini adalah orang tua bisa berupa dan berwujud dengan memberikan sarana, prasarana, meluangkan waktu mendampingi anak latihan, mengikutkan anak berbagai lomba, dan sebagainya. Buatlah suasana yang mendukung anak untuk mewujudkan bakatnya tersebut. Sehingga nantinya bakatnya bisa berkembang dengan baik.
4.
Komitmen dan Konsisten. Tentunya untuk mencuatkan bakat,
perlu komitmen dan kesungguhan dalam menjalaninya. Hal ini dikarenakan proses
dari potensi dan minat mewujud jadi bakat itu perlu waktu dan juga latihan.
Jadi harus tekun, disiplin, ulet dan tak bosan, baik anak maupun orangtuanya.
Lakukan latihan secara konsisten, karena untuk teraktualisasi menjadi bakat
butuh stimulasi yang tetap dan terus-menerus, membentuk habituasi (kebiasaan).
Ibarat tanaman butuh diberi pupuk dan disiram serta dirawat dan diperhatikan.
G.
Cara
Meningkatkan Bakat pada Anak
1. Pastikan Mereka Mendapatkan Banyak Waktu Tidur
Penelitian
yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan dari Associated Professional Sleep Societies (APSS) menunjukkan bahwa
anak-anak pra-sekolah, yang mendapat sedikitnya 11 jam tidur per malam, lebih
tinggi nilainya pada test tingkat kecerdasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
memiliki waktu tidur yang teratur sangat positif dan konsisten dalam membantu
perkembangan otak anak. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh National
Sleep Foundation, telah menyimpulkan bahwa waktu tidur berbanding lurus dengan
perkembangan otak pada anak-anak.
Pola tidur yang teratur sangat
penting bagi anak karena tubuh menggunakan jam tidur untuk menghubungkan
sirkuit penting di otak serta membantu pertumbuh dan memperkuat jaringan otak,
kata Dr Mary Carskadon, seorang
profesor di bidang psikiater dan perilaku manusia di Brown University serta
direktur Kronobiologi Tidur dan Penelitian di Bradley Hospital.
2. Biasakan Anak-anak untuk Berolahraga.
Berolahraga
terbukti memiliki efek positif pada fungsi otak, seperti tingkat penalaran
serta logika berpikir. Hal ini karena latihan aerobik akan lebih banyak
memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak, kata psikolog olahraga dan
pelatih Sean Lewis. Lebih
banyak darah berarti lebih banyak oksigen dan karena itu penyerapan gizi oleh
jaringan otak menjadi lebih baik.
Terlebih
lagi, olahraga juga memacu otak untuk menghasilkan protein khusus, Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF),
yang mendorong sel-sel otak untuk tumbuh dan berkembang.
3. Hindari Makanan Olahan.
Sebuah studi anak-anak di Inggris telah menemukan bahwa
anak-anak yang mengkonsumsi makanan olahan, tingkat IQ mereka menurun,
sementara makanan yang kaya vitamin bisa membuat mereka lebih cerdas.
Northstone Kate, seorang peneliti di University of
Bristol, yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa 'makanan bergizi dapat
menghasilkan perbedaan yang wajar dalam skor IQ dari waktu ke waktu. Bahkan
setelah disesuaikan dengan beberapa faktor lainnya, termasuk pendidikan ibu
serta strata sosial, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health,
menemukan bahwa pengaruh makanan olahan dikaitkan dengan IQ yang lebih rendah
baru akan terlihat setelah lima tahun kemudian.
4. Lebih Sering Memeluk Anak-anak.
Sebuah
studi dari University of Montreal,
Kanada, menunjukkan bahwa kemampuan anak-anak pra-sekolah untuk belajar lebih
cepat memperlihatkan kemajuan ketika mereka dipeluk dan merasa
terlindungi. Studi ini menemukan bahwa kehangatan ibu terhubung langsung
ke fungsi otak anak, sehingga ibu yang penuh kasih sayang lebih cenderung
memiliki anak dengan prestasi yang lebih baik di sekolah.
Dr
Carol Cooper, seorang penulis yang mengkhususkan diri dalam masalah anak dan
keluarga menyatakan bahwa, berpelukan juga merangsang produksi hormon
oksitosin, yang memiliki berbagai manfaat, termasuk kemampuan memacu anak untuk
belajar. Oksitosin juga memiliki efek langsung pada bagian otak yang
mengelola emosional dan pengambilan keputusan, yang juga merupakan bagian
penting dari kecerdasan.
5. Mendorong dan Melatih Keterampilan Menulis Anak-anak
Mendorong
anak-anak Anda berlatih menulis tidak membuang-buang waktu, bahkan saat ini
dapat dilakukan melalui SMS.Studi baru menunjukkan bahwa tulisan tangan penting
untuk perkembangan otak dan kecerdasan, serta membantu anak-anak mengasah
kemampuan motorik halusnya untuk menghasilkan ide.
"Untuk
anak-anak, tulisan tangan sangat penting," kata Karin Harman James, asisten profesor di departemen ilmu-ilmu
psikologis dan otak di Indiana
University, di mana peneliti menemukan bahwa anak-anak yang berlatih
menulis memiliki jalur saraf yang lebih tajam di otaknya.
6. Biarkan Mereka Bermain Video Game dan Komputer
Game
- meskipun sebagian orang berpendapat, hal ini dapat menimbulkan efek buruk
pada anak-anak tetapi sebenarnya game dapat menjadi ajang latihan mental
yang baik, terutama game yang ber-plat form pada permainan yang mengembangkan
pemikiran strategis serta keterampilan perencanaan, yang perlu Anda lakukan
adalah memastikan anak-anak bermain pada waktu-waktu tertentu saja serta
mengatur waktu lamanya bermain, maka Anda telah membantu otak mereka untuk tumbuh.
Sebuah
studi terbaru yang dilakukan di University
of Rochester menemukan bahwa partisipan yang bermain video game diakui
jauh lebih cepat belajar isyarat visual dibandingkan rekan-rekan mereka yag
bermain non-video-game-playing. Terlebih lagi, bermain video game dan
permainan komputer akan meningkatkan koordinasi antara syaraf tangan dan mata,
membantu anak-anak untuk memproses lebih cepat serta lebih cepat memahami apa
yang mereka lihat di sekitar mereka.
7. Ikut Bermain dengan Anak-anak Anda
Bermain dengan anak-anak Anda
mungkin menyenangkan, tapi juga cara yang bagus untuk membantu mereka
mengembangkan otak mereka. Penelitian terakhir telah menemukan bahwa otak anak
menjadi lebih berkembang penuh ketika mereka tinggal di lingkungan dan bermain
bersama orang tua.
Anda
tidak perlu membeli mainan yang paling mahal atau mempekerjakan guru untuk
membuat anak Anda cerdas, karena yang menjadi kebutuhan anak Anda adalah Anda
mengambil waktu untuk bermain dengan mereka. Anak-anak pra-sekolah yang
bermain dengan orang tua mereka secara teratur, telah ditemukan bahwa mereka
bisa menjadi akademisi di depan rekan-rekan mereka untuk saling berbagi
pengalaman.
8. Membiasakan Anak-anak Anda untuk Membaca Setiap Hari
Membiasakan anak-anak Anda membaca
sejak usia dini dapat menempatkan mereka secara signifikan di depan teman
sekelas mereka dalam hal membaca dan pengenalan angka numerik ketika mereka
mulai sekolah. Membaca juga menjadikan anak memiliki kosakata yang lebih
luas, pengetahuan dunia yang lebih, dibanding temannya, kemampuan verbal yang
lebih baik serta memiliki keterampilan abstrak yang lebih baik pula.
9. Mengikutkan anak dalam pelatihan Bimbel
Kita bisa mengikutkan anak pada orang yang lebih ahli dibidangnya. Misalnya bila anak suka menggambar maka kita bisa mengikutkan pada les menggambar. Bila anak suka menghafal Alquran maka kita bisa mengikutkan anak pada lembaga tahfidz quran. Bila suara anak bagus maka kita bisa mengikutkan anak lembaga Tilawatil Quran.
10. Mengikutkan anak pada kegiatan Kontes/lomba
Dengan acara tersebut akan membuat anak untuk lebih tertantang lagi disamping itu juga bisa digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan anak agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat umum. Dan dengan event ini dapat meningkatkan prestasi anak.
Dalam mengembangkan bakat anak yang perlu diingat adalah keseimbangan anak mengenai waktu bermain anak, belajar anak, istirahat anak. Jangan memaksakan anak, biarkan anak untuk bermain dengan hal kesukaaanya. Hal ini untuk menjaga agar anak tidak stress yang pada akhirnya malah tidak mau mengembangkan bakatnya lebih dalam lagi.
Kita bisa mengikutkan anak pada orang yang lebih ahli dibidangnya. Misalnya bila anak suka menggambar maka kita bisa mengikutkan pada les menggambar. Bila anak suka menghafal Alquran maka kita bisa mengikutkan anak pada lembaga tahfidz quran. Bila suara anak bagus maka kita bisa mengikutkan anak lembaga Tilawatil Quran.
10. Mengikutkan anak pada kegiatan Kontes/lomba
Dengan acara tersebut akan membuat anak untuk lebih tertantang lagi disamping itu juga bisa digunakan sebagai tempat untuk mempromosikan anak agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat umum. Dan dengan event ini dapat meningkatkan prestasi anak.
Dalam mengembangkan bakat anak yang perlu diingat adalah keseimbangan anak mengenai waktu bermain anak, belajar anak, istirahat anak. Jangan memaksakan anak, biarkan anak untuk bermain dengan hal kesukaaanya. Hal ini untuk menjaga agar anak tidak stress yang pada akhirnya malah tidak mau mengembangkan bakatnya lebih dalam lagi.
11. Menggambar
Menggambar merupakan salah satu bentuk ekspresi kecerdasan atau visual.karena itu berilah kebebasan dan fasilitas anak untuk menggambar. Agar mereka dapat berpikir secara kreatif dalam mengembangkan kemampuannya ketika melatih bakat yang telah ada sejak anak mampu menyampaikannya dalam ungkapan ekspresi atau luapan gambar yang secara langsung adalah hasil dari ciptaan anak karena suasana hatinya dalam menciptakan bentuk gambar tersebut.
Menggambar merupakan salah satu bentuk ekspresi kecerdasan atau visual.karena itu berilah kebebasan dan fasilitas anak untuk menggambar. Agar mereka dapat berpikir secara kreatif dalam mengembangkan kemampuannya ketika melatih bakat yang telah ada sejak anak mampu menyampaikannya dalam ungkapan ekspresi atau luapan gambar yang secara langsung adalah hasil dari ciptaan anak karena suasana hatinya dalam menciptakan bentuk gambar tersebut.
12. Permainan kreatif
Orang tua dapat
melakukan permainan yang bersifat mendidik, misalnya saja puzzle atau mainan
merangkai. Hal ini dapat melatih daya ingat anak agar lebih tajam dalam
mengingat.Melalui bermain anak akan belajar menghadapi tantangan, dan menemukan
minat-minat mereka. Anak yang menggunakan waktunya untuk bermain cenderung
lebih kreatif pada tugas-tugas yang mereka lakukan segera sesudah itu daripada
anak yang dari tugas satu langsung melakukan tugas lain. Dalm bermain dengan
anak adalah untuk menghindari dan mengawasi terlalu banyak. Meskipun tampaknya
anak mengalami kesulitan melakukan sesuatu, ia perlu waktu dan ruang untuk
mencoba menyelesaikannya sendiri. Sekalipun anak menggunakan alat permainan
dengan cara yang salah, biarkan dia menemukan sendiri cara yang tepat dan
mungkin baru untuk menggunakannya. Karena pada saat itu orang tua merasa
khawatir jika anak bermain fantasi, padahal cara bermain seperti ini dapat
membantu anak menghadapi beberapa maslah psikologi dan dapat merangsang
kreatifitas. Selain itu juga orang tua terkadang mengkhawatirkan dampak
televisi terhadap perkembangan anak. Sebetulnya masalahnya bukan semata-mata
apa yang di tonton tetapi dengan berjam-jam menonton televisi anak tidak melakukan
kegiatan lain yang melibatkannya secara aktif dan kreatif.
13. Memberikan cerita pada anak.
Pada dasarnya semua orang menyukai cerita apalagi anak-anak.
Karena anak mempunyai sifat dimana mereka mudah menyerap pembelajaran melalui
cerita-cerita. Beberapa manfaat cerita bagi anak antara lain anak mendapat
pelajaran moral yang berharga dari cerita tersebut. Anak bisa mengambil banyak
hikmah dari berbagai peristiwa kehidupan yang ada pada cerita-cerita
tersebut.Misalnya cerita maling kundang, anak dapat mengambil hikmahnya bahwa
seorang anak tidak boleh durhaka pada orang tua. Kreatifitas anak akan lebih
terasa karena melalui imajinasi dan potensi kecerdasan anak akan optimal
berkembang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa bakat
adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik
yang bersifat umum maupun bersifat khusus. Setiap anak mempunyai bakat yang
berbeda-beda, bidang bakat khusus yaitu: bakat akademik khusus, bakat kreatif
produktif, bakat seni, bakat kinestetik/ psikomotorik, dan bakat sosial. Perwujudan
nyata dari bakat adalah prestasi karena bakat sangat menentukan prestasi
seseorang. Sekalipun demikian orang yang berbakat belum tentu berprestasi.
Karena bakat masih harus terus dilatih dan dikembangkan secara
maksimal.Sedangkan kreativitas merupakan suatu hasil munculnya hasil-hasil baru
kedalam tindakan. Hasil-hasil baru itu berasal dari sifat-sifat unik individu
yang berinteraksi dengan individu lain.Sebelum mengembangkan bakat anak kita
harus mengenali bakat anak terlebih dalu, cara mengenali bakat
anak atara lain : mengamati bakat dalam keluarga besar, komitmen dan konsisten.
Kemudian kita bisa mengembangkan bakat anak dengan cara cara sebagai berikut : pastikan mereka mendapatkan banyak waktu
tidur, hindari makanan olahan, lebih sering memeluk anak-anak, mendorong dan
melatih keterampilan menulis anak-anak dll.
B.
Saran
1.Sebagai pendidik kita harus bisa memahami bakat dan
kreatifitas anak anak didik kita supaya mereka dapat mengembangkan bakat serta
kreatifitas mereka gengan baik.
2.Sebaiknya bakat atau kreavitas dikembangkan sejak dini
karna lebih mudah mengembangkannya daripada setelah dewasa.
DARTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar